"Wajburni yaa Jabbar" (Ya Rabb, hiburlah hamba, hanya Engkau yang bisa menghiburku)
Nak, Hidup tidak selamanya kejam untukmu, ada saat dimana hidup sangat memihak dirimu. Â Seperti saat kau berhasil melalui masa-masa kritismu saat itu, sementara orangtua lain belum tentu seberuntung yang umi rasakan saat itu. Â Atau bahkan ketika orang tua lain bersyukur dengan keadaannya dibandingkan melihat kondisi umi memilikimu saat itu. Â Yah, melihat kebawah dapat membuatmu lebih merasa bersyukur, namun kamupun perlu melihat ke atas, bukan untuk menjadikanmu orang yang menyedihkan dan malang, namun memberikan semangat bagimu agar terus berusaha menjadi sosok kuat dan terus berusaha menggapai harapanmu.
Nak, hidup perlu ikhtiar. Â firman Allah dalam Surah ar-Rad:11, "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri."
Ikhtiar bagi umat Muslim adalah ibadah. Â Berusaha secara fisik, kemudian berdoa (memohon kepada Allah) dan tawakal (menyerahkan, mempercayakan, dan mewakilkan segala urusan hanya kepada Allah SWT)
Namun jika yang terjadi tidak sesuai dengan harapan dan ekspetasimu, ingatlah untuk tetap  bersyukur, Qadarullah.  "Allah tidak membebani seseorang diluar kemampuannya" (Al-Baqarah: 286)
Ambil semua sisi baik dalam hidupmu, jadikan pelajaran dari semua rasa sedih dan kecewamu, Insyaa Allah hidupmu akan lebih merasa ringan.
Dari Umi, yang selalu mendoakanmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H