mendalami sebuah kesunyian itulah makanan harianku
berjalan jauh semampu kaki melangkah dan berhenti di persimpangan
tak pernah berpikir sudah sejauh ini jejak yang kutinggalkan
ternyata sudah sejauh ini aku berjalan dan mancarimu salam sunyi
mencari tapi hingga detik ini belum juga aku menemukannyaÂ
jati diriku sebagai sepi tak tak pernah terdengarÂ
sungguh bodohnya aku melewatkanya,Â
melewatkankan masa dimana aku harus atau aku akan menemukannnya.
berjalanlah dan ikuti kakimu melangkah tak ayal kauÂ
akan menemukan kesulitan dalam pencarian jati dirimuÂ
sebenarnya bukan terletak pada sejauh apa kau berjalanÂ
tapi seberapa patuh kau pada hati dan nuranimu
sunyi.... itulah aku, tak terlalu suka keramaian tapi menyukai kegembiraanÂ
benci rindu tapi hobi berpergian kemana saja dia mau pergi
senang melihat matahari tebit tapi terlalu sering lari kepada senja
jati diri tetaplah melekat padaku yang sunyi iniÂ
kita akan berjalan dan bercerita betapa lamanya rindu itu pergi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H