Saya lebih memilih menjadi orang bodoh yang senang melihat orang lain tersenyum dan sedih melihat orang lain menangis. Sambil terus memperbaiki diri dan belajar kebaikkan dari nabi , orang biasa, binatang, atau apapun yang bisa megajarkan kebaikkan tanpa adanya intervensi budaya dan ritual. Siapa tahu kebenaran akan mendatangi saya secara pribadi dengan sendirinya  hingga saya akan bertemu dengan Sang Sumber yang sayapun juga tidak tahu. Ya... siapa tahu kan?
Â
Â
Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!