Prinsip Penulisan yang Baik
Beberapa hal mendasar bahwa menulis merupakan proses dari pra menulis, menulis, mengedit, merevisi, mengedit lagi dan mengevaluasi. Dalam menulis dibutuhkan Latihan untuk membantu dalam berpikir selain itu keinginan untuk menulis sangat diperlukan.
1. Singkat
penulisan harus jelas dan singkat karena pembaca lebih menyukai tulisan yang singkat karena mereka memiliki waktu yang singkat.
2. tepat
Ketika saya menggunakan sebuah kata, itu harus sama persis dengan yang saya katakan dan tidak dilebih-lebihkan dan tidak dikurangi serta gunakan kata yang sesuai dengan apa yang dimaksud penulis.
3. be Active
Meskipun ada kalanya kalimat pasif juga cocok dalam menulis, namun menulis pasif perlu dihindari. Contohnya: pemain baseball menendang bola (aktif), bola ditendang oleh pemain baseball (pasif). Dalam contoh, kalimat kedua lebih Panjang dan kata-katanya sulit dibaca.
4. be imaginative
5. be direct
Kalimat to the point dapat mempengaruhi penekanan dan kekuatan dalam menulis.
6. be Consistent
Struktur paralel adalah masalah yang umum dalam penulisan. Contoh kalimat yang bagus, seorang tidak dapat berpikir dengan baik, mencintai dengan baik, tidur nyenyak, jika seseorang belum makan. Sedangkan contoh yang buruk yaitu, seseorang tidak dapat berpikir dengan baik, punya cinta, tertidur jika belum makan malam.
Dalam menulis, kalimat harus seimbang dan sesuau dengan harapan bahwa pembaca sadar dalam hal Tindakan fisik membaca. Selain itu penting juga memperhatikan bagian kalimat dengan konjungsi koordinasi seperti dan, tetapi,atau untuk, atau belum dan jadi yang harus digabungkan secara konsisten.
7. Be Aware
Hindari beberapa kendala yang umum terjadi saat menulis yaitu,
- Plagiasi- baik disengaja maupun tidak sebaiknya mengutip sumbernya
- Stereotip
- Menggeneralisasi – contohnya yaitu “semua orang menyukai k-pop” semua? Waspadalah karena tidak semua orang menyukai. Waspadalah juga dengan kata tidak, tidak ada, selalu, segalanya.
- Melompat ke kesimpulan
- Logika yang salah atau argument yang melingkar
- Jangan sering-sering menggunakan kata ganti, misalnya “ini”, “itu”, “dia” supaya pembaca tidak bingung.
8. Be Concise
Orwell memberikan saran kepada penulis (Carroll,2010)
- Jangan pernah menggunakan metafora, simile atau kiasan lain
- Jangan pernah menggunakan kata yang panjang jika kata pendek bisa digunakan
- Jangan memotong sebuah kata
- Jangan menggunakan pasif jika dapat ,menggunakan kata aktif
- Jangan gunakan frasa asing, kata ilmiah jika dapat menjelaskan dalam bahasa sehari-hari.
Langkah-langkah untuk memulai menulis:
A. Dapatkan ide: Tentukan tujuan
- Brainstorm: tuliskan apapun yang mungkin terkait dengan tugas meskipun tampaknnya tidak relevan namun hal ini merupakan cara terbaik untuk mendapatkan beberapa ide yang nantinya pasti muncul satu ide bagus.
- Cluster: letakkan ide utama di tengah halaman, lalu kaitkan dengan ide yang relevan, lalu kaitkan lagi dengan ide yang terkait dan seterusnya sehingga ide menyebar dari konsep utama(ide utama)
- Menulis bebas: tulis pernyataan tesis atau tujuan di bagian atas halaman, kemudian dibawahnya ditulis gagasan lain yang mengalir dari tesis tadi(termasuk sumber, pertanyaan yang harus dikejar dan hal yang jangan dilakukan).
B. Petakan
- Apa topiknya?
- Apa poin utamanya?
- Siapa audien?
- Sumber apa yang digunakan?
- Metode apa yang digunakan untuk mengumpulkan infromasi?
C. Garis besar dan papan cerita
Membuat garis besar membantu mempersiapkan bagian menulis. Setelah menjawab pertanyaan dasar, maka akan masuk akal untuk masuk dalam bagaimana konten akan disajikan kepada pembaca. Contohnya, saat membangun rumah, garis besar dapat digunakan untuk mengatur pekerjaan teritama Ketika bagian-bagian proyek yang berbeda dilakukan pada waktu yang berbeda oleh orang yang berbeda.
D. Merevisi: kemudian merevisi lagi
Rencanakan waktu untuk revisi, seperti yang dikatakan oleh Hemingway “semua draf pertama adalah omong kosong”, jadi beri diri sendiri waktu dan ruang untuk gagal. Satu-satunya alasan untuk draf pertama adalah pasti ada revisi. Mengedit dan merevisi membutuhkan kesabaran dan ketekunan. Selama proses revisi, pertanyakan keputusan yang dibuat dan pertimbangkan kembali serta kritik:
- Paragraf pertama: tulis ulang paragraph pertama dari perspektif yang berbeda, duduk dan lihat lagi mana yang lebih disukai.
- Paragraf terakhir: tulis ulang paragraph terakhir juga
- Satu atau dua kalimat yang anda sukai. Tahap ini untuk mengapus apapun yang hanya sekedar efek, mengesankan, untuk dikagumi.
- Kata sifat
- Kata keterangan. Seringkali satu kata kerja lebih baik dari pada kombinasi antara kata kerja dan kata keterangan. Sorot semua kata kerja dalam satu warna dan semua kata keterangan dengan warna lain
- Singkirkan klise
- Ambiguitas, ketidakjelasan, generalitas. Jika tidak yakin dengan arti suatu bagian, pembaca pasti juga tidak akan yakin, maka hentikan itu.
Tools
Perhatikan Namanya
- Nama-nama yang menarik menjadi perhatian penulis dan pembaca. Penulis bisa mengarang nama untuk karakter yang nama tersebut menjadi akrab sehingga menjadi bagian imajinasi yang tampak seolah-olah disihir melekat pada karakter nyata. Nama juga dapat memberikan cerita latar, menunjukkan sejarah, etnis, generasi dan karakter.
ketahuilah kapan harus show off atau tidak
- Semakin serius dramatis subjeknya, semakin banyak penulis yang mundur menciptakan efek yang diceritakan oleh cerita itu sendiri. Semakin menyenangkan atau tidak penting suatu topik, semakin penulis bisa show.
bermain dengan kata
gunakan kata yang mudang dipahami oleh pembaca, gunakan juga bahasa yang digunakan sehari-hari atau akrab.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI