Mohon tunggu...
M. A. Suryawan
M. A. Suryawan Mohon Tunggu... -

Saya adalah warga negara Indonesia yang baik, bekerja di perusahaan asing di Jakarta dan beragama Islam.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengapa Saya Percaya Kepada Islam?

12 Agustus 2010   17:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:05 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

KELIMA, saya mempercayai Islam karena Islam telah memperlakukan dengan adil dan kasih sayang tidak hanya kepada saya tetapi juga kepada seluruh dunia. Islam tidak mengajarkan saya untuk melepaskan kewajiban-kewajiban saya kepada diri saya sendiri, tapi menuntut saya untuk berlaku adil kepada setiap orang dan hal-hal lainnya, dan Islam telah melengkapi saya dengan petunjuk yang tepat untuk tujuan ini.

Sebagai contoh, Islam menarik perhatian kepada hak dan kewajiban orang tua sehingga anak berterima kasih kepada orang tuanya. Islam mengingatkan anak-anak agar berperilaku taat dan lemah lembut kepada orang tua, dan membuat seseorang menerima warisan dari pendahulunya. Dengan kata lain, Islam memerintahkan orang tua agar mencintai dan menyayangi anak-anak dan Islam membebankan tanggung jawab kepada orang tua untuk mendidik anak dengan baik, melatih mereka dengan mutu yang baik serta memelihara kesehatan mereka, dan juga membuat mereka sebagai
penerus orang tua.

Dengan cara yang sama, Islam menuntut hubungan yang terbaik antara suami-istri dan meminta mereka untuk mempertimbangkan kebutuhan dan keinginan masing-masing dan mereka harus berlaku penuh kasih sayang. Hal ini secara indah dikatakan oleh Nabi Suci Islam:

"Seseorang yang memperlakukan istrinya dengan buruk pada siang hari dan mencintainya di malam hari, sangat bertentangan dengan keindahan sifat manusia."

Beliau SAW bersabda:

"Yang terbaik dari kamu adalah yang memperlakukan istrinya dengan baik."

Lagi, beliau SAW bersabda:

"Perempuan itu rapuh, seperti gelas dan laki-laki seharusnya memperlakukan perempuan dengan halus dan lembut, sebagaimana mereka memperlakukani barang yang terbuat dari gelas."

Islam telah menekankan pentingnya pendidikan bagi anak-anak perempuan. Nabi SAW bersabda: "Seseorang yang mendidik anak perempuannya dengan baik dan memberikan pelatihan dan pendidikan yang baik, dengan demikian dapat meraih surga." Islam telah membuat anak laki-laki dan perempuan sebagai pewaris/penerus dari orang tua mereka.

Selanjutnya, Islam telah meletakkan ketentuan-ketentuan yang wajar sebagai pedoman bagi para penguasa dan hal-hal yang dipimpinnya. Islam mengatakan kepada para penguasa bahwa kewenangan yang ada pada mereka bukanlah milik pribadi melainkan suatu amanah dan mereka wajib melaksakanan amanah itu dengan sebenar-benarnya, selayaknya orang-orang yang jujur dan tulus, dan mereka menjalankan pemerintahan melalui musyawarah dengan rakyat. Islam mengatakan kepada rakyat bahwa kemampuan untuk memilih para pemimpin kamu merupakan anugerah Tuhan yang diberikan kepada kamu, dan kamu harus berhati-hati menginvestasikannya hanya kepada orang-orang yang layak diberikan wewenang untuk memerintah dan ketika wewenang diberikan kepada mereka, kamu seyogianya memberikan kerjasama sepenuhnya dan tidak melakukan perlawanan dengan mereka. Jika kamu tidak bekerja sama dan melakukan perlawanan berarti kamu sedang berusaha menghancurkan apa yang telah kamu bangun dengan tangan kamu sendiri.

Islam juga telah mengatur hak-hak dan kewajiban-kewajiban dari pemberi kerja dan pekerja. Islam mengatakan kepada pemberi kerja: kamu harus memberikan upahnya sebelum keringatnya kering dari badan dan tidak memandang rendah orang-orang yang bekerja dengan kamu, mereka adalah saudaramu yang mana perlindungan kepada mereka dipercayakan oleh Tuhan kepada kamu dan mereka adalah penyokong kesejahteraan kamu. Oleh sebab itu, janganlah kamu berbuat bodoh untuk merusak apa yang merupakan penyangga dan landasan kekuatan kamu. Islam mengatakan kepada
pekerja: Ketika kamu sedang disibukkan untuk menyelesaikan pekerjaan bagi seseorang, kamu harus melaksanakan kewajibanmu dengan jujur, penuh perhatian dan ketekunan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun