Mohon tunggu...
Lydia Prifta H. S.
Lydia Prifta H. S. Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hai! Gue Lydia mahasiswa program studi Public Relations and Digital Communication di UNJ. Happy Reading!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Women Support Women: Nyata Adanya atau Mitos Belaka?

17 Juni 2023   21:27 Diperbarui: 17 Juni 2023   21:53 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukti Hate Speech (Sumber : IG @rachelvennya) 
Bukti Hate Speech (Sumber : IG @rachelvennya) 

Korban yang menerima hate speech, memiliki kondisi psikis yang berbeda-beda. Ada yang tidak terlalu memikirkan, namun ada juga yang langsung merasa stres dan tertekan. Terlebih karena hate speech ini terjadi di media sosial yang dapat dilihat langsung oleh khalayak ramai, korban dapat merasa terintimidasi dan overthinking terhadap pemikiran orang lain terhadap dirinya.

Dilansir dari Mediaindonesia.com, dampak psikologis korban hate speech dapat mudah depresi, marah, cemas, merasa gelisah, menyakiti diri sendiri, hingga percobaan bunuh diri. Ada pula dampak sosialnya seperti, korban bisa mengucilkan diri, merasa kehilangan percaya diri, lebih sensitif kepada teman dan keluarga. 

Seperti survei yang pernah dilakukan oleh Ditch the Label, yakni kegiatan amal anti bullying nasional di Inggris, dampak terburuk yang dirasakan oleh korban adalah jatuhnya harga diri dalam kehidupan sosial dan hancurnya rasa percaya diri dalam diri mereka.

Ilustrasi Perasaan Stres (Sumber : Suara.com) 
Ilustrasi Perasaan Stres (Sumber : Suara.com) 

Lalu, bagaimana cara membangun solidaritas sesama perempuan? Mungkin kalian bisa melakukan ini. 

1. Berkomunikasi dengan empati: Cobalah untuk memahami perspektif dan posisi orang lain sebelum berkomentar. 

2. Menghargai perbedaan: Setiap individu memiliki latar belakang, pengalaman hidup, dan pandangan yang berbeda. Dalam melihat perbedaan, kita dapat belajar satu sama lain dan saling melengkapi. 

3. Mendukung satu sama lain: Tunjukkan dukungan dan semangat kepada sesama perempuan dengan memberikan apresiasi dan dorongan positif. 

Mulai sekarang, mari kita lebih bijaksana sebelum berkomentar serta saling menghormati dan menghargai seluruh perempuan Indonesia. #WomenSupportWomen

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun