Suatu hari ada seorang maling, dia naik ke atap rumah dan ternyata atap rumah itu rapuh dan mailng tersebut jatuh dari atap dan mati. Kemudian keluarga sang maling itu menuntut yang mempunyai rumah dan diajukan ke pengadilan.
Kemudian pengadilan memutuskan yang punya rumah harus dihukum gantung.
Hakim berkata : “kamu harus dihukum gantung”
Dan pemilik rumah mengeluarkan alibinya
Pemilik rumah: “jangan salah saya yang salah itu tukang kayu yang membuat rumah, karena membuatnya degan asal-asalan sehingga maling jatuh”.
Kemudian tukang kayu itu dipanggil oleh pengadilan dan harus dihukum mati. Dan Tukang kayu pun mengeluarkan alibi
Tukang kayu: “ jangan salahkan saya, yang salah itucewek tetangga yang memakai baju orange, soalnya cewek itu mengganggu saya pneglihatan saya ketika membuat atap rumah karena memakai baju Orange”.
Kemudian cewek yang memakai baju orange di panggil pengadilan. Dan cewek itu juga mengeluarkan alibi
Cewek: “jangan salahkan saya, yang salah itu tukang jahit, saya minta baju warna biru tapi kenapa kenapa yang dikasih warna orange??”.
Kemudian tukang jahit dipanggil dan kemudian dia mengeluarkan alasan kesana-kemari tapi tidak membuktikan bahwa dia tidak bersalah. Dan akhirnya pengadilan memutuskan menghukum gantung tukang jahit tersebut.
Dan karena bodohya algojo yang mengeksekusi, ternyata tukang jahit tersebut tiidak mati-mati karena badannya tukang jahit yang tinggi.
hakim:“Sudah di eksekusi algojo???”.
Algojo: “ belum pak hakim, badannya terlalu tinggi”. Pak hakim membalas “dasar bodoh.... cari tukang jahit yang pendek”
Ada seorang tukang jahit pendek yang sedang menjahit.
Algojo: “ayo ikut saya,, dihukum gantung”.
Tukang jahit: “ada apa pak???, apa salah saya??? Apa dosa saya????”.
Algojo: “dosa kamu .... penddeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeekkkkk!!!.”
Akhirnya tukang jahit pendek dihukum gantung dan mati.
Hakim: “para hadirin ... adil semuanya????”.
Hadirin: “adiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiillllll”
Nah itulah dongeng yang mencerminkan hukum yang ada di negara kita pada dewasa ini semoga semua itu hanyalah dongeng belaka........
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H