Mohon tunggu...
Lya Munawaroh
Lya Munawaroh Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Suka bertualang

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Mendaki Gunung Ungaran via Curug Lawe Benowo, Jalur Terjal Diapit Jurang

15 Desember 2023   08:33 Diperbarui: 20 Desember 2023   18:53 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan Gunung Ungaran dari Promasan/Dok. Pribadi

Sekitar pukul 11.30 WIB aku akhirnya tiba di Kebun Teh Promasan. Hamparan kebun teh yang luas dan Gunung Ungaran yang megah menyambutku. Akhirnyaaa, sampai juga di Promasan, syukurku dalam hati. Melihat pemandangan Gunung Ungaran yang indah, rasa capekku menjadi sirna. Meski sudah berkali-kali ke Promasan maupun menginjakkan kaki ke puncak Ungaran, aku tiada bosan dan selalu terpesona dengan ciptaan Tuhan yang luar biasa seperti ini. 

Pemandangan Gunung Ungaran dari Promasan/Dok. Pribadi
Pemandangan Gunung Ungaran dari Promasan/Dok. Pribadi

Puas menikmati keindahan kebun teh, aku bergegas menuju ke rumah Pak Min. Beliau adalah salah satu warga yang sudah akrab dengan para anggota mapalaku. Sudah tak terhitung berapa kali kami mengadakan kegiatan di Gunung Ungaran, dan rumah Pak Min selalu kami jadikan basecamp untuk menginap dan berkumpul. Meski sering kami repotkan, Pak Min sangat memaklumi dan menganggap kami layaknya anaknya sendiri.

"Makan dulu Mbak," kata Ari menawariku. Aku hanya mengangguk sambil melepas ransel.

Selepas mengayun-ayunkan kaki untuk mendinginkan otot-otot, aku langsung duduk berselonjor di samping mereka. Aku menatap mereka bertiga yang sedang memakan bekal makan siang.

"Nanti jam satu-an ke Puncak Raiders ya," kataku memberi informasi agenda selanjutnya.

Endang mengacungkan jempolnya dan menjawab "Siap Mbak."

Namun setelah mengatakan itu, aku kok jadi ragu. Kuat nggak ya aku ikutan naik ke puncak? Mungkin kalau kuat sih kuat kuat saja, tapi aku takut nanti keburu malam hari saat turun dari puncak. Tapi lihat nanti sajalah, yang penting makan dulu.

Menuju Puncak Banteng Raiders

Seberes makan siang dan menunaikan ibadah Sholat Dzuhur, kami langsung meluncur ke Puncak Raiders. Sebelumnya kami mengisi air dulu di Sendang Promasan untuk bekal muncak. Di Promasan terdapat sendang yang airnya sangat jernih. Selain jernih juga sangat segar kala diminum ataupun dibuat mandi. Nama sebenarnya adalah Sendang Pengilon berdasarkan tulisan di Situs Candi Promasan. Namun, banyak orang lebih sering menyebutnya Sendang Promasan.

Medan awal di jalur pendakian Via Promasan berupa bebatuan tersusun rapi yang diapit kebun teh, biasanya disebut jalan makadam. Setelah melewati makadam, kami mulai masuk area yang vegetasinya berupa tanaman yang lebih tinggi. Tak lama kami berjalan, kami sampai di Pos 1. Di Pos 1 ini di sebelah kiri ada percabangan ke jalur pendakian Mawar. Karena aku sudah merasa terlalu lelah, aku memutuskan menunggu di pos ini saja. Sedangkan para calon atlet harus menyelesaikan target pendakian mereka ke Puncak Raiders.

Sekitar pukul 16.00 WIB, Endang, Upik, dan Ari sudah kembali dari Puncak Raiders. Begitu melihat mereka, aku ikut mereka kembali ke rumah Pak Min. Kami berencana akan ke Puncak Raiders lagi besok, sebagai agenda terakhir training center ini. Malam harinya, calon atlet melaporkan hasil training center hari ini. Kemudian mengevaluasi kekurangan yang ada, dilanjutkan dengan sesi briefing untuk kegiatan besok.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun