Korban yang menerima hate speech, memiliki kondisi psikis yang berbeda-beda. Ada yang tidak terlalu memikirkan, namun ada juga yang langsung merasa stres dan tertekan. Terlebih karena hate speech ini terjadi di media sosial yang dapat dilihat langsung oleh khalayak ramai, korban dapat merasa terintimidasi dan overthinking terhadap pemikiran orang lain terhadap dirinya.
Dilansir dari Mediaindonesia.com, dampak psikologis korban hate speech dapat mudah depresi, marah, cemas, merasa gelisah, menyakiti diri sendiri, hingga percobaan bunuh diri. Ada pula dampak sosialnya seperti, korban bisa mengucilkan diri, merasa kehilangan percaya diri, lebih sensitif kepada teman dan keluarga.Â
Seperti survei yang pernah dilakukan oleh Ditch the Label, yakni kegiatan amal anti bullying nasional di Inggris, dampak terburuk yang dirasakan oleh korban adalah jatuhnya harga diri dalam kehidupan sosial dan hancurnya rasa percaya diri dalam diri mereka.
Lalu, bagaimana cara membangun solidaritas sesama perempuan? Mungkin kalian bisa melakukan ini.Â
1. Berkomunikasi dengan empati: Cobalah untuk memahami perspektif dan posisi orang lain sebelum berkomentar.Â
2. Menghargai perbedaan: Setiap individu memiliki latar belakang, pengalaman hidup, dan pandangan yang berbeda. Dalam melihat perbedaan, kita dapat belajar satu sama lain dan saling melengkapi.Â
3. Mendukung satu sama lain: Tunjukkan dukungan dan semangat kepada sesama perempuan dengan memberikan apresiasi dan dorongan positif.Â
Mulai sekarang, mari kita lebih bijaksana sebelum berkomentar serta saling menghormati dan menghargai seluruh perempuan Indonesia. #WomenSupportWomen
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H