"Ya Ampun,, ga papa kali,, kan gak harus musik tradisional!!," seru Marlyn sok tau.
"Huu,, sok tau kamu, Lyn! Jelas-jelas acaranya Sukarlan, ya dia pasti ngelirik pianis yang bawain lagu-lagu komposernya," ujar Sheila menduga-duga.
"Tuh kan, kebiasaan! Jangan-jangan.. Pasti.. Dasar Ms. Sheila sok tau!!" seru Marlyn memojokkan.
"Sudahlah Lyn, aku lagi malas berdebat. Apalagi sama kamu!" ujar Sheila kesal.
"Hus,,hus,, sudah jangan berantem. Gak enak diliatin orang. Ya sudah atuh teh Marlyn, kalau neng Sheila gak mau, jangan dipaksa, nanti dia liyeur lagi," ujar Mba Sukma menengahi.
"Bukannya gitu La, aku sahabat kamu dari kecil, aku tau betul impianmu. Aku pasti selalu dukung buat capai cita-citamu,La!" sahut Marlyn memberi pengertian ke Sheila.
"Kamu gak ngerti Lyn!!," bentak Sheila kesal.
"Capek ngomong sama kamu, La! Punya ilmu tapi disimpen aja! Udah ah,, aku duluan!," seru Marlyn dengan muka masam.
...Kemana aku bawa ilmuku? Benar kata Marlyn, aku hanya menyimpannya sendiri, tidak diamalkan..pikir Sheila.
Bersambung...
Cerpen Karya :