Mohon tunggu...
Muhammad Muizzsuddin
Muhammad Muizzsuddin Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Tinggi lebih dari 177 cm dan menyukai ide-ide yang baru dan segar. Baru saja lulus XII IPA2 dan langsung lupa dengan integral. Twit aktif di @yuddinYuddin

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rencana Pendidikan Rencana Kesuksesan Masa Depan

27 Oktober 2015   10:05 Diperbarui: 27 Oktober 2015   12:20 1112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Realitanya di lapangan, ada produk yang menyatukan antara tabungan dan asuransi. Kedua fungsi baik investasi maupun proteksi tercakup dalam produk tersebut.

Sebagai contoh beberapa asuransi pendidikan menyediakan fungsi investasi dengan instrumen keuangan layanannya untuk menempatkan dana. Hal itu menjadikannya tidak hanya menyediakan fungsi proteksi tapi penerima perlindungan juga mendapatkan investasi atas premi yang dibayarkan untuk pembiayaan pendidikan nantinya. Tabungan pendidikan melakukan fungsi yang sama dengan menyediakan fasilitas proteksi asuransi yang akan meneruskan pembayaran iuran jika penyetor meninggal dunia.

Akhirnya dapat dikatakan bahwa rencana pendidikan anak dapat dilakukan dengan mengatur bagaimana anak masuk ke suatu jenjang pendidikan, masa tempuh, proses pembiayaan, dan pelindungan atas pembiayaan. Perencanaan pendidikan yang baik tidak hanya mementingkan bagaimana kebutuhan pendidikan melalui pembiayaan tercukupi dengan baik tetapi juga mengatur proses pendidikan anak sehingga semua berjalan sesuai rencana. Sementara pembiayaan sendiri tidak hanya mengandalkan kemampuan orang tua tetapi juga mengajak anak ikut serta dalam perencanaan dan penggunaannya.

Rencana pendidikan tidak hanya mengandalkan kemampuan orang tua tetapi juga melibatkan anak baik itu dalam prosesnya maupun mengenai pembaiayaannya. Pendidikan tidak hanya soal ilmu bagaimana mengukur jarak bumi dengan matahari tetapi pendidikan adalah bagaimana anak menyesuaikan dengan keadaan sehingga memiliki feeling untuk masa depannya.

Banyak sekali hal hal yang dapat didiskusikan dalam proses perencanaan pendidikan anak, semua hal itu sangat penting agar anak dapat menikmati masa pendidikannya dan mendapat ilmu yang dibutuhkannya untuk mengarungi kehidupan dimasa mendatang. Semua pemaparan penulis adalah hanya hitung hitungan diatas kertas yang berarti masih ada kemungkinan lain yang lebih efektif. Semua kembali pada orang tua. Apa yang ingin diberikan ke anak anaknya, apa yang ingin dia dapat dari anak anaknya.

Sekian.

Penulis merupakan anak usia sekolah sehingga belum bisa merasakan apa yang telah dirasakan orang tua tentang bagaimana susahnya mengatur pendidikan anak. Penulis hanya memaparkan apa yang terlintas di kepala, pengalaman diskusi pendidikan dengan orang tua penulis yang memiliki pendapatan dibawah standar Bank Dunia, serta melalui pemahaman penulis selama ini dalam dunia pendidikan. Mohon maaf jika ada penggambaran yang kurang berkenan dan tidak sesuai dengan kondisi pembaca.

footnote :

1 biaya pendidikan beberapa sekolah negeri sampai digratiskan atau ada aturan bahwa biaya yang dibayarkan berbentuk suka rela di MAN LAB UIN Yogyakarta SPP berkisar Rp. 85.000,00/bulan Oktober 2015

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun