Mohon tunggu...
luviana nusantara
luviana nusantara Mohon Tunggu... -

Luviana, Jurnalis cum Penulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bagaimana Mengatasi Bullying dan Kekerasan Seksual pada Anak?

9 September 2016   09:20 Diperbarui: 9 September 2016   09:37 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kiki dari PKBI DKI Jakarta juga menerangkan tentang bullying. Bullying adalah penggunaan kekerasan atau paksaan untuk menyalahgunakan atau mengintimidasi anak lain.

“Jenis-jenis bullying ini macam-macam ya anak-anak, ada bullying verbal seperti membentak, meneriaki, memaki, menghina, mencela, hingga mengejek. Sedangkan bullying psikologis atau mental, seperti memandang sinis, memelototi, mencibir, mendiamkan, mengucilkan, membuat nama-nama ejekan. Juga ada bullying fisik seperti menendang, menginjak.”

Tim PKBI menambahkan bahwa praktek yang sering dilakukan misalnya: pada Masa Orientasi Siswa (MOS), dimintai uang jajan terus oleh teman, disuruh-suruh terus, aku jadi boss dan kamu adalah anak buahku, dibentak-bentak kalau tidak mau disuruh atau dipanggil atau dikatai dengan nama/ sebutan yang tidak menyenangkan.

“Misalnya dipanggil dengan sebutan hitam, unta atau si cengeng. Hal-hal yang menyakitkan seperti ini tidak boleh dilakukan ya anak-anak.”

LSM Plan International dan International Center for Research on Women (ICRW) yang dirilis awal Maret 2015 ini menunjukkan data mencengangkan terkait kekerasan anak di sekolah. Terdapat 84% anak di Indonesia mengalami kekerasan di sekolah. Angka tersebut lebih tinggi dari tren di kawasan Asia yakni 70%.

Sedangkan data lain juga menunjukkan bahwa kekerasan seksual yang menimpa anak-anak ternyata banyak dilakukan oleh orang dewasa yang hidup di sekitar anak seperti ayah, kakek, om atau saudara laki-laki.

Maka penting untuk mengkampanyekan pemutusan rantai kekerasan seksual dan bullying pada anak-anak ini sejak dini.

(Foto: Kampanye dan Penyuluhan Bullying dan kekerasan seksual di SD dan SMP Surya Bangsa Puribeta, Ciledug, Tangerang. Foto: Devi Fitriana)

*Luviana, Bekerja sebagai jurnalis dan dosen pengajar di Jakarta. Pengurus Komite Sekolah Surya Bangsa Puribeta Ciledug.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun