Informasi yang dihimpun dari korban selamat menyebutkan, bencana tersebut terjadi secara tiba tiba tiba. Warga sebagian besar sudah dalam keadaan terlelap karena hujan yang mengguyur daerah tersebut sejak pukul 18.00 Wita.
Salah seorang warga Sumardi, 30 mengatakan dirinya saat itu sedang asik menonton televisi disamping anggota keluarganya yang sedang terlelap. Dia mengaku sesaat sebelum kejadian, dirinya mencium bau tanah yang sangat pekat. “Saya sudah curiga akan terjadi longsor, sebab saya mencium bau tanah sebelum kejadian, namun baru saja saya membangunkan anak serta istri saya untuk waspada, tiba tiba suara seperti ledakan terdengar disusul suara gemuruh,” ujarnya.
Dia mengatakan saat itu tidak lagi memperhatikan anggota keluarganya, karena dirinya sendiri terpental hingga keluar rumah.
Kondisi longsor juga mengakibatkan jalan poros Toraja-Palopo mengalami kerusakan parah. bahkan di kilometer 23, sebagian badan jalan ambalas hingga hanya tersisa sekitar 1 meter saja badan jalan dan sangat rawan untuk dilalui kendaraan.
Mengungsi
Sementara itu, Walikota Palopo HPA Tenriadjeng menjelaskan saat ini pihaknya telah membuka posko bencana dan posko logistik di kilometer sembilan poros Palopo-Toraja. Menurutnya, dititik tersebut pihaknya memusatkan evakuasi warga selamat untuk diungsikan sementara.
Menurutnya, saat ini jumlah warga yang mengungsi di posko bencana mencapai 300 orang.. Jumlah warga tersebut berasal dari tiga wilayah yang rawan terkena longsor susulan. Tenriadjeng menegaskan hingga kini pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Pusat dan Propinsi untuk segera memberikan bantuan logistik atau lainnya. “Kami juga sudah menyurat ke pusat, agar bantuan segera diturunkan," ujarnya.
Meskipun telah disediakan lokasi pengungsian oleh pemerintah kota Palopo, namun menurut informasi yang dihimpun, sejumlah warga yang tinggal dilokasi longsor masih ada yang bertahan dan enggan diungsikan. Pasalnya, mereka lebih memilih tinggal dirumah mereka untuk menjaga harta benda mereka yang masih selamat.
“Setahu saya masih banyak warga yang tidak mau mengungsi, karena mereka memilih tinggal dirumah mereka untuk menjaga harta bendanya,” ujar Nurik Efendi, 29 salah seorang warga yang ikut mengungsi.
Dua Proyek di Bambalu Terancam
Sementara itu, akibat bencana longsor yang terjadi di Kelurahan batang Barat tersebut, dua proyek yang berlokasi di kawasan Sungai Bambalu terancam kelanjutannya. Pasalnya, kondisi sungai disekitar proyek tersebut rusak parah.