Mohon tunggu...
Lya Elyawati
Lya Elyawati Mohon Tunggu... Lainnya - Pemula
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Semoga Bermafaat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Analisis Nilai Kehidupan dalam Teks Hikayat pada Teks Bahasa Indonesia SMA Kelas X Kurikulum 2013

11 Januari 2022   09:35 Diperbarui: 11 Januari 2022   09:39 4981
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Sebelum membahasa mengenai nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam teks hikayat, penulis ingin menjelaska terlebih dahulu mengenai hikayat. Hikayat merupakan cerita rekaan berbentuk prosa panjang berbahasa melayu, yang menceritakan tentang kehebatan dan kepahlawanan orang ternama dengan segala kesaktian dan keanehan yang dimilikinya. Namun menurut KBBI, hkayat adalah karya sastra lama melayu berbentuk prosa yang berisi cerita, undang-undang, dan silsilah yang bersifat rekaan, keagamaan, historis, biografi, atau gabungan dari sifat-sifat tersebut.

Fokus permasalahan pada artikel ini, yaitu pada nilai-nilai kehidupan dalam teks hikayat yang berjudul Hikayat Indra Bangsawan pada buku teks Bahasa Indonesia SMA kelas X kurikulum 2013, Bab IV mengenai melestarikan nilai kearifan lokal melalui cerita rakyat. Dalam artikel ini penulis akan menganalisis apa saja nilai kehidupan yang terdapat pada teks Hikayat Indra Bangsawan. Nilai-nilai kehidupan tersebut berupa nilai religius (agama), nilai sosial, nilai budaya, nilai moral, dan nilai pendidikan.

Nilai religius (agama) merupakan konsep mengenai penghargaan tinggi yang diberikan oleh warga masyarakat kepada beberapa masalah pokok dalam kehidupan keagamaan yang bersifat suci sehingga dapat dijadikan sebagai pedoman bagi tingkahlaku keagamaan warga masyarakat yang bersangkutan. 

Nilai sosial merupakan suatu prilaku atau tindakan individu yang dianggap baik oleh kebanyakan masyarakat. Nilai budaya merupakan seperangkat aturan yang disepakati dan tertanam dalam suatu masyarakat, lingkup organisasi, atau lingkungan masyarakat yang telah mengakar pada kebiasaan, kepercayaan, dan simbol-simbol dengan karakteristik tertentu yang dapat membedakan satu dengan yang lainnya sebagai acuan prilaku dan tanggapan atas apa yang akan terjadi atau sedang terjadi saat ini. 

Nilai moral adalah nilai-nilai yang berhubungan dengan perbuatan baik dan buruk yang terjadi dalam pedoman kehidupan masnusia secara umum. Nilai pendidikan merupakan batasan dari segala sesuatu yang mendidik ke arah kedewasaan, dapat bersifat baik maupun buruk sehingga berguna bagi kehidupannya yang diperoleh melalui proses pendidikan. 

Dalam artikel ini akan dibahas mengenai nilai-nilai kehidupan yang dialami para tokoh dalam cerita, sehingga peserta didik dapat mengetahuinnya dan menjadikannya sebgai contoh dalam kehidupan bermasyarakat.

Dari analisis teks Hikayat Indra Bangsawan, penulis menemukan hal penting yang berhubungan dengan nilai --nilai kehidupan dalam teks tersebut. berikut uraian nilai-nilai kehidupan yang terdapat dalam teks Hikayat Indra Bangsawan.

  1. Nilai Religius (Agama)

Ajaran kepercayaan bahwa dengan membaca doa serta sedekah kepada fakir miskin bisa melancarkan rezeki merupakan hal yang sangat lazim dilakukan oleh masyarakat zaman dahulu hingga sekarang. Selain berusaha, seseorang juga hendaknya menyerahkan segala urusannya kepa Tuhan Yang Maha Esa. Tanpa kehendak-Nya tidak mungkin seseorang bisa mendapatkan rizki. Dapat dibuktikan pada dua kutipan berikut:

"Setelah berapa lama di atas kerajaan, tiada juga beroleh putra. Maka pada suatu hari, ia pun menyuruh orang membaca doa qunut dan sedekah kepada fakir dan miskin. Hatta beberapa lamanya, Tuan Puteri Siti Kendi pun hamillah dan bersalin dua orang putra laki-laki."

"Maka ia pun menyerahkan dirinya kepada Allah Subhanahuwata'ala dan berjalan dengan sekuat-kuatnya."

Hendaknya setelah seseorang berusaha secara penuh maka ia menyerahkan segala sesuatunya kepada Tuhan.

  1. Nilai Sosial

Nilai sosial merupakan suatu prilaku atau tindakan individu yang dianggap baik oleh kebanyakan masyarakat. Nilai sosial yang terdapat pada teks Hikayat Indra Bangsawan dapat dibuktikan pada kutipan berikut:

"Dengan segera Syah Peri mengeluarkan dayang-dayang itu. Tatkala Garuda itu datang, Garuda itu dibunuhnya."

Nilai sosial dari kutipan di atas yaitu pertolongan yang diberikan oleh tokoh Syah Peri kepada para dayang-dayang untuk mengeluarkan mereka dari gendang dan segera membunuh garuda (pengganggu).

"Untuk itu, nenek Raksasa mengajari Indera Bangsawan. Indera Bangsawan diberi kuda hijau dan diajari cara mengambil jubah Buraksa..." 

Nilai sosial dari kutipan di atas yaitu pertolongan nenek Raksasa kepada Indera Bangsawan. Nenek tersebut memberi kuda hijau serta mengajari Indera Bangsawan untuk mengambil jubah Buraksa.

  1. Nilai Budaya

Nilai budaya merupakan seperangkat aturan yang disepakati dan tertanam dalam suatu masyarakat, lingkup organisasi, atau lingkungan masyarakat yang telah mengakar pada kebiasaan, kepercayaan, dan simbol-simbol dengan karakteristik tertentu yang dapat membedakan satu dengan yang lainnya sebagai acuan prilaku dan tanggapan atas apa yang akan terjadi atau sedang terjadi saat ini. Nilai budaya yang terdapat pada teks Hikayat Indra Bangsawan dapat dibuktikan pada kutipan berikut:

"Ditambahkannya bahwa Raja Kabir sudah mencanangkan bahwa barang siapa yang dapat membunuh Buraksa itu akan dinikahkan dengan anak perempuannya yang terlalu elok parasnya itu." 

Nilai tradisi atau budaya yang tercermin dari kutipan di atas yaitu Sang Raja mencarikan jodoh untuk putrinya dengan cara mengadakan sayembara atau semacam perlombaan untuk menunjukkan yang terkuat dan terhebat.

"Maka baginda pun bimbanglah, tidak tahu siapa yang patut dirayakan dalam negeri karena anaknya kedua orang itu sama-sama gagah. Jikalau baginda pun mencari muslihat; ia menceritakan kepada kedua anaknya bahwa ia bermimpi bertemu dengan seorang pemuda yang berkata kepadanya: barang siapa yang dapat mencari buluh perindu yang dipegangnya, ialah yang patut menjadi raja di dalam negeri. "Barang siapa yang dapat susu harimau beranak muda, ialah yang akan menjadi suami tuan puteri."

Nilai tradisi atau budaya yang tergambar dari kutipan di atas yaitu menunjuk raja baru berdasarkan keturunan dan raja yang memiliki putra lebih dari satu selalu mencari tahu siapa yang paling gagah dan pantas menjadi penggantinya.

  1. Nilai Moral

Nilai moral adalah nilai-nilai yang berhubungan dengan perbuatan baik dan buruk yang terjadi dalam pedoman kehidupan manusia secara umum. Nilai moral yang terdapat pada teks Hikayat Indra Bangsawan dapat dibuktikan pada kutipan berikut:

"Hatta datanglah kesembilan orang anak raja meminta susu kambing yang disangkanya susu harimau beranak muda itu"

Nilai moral yang tergambar dari kutipan diatas adalah dalam kehidupan ini ada saja orang-orang yang mau memperoleh hasil tetapi tidak mau berusaha. Tidak secara langsung ini merupakan sindiran agar orang-orang mau berusaha.

"Indra Bangsawan berkata susu itu tidak akan dijual dan hanya akan diberikan kepada orang yang menyediakan pahanya diselit besi hangat."

Nilai moral yang tergambar dari kutipan diatas merupakan pesan bagi orang yang tidak mau berusaha perlu diberikan teguran, sindiran, atau nasihat agar ia mau berubah.

  1. Nilai Pendidikan

Nilai pendidikan merupakan batasan dari segala sesuatu yang mendidik ke arah kedewasaan, dapat bersifat baik maupun buruk sehingga berguna bagi kehidupannya yang diperoleh melalui proses pendidikan. Nilai pendidikan yang terdapat pada teks Hikayat Indra Bangsawan dapat dibuktikan pada kutipan berikut:

"Maka anakanda baginda yang dua orang itu pun sampailah usia tujuh tahun dan dititahkan pergi mengaji kepada Mualim Sufian. Sesudah tahu mengaji mereka dititah pula mengkaji kitab sul, fikih, hingga saraf, tafsir sekaliannya diketahui."

Nilai pendidikan yang tergambar dalam kutipan diatas merupakan pembelajaran ilmu agama sejak kecil agar jika dewasa dapat lebih bijak mengarungi kehidupan yang fana dengan bekal ilmu agama yang telah dipelajarinya.

Berdasarkan penjelasan di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa pada materi teks hikayat yang berjudul Hikayat Indra Bangsawan pada buku teks Bahasa Indonesia SMA kelas X kurikulum 2013, Bab IV mengenai melestarikan nilai kearifan lokal melalui cerita rakyat, telah memenuhi kriteria nilai-nilai kehidupan didalamnya. Dalam teks Hikayat Indra Bangsawan pada buku teks Bahasa Indonesia SMA kelas X kurikulum 2013, ditemukan lima nilai kehidupan yang dapat kita jadikan sebagai pelajaran dalam masyarakat yaitu nilai religius, nilai sosial, nilai budaya, nilai moral, dan nilai pendidikan.

 Nilai religius yang terkandung dalam teks Hikayat Indra Bangsawan mengajarkan kita untuk selalu berusaha secara penuh dan menyerahkan segala sesuatunya hanya kepada Tuhan dan tidak lupa untuk selalu berbagai dengan sesama, nilai sosial yang terkandung dalam teks Hikayat Indra Bangsawan mengenai tolong menolong dengan sesama tanpa memandang apapun, nilai budaya yang terkandung dalam teks Hikayat Indra Bangsawan yaitu masih mempertahankan dan melestarikan tradisi dalam kerajaan secara turun temurun, nilai moral yang terkandung dalam teks Hikayat Indra Bangsawan memiliki pesan didalam kehidupan selalu ada orang yang hanya ingin memperoleh hasilnya saja tanpa mau berusaha, dan terakhir nilai pendidikan yang terkandung dalam teks Hikayat Indra Bangsawan memiliki pesan untuk tetap belajar dan mempelajari ilmu agama sejak dini agar jika nanti telah dewasa dapat menjadi bekal untuk mengarungi kehidupan yang fana.

Dengan mengenalkan nilai-nilai kehidupan melalui cerita rakyat/hikayat diharapkan peserta didik dapat mengambil contoh yang baik dari teks Hikayat Indra Bangsawan atau teks hikayat lainnya yang berada dalam buku teks Bahasa Indonesia SMA kelas X kurikulum 2013, Bab IV mengenai melestarikan nilai kearifan lokal melalui cerita rakyat untuk dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Mengingat dengan kemajuan zaman yang semakin melesat cepat tentunya semakin menggerus nilai-nilai kehidupan yang berada didalam masyarakat dan tergantikan oleh nilai-nilai kehidupan barat yang tentunya berbeda dengan nilai-nilai kehidupan yang berada di Indonesia khususnya di lingkungan masyarakat masing-masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun