Waktu SMA jurusan Bahasa merupakan hal yang baru di sekolah. Karena dulu hanya ada dua jurusan, yaitu IPA dan IPS. Lalu beberapa tahun kemudian untuk melanjutkan pendidikan saya mengambil jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia di fakultas Sastra. Apakah Anda Tahu apa saja yang dipelajari di sastra ?
Nah, banyak program studi yang ada di fakultas Sastra. Mulai dari Prodi Pendidikan Bahasa, Bahasa dan Sastra Murni, hingga Prodi Perpustakaan. Apa saja sih yang dipelajari di Sastra ?
Terutama untuk jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, yang dipelajari ada Bahasa yang mencakup morfologi, fonologi, Psikolinguistik, Sosiolinguistik, dan Antropolinguistik, ada Sastra yang mempelajari novel, puisi, cerpen, dan lainnya. Juga ada bidang Sinematografi.
Jadi mahasiswa Sastra itu rumit. Terutama Sastra Indonesia.
Pertama, kita diwajibkan berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Karena hal itu sudah menjadi keharusan seorang mahasiswa  bahasa Indonesia, saya yang dulunya banyak menggunakan bahasa daerah menjadi terbiasa menggunakan bahasa Indonesia  dikeseharian. Besyukurnya, tata bahasa saya menjadi lebih baik. Dan mempermudah saya berbicara dengan teman-teman yang berbeda daerah.
Kedua, kalau ada orang yang pengucapan atau tata bahasa yang salah. Kadang ada rasa ingin memperbaiki ucapan orang tersebut. Tapi apalah daya, saya hanya mahasiswa, dan belum selesai pula menempuh pendidikan. Bisa-bisa dihujat kalau membenarkan ucapannya.
Ketiga, dulu seingat saya dosen saya pernah bilang. "kalian di dalam grup whattsapp keluarga setidaknya sebagai pembenar kehoaksan yang disebarkan di grup tersebut.
Keempat, lucunya lagi terkadang teman-teman di kos meminta dibuatkan puisi, ataupun kata-kata yang memiliki makna. Berarti tidak sia-sia saya kuliah di bidang sastra selama ini. Ternyata ada yang mengakui kesastraan saya he he he.
Kelima, sudah lumrah kalau tetangga, guru SMA, teman-teman dan siapaun yang mungkin ingin menyapa saat berada di tempat yang sama yang mungkin ingin mengajak basa-basi yang menanyakan,
"kuliah jurusan apa?"
Setelah dijawab jurusan Sastra, apa lagi Sastra Indonesia. Tanggapan mereka kadang hanya sebatas anggukan, hanya "oh", atau yang lebih parah lagi mereka menanggapi dengan pertanyaan seperti ini,
"loh kok, Sastra Indonesia" Â atau "saya kira Sastra I....",
Padahal Sastra Indonesia juga penting, juga bagus, juga menarik, tapi juga sulit.
Keenam, kadang juga mahasiswa Sastra dianggap remeh, memangnya bisa kerja apa ? Â Untuk apa belajar bahasa Indonesia lagi, bukannya dulu sudah cukup dipelajari?. Padahal prospek kerjanya juga banyak sEperti jurusan lainnya. Sebenarnya kami mahasiswa Sastra Indonesia murni tidak bisa mengajar, karna kami berfokus pada penelitian karya sastra, atau yang beruhubungan dengan Sastranya. Mungkin jika nanti mengajar akan dianggap pengambil lahan kerja orang lain. Prospek kerja lulusan Sastra ada editor, jurnalis, sastrawam,bahkan juga bisa menjadi pengajar di sekolah maupun sebagai dosen.
Jadi begitulah rumitnya jadi mahasiswa Sastra. Untuk kalian yang ingin masuk fakultas Sastra terutama jurusan Sastra Indonesia dan jurusan-jurusan lain. Kuat-kuat mentallah mengahadapi semua kerumitan di atas. Semua yang kita jalani itu ada baik buruknya, ada kekurangan kelebihannya, ada hitam putihnya. Jadi jalani, arungi, nikmati.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI