Di saat bulan Ramadan, saat berbuka adalah saat yang paling ditunggu. Di saat itu, umat Muslim yang berpuasa melepas dahaga di sepanjang hari dengan menyantap makanan berbuka.
Meskipun sama-sama di waktu magrib, waktu berbuka di belahan dunia tak ada yang sama. Itu sesuai dengan lokasi geografis masing-masing wilayah.
Hal tersebut mungkin mirip dengan apa yang terjadi di final Copa America 2015 ini. Ya, Chile dan Argentina sama-sama menunggu waktu berbuka. Dua negara ini sama-sama sudah lama tak merasakan gelar juara. Dan kita akan melihat siapa yang akan berbuka puasa lebih dulu.
Argentina memang tak pernah kehabisan bakat-bakat hebat. Albiceleste memiliki pemain-pemain bintang di semua lini. Mereka juga senantiasa menjadi favorit juara di setiap turnamen. Namun, trofi juara sulit sekali diraih oleh Argentina.
Di ajang Copa America, Argentina terakhir kali juara pada 1993. Itu juga menjadi trofi terakhir yang diraih oleh Tim Tango. 22 tahun, tentunya bukan waktu yang sebentar. Terakhir kali Argentina juara, masih banyak di antara kita yang menggunakan MS Dos. Jika itu seorang anak, dia sudah lulus dari bangku kuliah.
Setelah itu, Argentina sebenarnya sanggup dua kali lolos ke final Copa America, pada 2004 dan 2007. Namun, dalam dua kesempatan itu, Albiceleste selalu dikalahkan Brasil.
Kesempatan kembali datang di final Piala Dunia 2014 lalu. Namun, lagi-lagi Argentina masih belum bisa berbuka puasa. Gol tunggal Mario Goetze membuat Argentina kalah 0-1 dan harus memperpanjang masa puasa mereka.
Kesempatan untuk berbuka puasa akhirnya kembali datang tahun ini. Dengan sederet bintang dari mulai Lionel Messi, Sergio Aguero, Angel Di Maria, dan juga Gonzalo Higuain, inilah kesempatan emas bagi Argentina untuk berbuka.
Chile Juga Tunggu Waktu Berbuka
Namun, ambisi Argentina untuk berbuka puasa diadang oleh ambisi Chile. La Roja juga ingin berbuka puasa. Apalagi puasa mereka jauh lebih lama dibandingkan Argentina.
Berbeda dengan Argentina yang sudah 14 kali menjuarai Copa America, Chile bahkan belum sekali pun merebut gelar juara. Dalam sejarah 99 tahun Copa America, pencapaian terbaik La Roja adalah menjadi runner-up.
Chile tercatat empat kali menjadi runner-up, pada 1955, 1956, 1979, dan 1987. Kini, di hadapan pendukung sendiri, tim besutan Jorge Sampaoli tentu tak ingin kembali menjadi yang kedua. Chile ingin menyudahi puasa panjang mereka.
Ambisi Chile untuk menjadi juara didukung oleh materi mumpuni. Eduardo Vargas yang kini memimpin daftar top scorer dengan raihan 4 gol, lalu ada Arturo Vidal dan juga Alexis Sanchez.
Siapa Berbuka Duluan?
Estadio Nacional Santiago, 4 Juli 2015 akan menjadi saksi siapa yang akan berbuka puasa duluan. Argentina yang memiliki materi tim lebih mumpuni tentunya lebih difavoritkan. Namun, Chile tentu saja tak ingin malu di hadapan pendukung sendiri.
Jika melihat rekor pertemuan, Argentina di atas Chile. Mereka sukses meraih 57 kemenangan dan hanya 6 kali takluk dari Chile. 22 laga lainnya berakhir dengan skor sama kuat.
Pertandingan sepertinya akan berlangsung dengan ketat. Argentina punya peluang lebih besar untuk menjadi juara. Tapi, bola itu bundar. Kita lihat saja nanti.
Â
 Selamat berbuka puasa (entah buat Chile, Argentina, atau kita yang sedang menunggu waktu magrib).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H