Nama: Audilia Safira Narullita
NIM: 202110230311376
Apa sih overthinking itu? Apakah overthinking itu hal yang wajar? Pertama-tama kita cari tau dulu yuk apa yang dimaksud dengan overthinking. Overthinking merupakan suatu kebiasaan atau perilaku yang normal yang dapat terjadi pada siapapun dengan melibatkan proses atau cara berpikir seseorang. Jika seseorang secara terus menerus memikirkan sesuatu hal yang berlebihan akan membuatnya tidak dapat berkembang untuk masa depannya. Untuk lebih jelasnya yuk disimak baik-baik!
Kecemasan atau kekhawatiran akan scenario yang diciptakannya sendiri dapat menyebabkan berbagai gejala seperti gejala psikologisnya sebagai contohnya seseorang dapat mengalami perubahan mood secara drastis, kecemasan berlebihan, hingga dapat membuat orang menjadi depresi. Menurut beberapa penelitisn juga mengatakan bahwa seseorang yang mengalami overthingking secara terus-menerus dapat membuat bagia-bagian dalam otak memproduksi rasa takut maupun cemas. (Petric,Domina. 2018)
Dengan  beroverthingking yang secara terus menerus dapat berubah menjadi sebuah kebiasaan buruk dan tidak baik bagi kesehatan ental diri sendiri. Karena overthingking dapat mengganggu beberapa fungsi otak, system kognitif, serta system hormone seperti kartisol yang mengontrol setres seseorang. Seseorang yang mengalami overthingking ini kebanyakan terjebak pada konsekuensi yang mungkin aja terjadi tetapi sebenarnya tidak akan terjadi sehingga melumpuhkan kinerja otak seseorang untuk berbuat sesuatu (Ries,Julia.2020)
  Overthinking ini bisa saja terjadi pada banyak orang. Mulai dari memikirkan kuliah, tugas yang belum dikerjakan , kecemasan seseorang yang terkena penyakit , atau bahkan memikirkan pacarnya yang jauh diseberang pulau. Hal-hal kecil tersebut jika dipikirkan secara terus-menerus akan menjadikan seseorang overthinking dalam pemikirannya sendiri. Menurut penelitian kecemasan atau kekhawatiran seseorang itu sering kali muncul dari pikiran-pikirannya yang ia ciptakan sendiri yang belum tentu benar akan terjadi.
( Fatin Rohmah Nur Wahidah, Patricia Adam. 2018). Seseorang akan lebih rentan mengalami overthinking di malam hari, karena pada malam hari seseorang sudah merasa lelah setelah beraktivitas yang membuat mereka jadi lebih mudah memikirkan hal-hal kecil yang seharusnya tidak perlu dipikirkan.
Apa aja si gejala yang ditimbulkan dari overthinking?
1. Seseorang menjadi susah tidur
 Ketika seseorang mengalami overthingking , pikirannya akan terus bekerja serta berpikir suatu hal yang negative yang tidak akan terjadi dimasa mendatang. Hal tersebut membuat seseorang kesulitan untuk tertidur.
2. Seseorang akan selalu merasa lelah
Hal ini dapat saja terjadi karena adanya pemikiran gelisah dari overthinking yang tentunya menyita waktu dan tenaganya. Terlalu banyak memikirkan hal-hal yang tidak perlu dipikirkan akan membua otak menjadi lelah sehingga badanpun ikut merasakan lelah.Seseorang yang mudah mengalami overthinking merasa bahwa dirinya memiliki ribuan masalah yang membuatnya akan merasa lelah dengan semua masalah yang dipikirkannya
3. Tidak percaya pada penilaian atau keputusan sendiri
Hal ini sering sekali terjadi pada seseorang yang mengalami overthinking. Mereka akan sulit menilai sesuatu atau bahkan mengambil keputusannya sendiri. Membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memikirkan suatu hal yang membutuhkan penilaian atau keputusannya.Seperti susah memilih menu makanan dll.
4. Merasa takut akan masa depan
Seseorang yang selalu overthingking akan merasa takut serta cemas dengan masa depannya. Mereka selalu saja memikirkan masa depannya seperti apa dan bagaimana cara meraih yang dicita-citakan
5. Sakit secara fisik
Hal ini merupakan dampak yang parah bagi kesehatan kita. Seseorang akan mudah mengalami sakit kepala ,berat di leher, atau bahkan sakit punggung karena overthinking.
Overthingking bukan penyakit mental ya teman-teman.Tetapi terlalu banyak dan terlalu sering overthink juga menjadi gejala dari kesehatan mental itu sendiri. Karena penyakit mental itu merupakan pola psikologis atau prilaku yang pada umumnya berhubungan dengan setres, kecemasan yang berlebih, ketakutan , dan tekanan atau bahkan kelainan mental yang dianggap bukan sebagai bagian dari perkembangan normal seseorang. Gak capek nih overthingking mulu? Gak takut kalo nanti jadi penyakit mental?
Bagaimana sih cara kita meminimalisir overthinking?
1. Dengan mengubah pola pikir positif
Adanya perasaan atau pola pikir yang positif dapat mencegah terjadinya overthinking yang dialami seseorang. Dengan selalu memiliki pikiran bahagia, selalu bersyukur dan tentunya memiliki support system dapat membuat kita memiliki emosi yang positif.
2. Ucapkan kata-kata positif dan kelilingi diri dengan lingkungan yang positifÂ
Dengan mengucapkan kata-kata positif juga dapat membantu mengurangi terjadinya overthinking pada seseorang. Faktor lingkungan juga sangat mempengaruhi tingkat berfikir seseorang. Dengan begitu usahakan diri agar tetap berada pada lingkungan yang positif sehingga pola prilaku yang tumbuh juga akan positif.
3. Istirahat
Dengan banyak beristirahat seseorang dapat mengistirahatkan otaknya dari pikiran-pikiran negatif yang datang. Tidurlah walau hanya sebentar agar otak dapat beristirahat dan dapat beraktivitas kembali.
4. Peka terhadap diri sendiri.
Mungkin hal ini susah untuk dilakukan, tetapi dengan peka terhadap diri sendiri , mau memahami kecemasan diri dan juga pemikiran-pemikiran yang berlebihan dapat mengurangi seseorang untuk ber-overthinking.
5. Lakukan aktivitas yang dapat mendistraksikan otak dari overthinking
Dengan melakukan kegiatan fisik juga dapat berdampak positif pada otak dan juga kesehatan seseorang. Distraksikan otak dari overthinking dengan melakukan hal-hal yang disukai, mungkin dengan berolahraga, memasak, atau menonton film kesukaan.
Berdasarkan pernyataan-pernyataan diatas, dapat kita simpulkan bahwa overthingking hanya akan mengantarkan seseorang pada wacana saja . Overthinking dapat terjadi dimana saja dan kapan saja.Pada awalnya overthinking dapat membuat otak atau pikiran kita menjadi  nyaman sehingga kita tenggelam didalamnya, tetapi hal tersebut justru dapat menjadi permainan pola pikir otak yang dapat berbahaya jika terlalu lama terjebak di dalamnya. Cobalah untuk menjalani hidup sesuai realita yang ada sehingga kita bisa menyadari bahwa semua hal yang kita khawatirkan, belum tentu menjadi kenyataan. Berpikirlah secukupnya, jangan terlalu berlebihan.
Daftar Pustaka :
Wahidah, F. R., & Adam, P. (2019). Cognitive Behavior Therapy untuk Mengubah Pikiran Negatif dan Kecemasan pada Remaja. Indigenous: Jurnal Ilmiah Psikologi, 3(2), 57--69. https://doi.org/10.23917/indigenous.v3i2.6826Â
Choresyo, Berry., Nulhaqim,S,A., &Wibowo, Hery. (2015). Â Kesadaran Masyarakat Terhadap Penyakit Mental. 3(2), 301-444. https://doi.org/10.24198/jppm.v2i3.13587
Widia, ratna. 2020. You Are Overthinking!. Â Yogyakarta : Psikologi corner.