Di sini Allah menekankan dengan kata-kata yang sempurna. Apabila maksud keburukan tersebut dilakukan maka dicatat satu Keburukan. Jadi ditekankan akan sedikitnya dengan kata satu Keburukan yang sempurna. Bagi Allah segala puji atas segala nikmat yang diberikan. Maha suci Allah, kami tidak mampu memberi pujian yang sepantasnya pada-Nya, dan Taufiq hanya milik Allah.
Berdasarkan  pemaparan Hadist di atas dapat di simpulkan bahwasannya kasih sayang Allah terhadap hamba-Nya yang beriman sangat luas dan ampunan-Nya menyeluruh sedang pemberian-Nya tidak terbatas.Â
Sesungguhnya apa yang tidak kuasa oleh manusia, dia tidak diperhitungkan dan dipaksa menunaikannya. Allah tidak menghitung keinginan hati dan kehendak perbuatan manusia kecuali jika kemudian di buktikan dengan amal perbuatan dan praktik. Maka dari itu kita sebagai umat muslim hendaklah selalu meniatkan perbuatan baik dan mengamalkannya. Karena semakin besar tingkat keikhlasan semakin berlipat-lipat pula pahala dan ganjaran terhadap pengamalan kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H