No. Peserta : 11 (L. H. Kim dan Gilang Rahmawati)
[caption id="attachment_322817" align="aligncenter" width="480" caption="ilustrasi : pendoasion.wordpress.com"][/caption]
Mengingatmu adalah tumpukan duri yang menerjang dada
Membayagmu adalah siksa
Menerawang kehadiranmu, mengesan pada sebuah tanda
Mengoyak, membaur, melebur bongkah keabu-abuan
Lalu kau lempar satu persatu memori
Menanda dalam setiap jengkal ingatan
-----------------------------------------------
Tapi,
Noktah hitam yang kau lukis terlalu berdarah
Dalam jelaga, entah apa-bagaimana, menghilang
Lalu bersama temaram, mengucap salam
Kau hadiahkah cawan-cawan harapan
Dekat, dekat, semakin menjangkau lambaian
---------------------------------------------
Sayang, kau bodoh
Maaf, bagiku, terpaksa mengatainya, itu bodoh
Sekali lagi lenyap sirna tak berjejak
Lalu cawan-cawan itu pecah berserakan
Bersama pecahnya bendungan air mata
------------------------------------------------
Ingin rasanya meminjam pemutar waktu
Lalu kembali mengayuh tangan dan anganmu
Pelan tapi pasti, merekat, memintal senyum sarat runut dan rapat
Mengusir perahu-perahu klise
Menenggelamkannya, ah, bukan, meracaunya pergi terhemas jari-jemari
------------------------------------------------
Bah, sarap, masih tak sadar diri?
Kini, benar-benar jelagaku tersekap
Redup bersama fatamorganamu
Terhempas di sudut ruang, tanpa pintu
Memandang jauh setiap kemungkinan
Menarik-ulur warna paling mursal : rasa
-------------------------------------------------
Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akun Fiksiana Community dengan judul: Inilah Perhelatan dan Hasil Karya Peserta Event Fiksi Valentine. Silahkan untuk bergabung juga di FB Fiksiana Community.