Mohon tunggu...
Herlya Inda
Herlya Inda Mohon Tunggu... Administrasi - Momhomeschooler

I am the ordinary mom, love Kids, Playing, sometimes writing bout me & Kids activity and homeschooling. visit my blog at https://www.herlyaa.com/

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Mudik Tetap dilarang, Mudik Bisa Membawa Sengsara? Tapi...

16 Mei 2020   21:40 Diperbarui: 16 Mei 2020   21:53 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
signal kuat? (pic : Simpleicon)

Jika mudik fisik tidak perlu bersamaan moda transportasi yang digunakan, misalnya anak pertama pulang naik kereta api, anak kedua naik pesawat, anak ketiga naik mobil pribadi, dan sebagainya.  Hal tersebut tidak akan jadi masalah karena tujuannya tetap sama dan semuanya berkumpul dirumah emak yang sama.  Namun bagaimana mudik online bisa terwujud jika setiap anak menggunakan aplikasi yang berbeda? Apakah emak juga harus meng-install aplikasi yang banyak demi menghubungi anak satu persatu? Pun jika dilakukan berbarengan semua anak berkumpul di videocall yang sama, rasanya tidak akan mungkin terjadi jika pemilihan aplikasi yang digunakan tidak kompak.  Oleh karena itu samakan suara lebih baik menggunakan aplikasi apa, termasuk waktunya yang disesuaikan dengan bisanya emak biar tidak saling sikut dan akhirnya mohon maaf lahir batin harus diucapkan berkali-kali demi lebaran yang syahdu.  Badewei emak bisa pakai aplikasinya juga gak ya? Nah..., Itu adalah hal yang jauh lebih penting.  Pastikan juga tujuan yang akan dihubungi untuk video call gak gaptek dan paham dalam penggunaannya.

4. Layar terkembang

Layar dikembangkan, emangnya dipikir layar tancap? Bisa jadi.  Satu hal yang saya ingat saat kecil saat mudik adalah ketika opa memanggil semua cucu-cucunya untuk berkumpul termasuk anak-anaknya, yang artinya orangtua kami semua untuk mendapatkan petatah petitih penuh kasih sayang.  Kami semua saling merapat dan mendekat demi melihat raut muka opa dan gerak tubuhnya di saat berbicara.

Terkadang tetes air yang mengalir diujung matanya tanpa sadar, terlihat jelas oleh kami semua, menguatkan pesan pentingnya bagi kami mendarah daging.  Yah...lebaran sarat emosi bisa jadi hadir di beberapa keluarga, salah satunya keluarga besar saya.  

Terbayangkah ketika kakek dan nenek ingin menyampaikan pesan kepada semua anak-anak dan anggota keluarga menjadi tidak maksimal karena berebutan saling melihat layar kecil smartphone yang dipegang oleh ayah? Sebuah keluarga dengan jumlah anak-anak yang tidak sedikit, pun beranjak besar dan telah memiliki pasangan masing-masing, bahkan anak, mungkin?

Layar terkembang meskipun bersifat opsional dapat menjadi solusi disaat momen sejenis.  Jika main game bisa dihubungkan dengan televisi demi tampilan dramatis dan luas.

Videocall mungkin bisa dilakukan juga, agar semua anggota keluarga dapat melihat dengan jelas kakek dan neneknya memberikan pesan tanpa saling dorong yang akhirnya pesan penuh manfaat dapat tersampaikan kepada anak dan cucu dengan baik dan jelas.  

Pakai alat apa? Beberapa televisi yang sudah mendukung bisa jadi langsung dapat dipakai.  Biasanya tandanya adalah memiliki colokan USB difisik televisi tersebut, namun jika tidak tersedia, bisa memanfaatkan alat tambahan. 

Nah, bagaimana teknisnya dan seperti apa bentuknya, mungkin bisa di cari-cari sendiri.  Hitung-hitung latihan memaksimalkan manfaat internet, hehee....

Jadi, apakah mudik tetap dilarang? Atau menjadi hal yang terlarang? Bagaimana dengan mudik membawa sengsara? Hmm...semoga solusi mudik online tidak jadi menyengsarakan ya?

Salam kompal,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun