Mohon tunggu...
Pendidikan

Komunikasi dalam Kepemimpinan

24 Juli 2018   22:18 Diperbarui: 24 Juli 2018   23:11 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Organisasi akan sukses bila diantara pemimpin dan bawahan mendapatkan informasi yang sama untuk meraih tujuan organisasi, dan informasi yang dibutuhkan kedua belah pihak dengan cara berkomunikasi.  

Tugas pemimpin adalah mempengaruhi orang untuk membawa perubahan menuju visi, atau masa depan yang diinginkan bagi organisasi. Pemimpin berkomunikasi untuk berbagi visi dengan orang lain, menginspirasi dan memotivasi mereka untuk berjuang menuju visi, dan membangun nilai dan kepercayaan yang memungkinkan hubungan kerja dan pencapaian tujuan yang efektif.  Komunikasi adalah salah satu hal yang penting agar pemimpin dapat memberikan informasi yang diperlukan bawahan. 

Pengertian komunikasi secara umum adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan atau informasi antara dua individu atau lebih dengan efektif sehingga dapat dipahami dengan mudah.  

Pemimpin yang baik tidak hanya menggunakan komunikasi untuk menginspirasi orang dengan sebuah visi dan menanamkan nilai-nilai yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi, namun mereka juga berkomunikasi untuk membantu orang memahami tujuan kerja mereka yang lebih besar (menemukan makna).  Cara agar pemimpin dapat berkomunikasi effektif dengan bahawaan adalah :

  • Mengajukan pertanyaan dan secara aktif mendengarkan orang lain untuk memahami sikap dan nilai, kebutuhan, tujuan dan keinginan pribadi mereka;
  • Menetapkan agenda untuk percakapan dengan menggaris bawahi tema utama yang terkait dengan keberhasilan organisasi;
  • Memilih jalur komunikasi yang tepat dan memfasilitasi dialog.

Menjadi pemimpin yang effektif adalah menjadi pemimpin yang memiliki pertanyaan - pertanyaan yang benar dalam dirinya.  Pertanyaan mendorong orang untuk berpikir dan memaksa mereka untuk menemukan jawaban. 

Kebanyakan orang pada umumnya tidak menyadari kekuatan yang menakjubkan dari sebuah pertanyaan.  Salah satu tujuan dari tanya jawab adalah berpusat pada pemimpin, karena ia berusaha memberi tahu tentang apa yang sedang terjadi dalam organisasi; Menyelidiki isu, masalah, atau peluang spesifik; dan mengumpulkan informasi, gagasan, atau wawasan. Jenis pertanyaan juga penting, karena membantu para pemimpin memanfaatkan keahlian dan gagasan dari para pengikutnya.

Sama pentingnya dengan mengajukan pertanyaan mendengarkan dan memberikan tanggapan juga penting dalam komunikasi didalam organisasi.  Ketika pemimpin gagal untuk mendengarkan karyawan, karyawan akan beranggapan bahwa ia tidak penting, dan akan mengurangi komitmen dan motivasi seorang karyawan. 

Orang-orang bersedia membagikan gagasan, saran, dan masalah mereka saat mereka merasa seseorang mendengarkan dan benar-benar menghargai apa yang mereka katakan.  Mendengarnya mudah, tapi benar-benar mendengarkannya susah.

Daft (2015) menyatakan ada 10 kunci untuk mendengarkan secara efektif

1.  Dalam mendengarkan secara aktif pendengar yang buruk akan kurang  terlibat, tidak fokus sedangkan pendengar yang baik akan memperhatikan , mengangguk dan menanyakan pertanyaan.

2. Dalam hal tetap berpikiran terbuka pendengar yang buruk akan memperhatikan hanya pada ide yang sesuai dengan pendapatnya sendiri sedangkan pendengar yang baik akan cari peluang, belajar sesuatu yang baru.

3.  Dalam hal menolak ganguan pendengar yang buruk akan Mudah terganggu sedangkan pendengar yang baik akan mentolerir kebiasaan buruk; tahu bagaimana berkonsentrasi.

4. Dalam hal memanfaatkan fakta bahwa pikiran lebih cepat daripada ucapan pendengar yang buruk akan cenderung melamun dengan kata-kata yang lambat sedangkan pendengar yang baik akan suka tantangan , antisipasi, merangkum.

5.  Dalam hal mencari pengertian pendengar yang buruk akan berpura-pura sepakat untuk mengakhiri pembicaraan sedangkan pendengar yang baik akan mencari kesamaan dan pemahaman baru.

6. Dalam hal berisi penghakiman, isi tidak terkirim pendengar yang buruk akan keluar jika penyampaiannya buruk sedangkan pendengar yang baik akan melewati kesalaha pengiriminan pesan.

7. Dalam hal tahan api pendengar yang buruk akan melemparkan solusi sebelum memahami masalah atau pertanyaan sedangkan pendengar yang baik akan tidak menilai atau merespons sampai pemahaman selesai.

8. Dalam hal mendengarkan ide pendengar yang buruk akan dengarkan fakta sedangkan pendengar yang baik akan mendengarkan tema.

9. Dalam hal bekerja sambil mendengarkan pendengar yang buruk akan tidak ada energi ; pasif dan santai sedangkan pendengar yang baik akan bekerja keras, menunjukkan keadaan tubuh aktif, kontak mata.

10. Dalam hal menunjukkan rasa menghargai pendengar yang buruk akan menyela; berbicara dengan orang lain saat mencoba menyinggung sedangkan pendengar yang baik akan belajarlah untuk tetap diam dan biarkan orang lain melakukan sebagian besar pembicaraan.

Pemimpin yang baik akan memberikan pertanyaan untuk mengetahui potensi dari karyawannya dan mendengarkan gagasan-gasasan yang karyawannya sampaikan dengan cermat.  pemimpin yang baik menginginkan komunikasi mengalir ke segala arah.  komunikasi yang terbuka memungkinkan para pemimpin untuk mendengar apa  yang dipikirkan karyawan, yang berarti  organisasi  bisa mendapatkan keuntungan dari semua pikiran karyawan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun