Mohon tunggu...
Luzzatul Azaaim
Luzzatul Azaaim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Suka moto sesuatu yang random

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pahala Kebaikan dan Keburukan

8 Januari 2023   13:53 Diperbarui: 8 Januari 2023   13:58 966
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari Ibnu Abbas bahwasannya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda dalam perkara yang beliau riwayatkan dari Allah (hadits qudsi), bahwa Allah berfirman: '' Sesungguhnya Allah telah menuliskan kebaikan dan keburukan, kemudian Allah menjelaskan itu dalam kitabNya. 

Siapa yang berniat berbuat baik dan tidak jadi mengamalkannya, maka Allah tuliskan untuknya disisiNya satu kebaikan yang sempurna. Kalau dia berniat berbuat baik dan ternyata dia jadi mengamalkannya, maka Allah tulis 10 kebaikan sampai 700 kali lipat, bahkan lebih dari itu '' .

Dalam hadits tersebut di jelaskan bahwa mengenai apa yang diriwayatkan dari Allah Yang Maha suci dan Maha tinggi dan Allah berfirman bahwasannya  Allah itu menetapkan kebaikan dan Keburukan, dan kemudian Allah SWT menjelaskannya. 

Barangsiapa yang hendak melakukan kebaikan tetapi tidak jadi mengamalkannya, maka Allah akan mencatat di sisi-Nya satu kebaikan yang sempurna. Jadi meskipun kita tidak jadi mengamalkan kebaikan tersebut tapi dengan niat kebaikan kita mengamalkan hal kebaikan maka Allah tetap mencatat satu kebaikan.

Baca juga: Syarat Bertaubat

Dia hendak melakukan kebaikan dan benar-benar mengamalkannya, Allah akan mencatat disisi-Nya sepuluh kebaikan sampai tujuh ratus kali lipat, bahkan berlipat ganda banyaknya. 

Nah apalagi jika kita benar-benar mengamalkan kebaikan tersebut Allah tidak hanya mencatat satu kebaikan melainkan mencatat sepuluh kebaikan hingga tujuh ratus kali lipat dan berlipat-lipat ganda Allah SWT mencatat kebaikan tersebut.

Barang siapa yang hendak mengamalkan keburukan dan tidak jadi dalam mengamalkannya, Allah mencatat di sisi-Nya sebagai satu kebaikan dan jika ia hendak mengamalkan keburukan kemudian benar-benar mengamalkannya, maka Allah mencatat di sisi-Nya satu keburukan. 

Dan yang dimaksud disini adalah meskipun kita mau mengamalkannya dan tidak jadi dalam pengamalannya Allah tidak akan mencatat keburukan tersebut melainkan mencatatnya dalam satu kebaikan beda halnya dengan niat kita mengamalkan kebaikan Allah mencatat hal yang memang catatan kebaikan tersebut berhak kita dapatkan. Dan jika kita benar-benar mengamalkan keburukan Allah hanya mencatat satu keburukan.

bincangsyariah.com
bincangsyariah.com

Dari hal tersebut Imam Nawawi berkata: "Maka ingatlah wahai Saudaraku, semoga Allah memberi Taufiq kepada kami dan kepadamu terhadap keagungan belas kasih Allah dan fakirkan benar-benar kalimat ini". Kata-kata di sisi-Nya memberi isyarat atas perhatian Allah yang amat besar. Allah berfirman dalam masalah kehendak berbuat keburukan lalu tidak dilaksanakan, maka Allah mencatat baginya sebagai satu kebaikan yang sempurna di sisi-Nya.  

Di sini Allah menekankan dengan kata-kata yang sempurna. Apabila maksud keburukan tersebut dilakukan maka dicatat satu Keburukan. Jadi ditekankan akan sedikitnya dengan kata satu Keburukan yang sempurna. Bagi Allah segala puji atas segala nikmat yang diberikan. Maha suci Allah, kami tidak mampu memberi pujian yang sepantasnya pada-Nya, dan Taufiq hanya milik Allah.

Berdasarkan  pemaparan Hadist di atas dapat di simpulkan bahwasannya kasih sayang Allah terhadap hamba-Nya yang beriman sangat luas dan ampunan-Nya menyeluruh sedang pemberian-Nya tidak terbatas. 

Sesungguhnya apa yang tidak kuasa oleh manusia, dia tidak diperhitungkan dan dipaksa menunaikannya. Allah tidak menghitung keinginan hati dan kehendak perbuatan manusia kecuali jika kemudian di buktikan dengan amal perbuatan dan praktik. Maka dari itu kita sebagai umat muslim hendaklah selalu meniatkan perbuatan baik dan mengamalkannya. Karena semakin besar tingkat keikhlasan semakin berlipat-lipat pula pahala dan ganjaran terhadap pengamalan kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun