Mohon tunggu...
Luvena Navelyn
Luvena Navelyn Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Mahasiswa Farmasi Universitas Airlangga angkatan 2023

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pemanfaatan Biji Alpukat yang Dapat Diolah Menjadi Edible Plastic

22 Juni 2024   22:36 Diperbarui: 22 Juni 2024   22:54 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Dapatkah anda menyebutkan salah satu manfaat dari  biji alpukat yang dapat dijadikan edible plastic?

Hasil Penelitian

Hasil dari  pengumpulan data melalui google form, sebanyak 50% responden setuju bahwa kemasan biji alpukat lebih kuat dari kemasan plastik biasa, sebanyak 90% responden mengakui bersedia untuk menggunakan kemasan edible plastic, sebanyak 80% responden mengakui keamanan kemasan dari biji alpukat, dan sebanyak 80% responden menyetujui bahwa kemasan plastik yang dibuat dari biji alpukat mudah terurai. Saat diminta untuk menyebutkan salah satu manfaat biji alpukat yang dapat dijadikan edible plastic responden menjawab dengan jawaban yang berbeda beda seperti dapat menurunkan kadar gula darah, lebih ramah lingkungan, biji alpukat yang memiliki kandungan pati yang cukup tinggi, serta memiliki anti hiperkolestrolemia.

Solusi

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan potensi biji alpukat sebagai sumber bahan organik yang dapat digunakan dalam berbagai aplikasi bioplastik. Biji alpukat mengandung sejumlah besar lemak, protein, serat, serta senyawa-senyawa lain seperti polifenol dan lignin. Komposisi kimia ini memberikan potensi untuk pembuatan plastik yang ramah lingkungan dan dapat dikonsumsi. Biji alpukat memiliki kandungan amilosa yang tinggi (M., MFF, and Universitas Trunojoyo Madura 2018, 133). Pati biji alpukat terdapat kandungan amilosa sebanyak 43,3 % (Winarti dan Purnomo 2006 dalam Lubis 2008). Pati yang mengandung amilosa tinggi dapat dibuat menjadi edible film, menurut krisna (2011) dalam Yusdiandani et al. (2016) Amilosa adalah salah satu komponen yang paling berperan menentukan sifat edible film. Pembuatan edible film dapat memecahkan permasalahan lingkungan. Metode pembuatan edible plastik dari biji alpukat umumnya melibatkan biji alpukat yang direndam dalam natrium metabisulfit, hasil endapan akan disaring. Lalu dilakukan proses pengeringan dan pembentukan yang dilakukan untuk membentuk produk akhir (M. et al. 135).

Pembahasan

Pemanfaatan biji alpukat sebagai bahan dasar produk inovatif menawarkan peluang besar di bidang pangan, kesehatan, dan material berkelanjutan. Biji alpukat, sering dianggap limbah, mengandung senyawa bioaktif dan nutrisi bermanfaat, termasuk serat, karbohidrat, lemak, protein, senyawa fenolik, dan antioksidan. Selain sebagai edible plastik, ekstrak biji alpukat dapat menjadi suplemen nutrisi, meningkatkan kesehatan pencernaan dan sistem kekebalan tubuh, serta diolah menjadi tepung untuk meningkatkan kandungan serat dalam makanan. Biji alpukat juga dapat dimanfaatkan dalam produk kesehatan dan kecantikan, berkat kandungan antioksidan dan sifat antibakteri. Mengembangkan teknologi efisien untuk mengekstraksi senyawa bioaktif dari biji alpukat adalah tantangan signifikan. Survei menunjukkan plastik dari biji alpukat lebih mudah terurai di lingkungan dibanding plastik konvensional. Biji alpukat memiliki potensi besar sebagai bahan plastik ramah lingkungan yang juga bermanfaat untuk kesehatan, menawarkan alternatif aman untuk kemasan makanan bebas bahan kimia berbahaya.

Kesimpulan dan Saran

Penelitian ini menunjukkan potensi besar biji alpukat sebagai bahan dasar kemasan biodegradable yang ramah lingkungan dan bermanfaat untuk kesehatan. Survei menunjukkan mayoritas responden setuju dengan kekuatan, keamanan, dan biodegradabilitas kemasan berbasis biji alpukat dibanding plastik konvensional. Selain sebagai kemasan edible, biji alpukat dapat diolah menjadi produk kesehatan, kecantikan, dan tepung yang meningkatkan kandungan serat dalam makanan. Untuk memaksimalkan potensi ini, diperlukan pengembangan teknologi ekstraksi yang efisien, kampanye edukasi, dan kolaborasi dengan industri. Penelitian lebih lanjut tentang stabilitas dan keamanan produk juga penting. Dengan fokus pada produk yang ekonomis dan berkelanjutan, biji alpukat dapat menjadi alternatif yang kompetitif di pasar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun