Mohon tunggu...
Herlya Inda
Herlya Inda Mohon Tunggu... Administrasi - Momhomeschooler

I am the ordinary mom, love Kids, Playing, sometimes writing bout me & Kids activity and homeschooling. visit my blog at https://www.herlyaa.com/

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Rahasiakan Transaksi Perbankan Aman Bersama Kompal

11 April 2020   11:09 Diperbarui: 11 April 2020   11:05 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Flyer keamanan Data Perbankan bersama KOMPAL

Beberapa waktu lalu sempat beredar pernyataan World Health Organization (WHO) yang menghimbau orang-orang menhentikan penggunaan uang tunai dalam rangka pengurangan penyebaran virus corona.  

Meskipun beberapa waktu kemudian dibantah karena dianggap ada kesalahan interpretasi oleh media, namun pengurangan dalam penggunaan uang tunai atau dengan nama lain cashless sangat bermanfaat saat pembatasan wilayah terkait kebijakan pemerintah dalam memutus rantai penyebaran covid19 saat ini.

Sejujurnya bicara cashless, bukanlah istilah baru.  Namun sudah bergaung cukup lama di masyarakat, dengan semakin menjamurnya aplikasi memudahkan masyarakat bertransaksi virtual di keseharian.  

Yang jadi pertanyaan adalah seberapa amankah transaksi yang berhubungan dengan perbankan atau rekening virtual? Hayoo, menurut kamu gimana? 

Kalau dibilang aman, masih ada tuh berita orang yang rekeningnya kebobolan.  Tapi kalau dibilang ga aman, kasus seperti itu tidak dialami semua orang.  Jadi gimana dong?

Yukk kita kulik satu persatu bagaimana antisipasi agar penggunaan rekening kita menjadi aman, hingga pada akhirnya membuat nyaman penggunaannya dan tentu melancarkan transaksi kita bersama Kompasianer Palembang dengan Nara sumber MangDu (Dues K Arbain) selaku Kompasianer dan Praktisi Perbankan, Kompasianer Palembang dipandu Bicik Tika (Kartika) melakukan web seminar di laman media sosial Instagram @kompasianerpalembang (10/4/2020). 

Berlapis pengamanan

Mau yakin, harusnya dibuat berlapis pengamanannya dong:) Caranya gini nih

  1. User id dan password unik, susah ditebak dan hanya jadi rahasia pribadi. Hindari menggunakan tanggal lahir, nama orang terdekat, dan sejenisnya termasuk menyimpan catatannya yang bisa saja akan terbaca orang lain seperti hape, notebook dll
  2. Setiap aktivitas yang terjadi pada rekening kita seperti penarikan dan penyetoran, akan diberitahukan pihak Bank melalui SMS notifikasi.  Oleh karena itu pada saat membuka rekening baru, pastikan petugas bank sudah menge-link-an rekening anda ke nomor anda yang aktif untuk menghindari peluang petugas Bank 'nakal' yang akan menghubungkan rekening Anda dengan nomor hape lain
  3. One Time Password (OTP) merupakan pengamanan atau pagar yang dibuat oleh bank agar sebelum transaksi terjadi,  pemilik rekening mengetahui bahwa akan ada proses memindahkan sejumlah uang tertentu ke rekening lain.  Jangan perna sekalipun memberitahukan kode OTP tersebut kepada siapapun yang menghubungi Anda.  Hal tersebut dapat menghalangi  pelaku mengotak-atik rekening Anda dengan kata lain pelaku tidak akan bisa memindahkan dana ke rekening lain.

Cyber Crime Perbankan

Cyber crime atau disebut kejahatan dunia maya adalah suatu tindakan ilegal yang dilakukan melalui jaringan komputer dengan media internet untuk mendapatkan keuntungan dengan cara merugikan pihak lain.  Biasanya kejahatan ini dilakukan oleh orang yang mengerti dan menguasai bidan teknologi informasi.

Dalam dunia perbankan, kejahatan siber bisa dilakuka dengan 2 cara yaitu :

  1. Social Engineering, yaitu manipulasi psikologis seseorang mendapatkan informasi secara halus untuk melakukan penipuan baik secara langsung maupun melalui telepon. Modus yang biasanya dilakukan yaitu dengan 3 cara antara lain : phising yaitu menyamar menjadi orang atau bisnis terpercaya dalam sebuah komunikasi elektronik (email, SMS atau link palsu), vishing yaitu pendekatan penipuan melalui komunikasi telepon, dan cara impersonation dengan berpura-pura menjadi orang lain 
  2. Skimming, yaitu tindakan pencurian dengan cara menyalin informasi yang terdapat pada sttop magnetic kartu debit atau kartu kredit secara ilegal.  Modus tersebut menggunakan alat skimming device yang menyerupai card reader atau yang dihubungkan dengan mesin ATM bisa juga spy camera yang dipasang di tempat-tempat tertentu di mesin ATM untuk mengamati jari Anda saat memasukkan PIN.

Antisipasi dengan Rahasia 

Hal penting untuk membuat aman transaksi perbankan Anda yaitu dengan rahasiakan sandi (password)!

1. Internet Banking

Lakukan perubahan password secara rutin, pastikan  menggunakan hape dan komputer yang tidak digunakan secara publik yang keamanannya tidak terjamin.

Selain itu memiliki software antivirus up date dan firewall aktif untuk menghindari gangguan pihak tidak bertanggung jawab.  

Satu hal yang tidak kalah penting yaitu jangan pernah menyimpan data bersifat pribadi di email atau folder yang bisa saja diakses orang lain.  

Jaga kerahasiaan user-id, password dan mtoken Anda.  Tidak memasukkan data tersebut ke program aplikasi tidak terpercaya, segera hapus mtoken tersisa karena bank tidak pernah meminta nasabah memasukkan nomor mtoken internet banking.

2. ATM

Rutin melakukan pergantian user PIN ATM, waspada sebelum bertransaksi, pastikan kondisi mesin ATM dan sekitarnya tidak ada yang mencurigakan.  

Tidak malas untuk mencek informasi nomor telepon call center bank.  Pastikan sesuai antara nomor di layar dan kartu. Jika berbeda, tinggalkan mesin ATM, bisa saja mesin tersebut menjadi target skimming, segera hubungi call center untuk menginformasikan keadaan tersebut.

Berhati-hati jika ada orang yang berniat membantu. Pastikan tidak ada orang saat Anda menginput pin di ATM.  Tutupi dengan tangan atau hal lain yang dapat melindungi kerahasiaan pin Anda.

Usahakan bertransaksi pada ATM di lokasi aman, cenderung sepi dan tidak ada petugas yang berjaga.  Waspadalah

Ubahlah status kartu ATM menjadi disable di menu pelayanan nasabah pada mobile/internet banking bank, ketika tidak akan menggunakan kartu ATM dalam waktu tertentu.

3. SMS Banking

Tidak mudah percaya terhadap SMS yang masuk dengan nomor tidak dikenal.  Pastikan pengirim adalah orang/Lembaga/perusahaan yang dapat dipertanggungjawabkan.  

Lakukan konfirmasi langsung ke orang/Lembaga/perusahaan tersebut.  Ingat, Bank tidak pernah meminta informasi data rahasia nasabah melalui telepon.

Setelah tahu bagaimana membuat transaksi perbankan aman, bukan tidak mungkin cashless menjadi semakin mudah, melakukan transaksi #dirumahsaja bukan lagi menjadi hambatan.

KOMPAL lawan Corona -dokpri
KOMPAL lawan Corona -dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun