Mohon tunggu...
Muhammad Nurfauzi Rizal
Muhammad Nurfauzi Rizal Mohon Tunggu... -

ngeblog cuma buat ngekspresiin diri supaya bisa membumi dan tidak melangit

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tukang jahit (Cerminan Hukum Indonesia)

23 April 2010   12:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:37 231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu hari ada seorang maling, dia naik ke atap rumah dan ternyata atap rumah itu rapuh dan mailng tersebut jatuh dari atap dan mati. Kemudian keluarga sang maling itu menuntut yang mempunyai rumah dan diajukan ke pengadilan.

Kemudian pengadilan memutuskan yang punya rumah harus dihukum gantung.

Hakim berkata : “kamu harus dihukum gantung”

Dan pemilik rumah mengeluarkan alibinya

Pemilik rumah: “jangan salah saya yang salah itu tukang kayu yang membuat rumah, karena membuatnya degan asal-asalan sehingga maling jatuh”.

Kemudian tukang kayu itu dipanggil oleh pengadilan dan harus dihukum mati. Dan Tukang kayu pun mengeluarkan alibi

Tukang kayu: “ jangan salahkan saya, yang salah itucewek tetangga yang memakai baju orange, soalnya cewek itu mengganggu saya pneglihatan saya ketika membuat atap rumah karena memakai baju Orange”.

Kemudian cewek yang memakai baju orange di panggil pengadilan. Dan cewek itu juga mengeluarkan alibi

Cewek: “jangan salahkan saya, yang salah itu tukang jahit, saya minta baju warna biru tapi kenapa kenapa yang dikasih warna orange??”.

Kemudian tukang jahit dipanggil dan kemudian dia mengeluarkan alasan kesana-kemari tapi tidak membuktikan bahwa dia tidak bersalah. Dan akhirnya pengadilan memutuskan menghukum gantung tukang jahit tersebut.

Dan karena bodohya algojo yang mengeksekusi, ternyata tukang jahit tersebut tiidak mati-mati karena badannya tukang jahit yang tinggi.

hakim:“Sudah di eksekusi algojo???”.

Algojo: “ belum pak hakim, badannya terlalu tinggi”. Pak hakim membalas “dasar bodoh.... cari tukang jahit yang pendek”

Ada seorang tukang jahit pendek yang sedang menjahit.

Algojo: “ayo ikut saya,, dihukum gantung”.

Tukang jahit: “ada apa pak???, apa salah saya??? Apa dosa saya????”.

Algojo: “dosa kamu .... penddeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeekkkkk!!!.”

Akhirnya tukang jahit pendek dihukum gantung dan mati.

Hakim: “para hadirin ... adil semuanya????”.

Hadirin: “adiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiillllll”

Nah itulah dongeng yang mencerminkan hukum yang ada di negara kita pada dewasa ini semoga semua itu hanyalah dongeng belaka........

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun