Mohon tunggu...
Reyna Alvionita
Reyna Alvionita Mohon Tunggu... Lainnya - Hi Everyone
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tugas Besar 1, Prof Dr Apollo Teori Akuntansi: Definisi Aset, Pengakuan Aset, dan Pengukuran Aset

3 April 2020   21:32 Diperbarui: 15 Juni 2021   06:38 9569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tugas Besar 1, Prof Dr Apollo Teori Akuntansi: Definisi Aset, Pengakuan Aset, dan Pengukuran Aset. | freepik

Baca juga: Tugas Mata Kuliah Prof Dr Apollo (Daito): Definisi Aset Tak Berwujud/Intangible Asset

Australian  Accounting  Standards  Board  (AASB)  dalam  Statement  of Accounting Concepts No. 4, mendefinisi aset sebagai berikut:

Assets are service potential or future economic benefits controlled by the reporting entity as a result of past transaction or other past events.

Sedangkan pengertian Aset Menurut pendapat beberapa ahli, yaitu  :

  • Paton : Kekayaan adalah sesuatu dalam bentuk barang atau lainnya yang dimiliki perusahaan tertentu yang mempunyai nilai bagi perusahaan.
  • Sprague : Aset merupakan sekumpulan jasa yang akan diterima, berkaitan untuk memperoleh laba.
  • Canning : Aset merupakan sejumlah jasa yang terpisah (dapat berdiri sendiri) yang merupakan milik perusahaan.
  • Paton & Littleton : Aset merupakan sejumlah potensi jasa yang dapat dipertukarkan yang memberikan potensi jasa yang lain bagi perusahaan.
  • Valter : Aset merupakan sejumlah potensi jasa yang dapat diubah, dipertukarkan dan disimpan untuk dimasa yang akan datang.
  • Peirsen : Dapat disimpan sehingga mempunyai manfaat yang akan datang.

Karakteristik Utama Aset

Dengan berbagai perbedaan definisi di atas, pada dasarnya dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga karakteristik utama yang harus dipenuhi agar suatu objek dapat disebut aset yaitu:

  • Manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti (future economic benefit) Untuk dapat disebut sebagai aset, suatu objek harus mengandung manfaat ekonomik di masa datang yang cukup pasti (probable).  Manfaat ekonomik tersebut terukur dan dapat dikaitkan dengan kemampuannya untuk menghasilkan pendapatan atau aliran kas di masa datang. Manfaat ekonomik berhubungan dengan konsep sumber ekonomik (barang ekonomik). Untuk dapat dikatakan barang ekonomik maka harus dapat memenuhi dua kriteria yaitu langka (scarcity) dan manfaat (utility). Kalau barang dimiiki secara umum dan bebas maka tidak dapat dikatakan sebagai barang ekonomik.  Sebagai contoh: Bagi orang sehat oksigen bukan barang ekonomik karena bisa dinikmati dengan bebas gratis dan bermanfaat. Bagi orang yg sakit tertentu tidak dapat menghirup oksigen dengan leluasa dan harus dibantu dengan tabung oksigen, maka jadilah oksigen sebagai barang ekonomik.

Potensi manfaat ekonomik dari suatu aset dapat berbentuk :

  • Sumber produktif dari suatu entitas yang dapat menghasilkan barang dan jasa. Misal peralatan, bahan baku, gedung, pabrik, perlengkapan, sumber alam, hak paten dan sejenisnya
  • Sumber ekonomikyang dapat menghasilkan kas atau setara kas
  • Sumber ekonomik yang dapat digunakan untuk menyelesaikan liabilitas dan distribusi kepada pemilik
  • Sumber ekonomik yang dapat dipertukarkan

  • Dikuasai atau dikendalikan oleh entitas (control by an entity). Untuk dapat disebut sebagai aset, suatu objek tidak harus dimiliki oleh entitas tetapi cukup dikuasai oleh entitas. Pemilikan (ownership) mempunyai makna yuridis atau legal. Hal ini sesuai dengan prinsip substansi mengungguli bentuk (substance over form), artinya bahwa akuntansi lebih mengutamakan makna ekonomi dari suatu objek dari pada melihat pada aspek hukumnya (legal). Dijelaskan oleh Ijiri bahwa akuntansi tidak hanya sekedar berhubungan dengan sumber2 ekonomik tapi lebih utama adalah penguasaan atas aset tersebut oleh suatu entitas.

"Accounting is not concerned with economic resources in general, but only those which are under the control of a given entity" ( Ijiri: 1967)

Timbul akibat transaksi masa lalu (past events). 

Syarat bahwa aset merupakan sumber ekonomik memberikan manfaat di masa yang akan datang dan dikendalikan perusahaan belum cukup, harus ada tambahan kriteria bahwa sumber ekonomik tersebut diperoleh dari transaksi yg telah terjadi (masa lalu). Bahwa aset harus timbul akibat transaksi atau kejadian masa lalu adalah kriteria untuk memenuhi definisi aset. Jadi, manfaat ekonomik dan penguasaan atau hak atas manfaat saja tidak cukup untuk memasukkan suatu objek ke dalam aset entitas usaha untuk dilaporkan dalam laporan posisi keuangan (neraca).

Baca juga: Definisi Aset dan Beban

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun