Kedua proyek tersebut yakni proyek pembangunan instalasi air bersih untuk PDAM Kota Palopo, dan proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Bahkan, sehari sebelum bencana longsor terjadi, Pemerintah Kota Palopo dan pelaksana Proyek PLTMH tersebut sudah menggelar selamatan dilokasi proyek sebagai tanda akan dimulainya pengerjaan proyek tersebut.
Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Kota Palopo Amang Usman mengatakan pihaknya akan melakukan evaluasi ulang tentang kelayakan kelanjutan proyek PLTMH tersebut. Menurutnya, jika kondisi kerusakan tergolong parah maka pihaknya kemungkinan akan memindahkan lokasi proyek ke tempat yang lebih baik.
Sementara itu, Anggota DPRD Palopo Henry Galib meminta Pemerintah Kota Palopo agar mempertimbangkan kembali kelanjutan pembangunan dua proyek tersebut. Pasalnya, lokasi pelaksanaan proyek sudah dinilai tidak layak kondisinya untuk tetap dipertahankan.
Selain dua proyek tersebut yang terancam, lokasi wisata permadian Bambalu yang terletak di kilometer 21 Poros Toraja-Palopo juga mengalami kerusakan parah.(asdhar/asa)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H