Latar Belakang
Dalam beberapa tahun terakhir, sampah makanan menjadi salah satu isu global. Sampah makanan dapat dihasilkan pada semua tahap rantai pasokan makanan. Salah satu kontributor utama dalam peningkatan timbulan sampah makanan di suatu wilayah adalah konsumen makanan. Penggunaan plastik menjadi bahan pengemas telah menjadi kebutuhan sehari-hari seperti produk makanan dan minuman. Karakteristik plastik yang sulit terurai menyebabkan penumpukan sampah yang berdampak pada pencemaran lingkungan. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak tersebut yaitu dengan menggunakan kemasan biodegradable.
Tujuan Penelitian
Memberikan suatu tinjauan terhadap berbagai studi tentang food waste behavior, yaitu perilaku seseorang terkait sampah makanan dan konsep pengelolaannya
Memperkenalkan dan mensosialisasikan kepada masyarakat tentang kemasan makanan yang dapat dimakan (edible), sebuah produk ramah lingkungan. Inovasi ini bertujuan untuk mengajak masyarakat mencoba dan menggunakan solusi terbaru ini, yang dapat mengurangi dampak negatif kemasan konvensional terhadap lingkungan.
Deskripsi Penelitian
Penelitian dilakukan dengan dua cara yaitu dengan melakukan wawancara kepada beberapa narasumber dan pembagian google form. Pada tanggal 26 April 2024 kami melakukan wawancara disekitar Gedung Kuliah Bersama Kampus C Universitas Airlangga. Serta untuk menjangkau lebih banyak orang kami menyebarrkan angket melalui Google Form. Dengan memberikan beberapa pertanyaan  yang terdiri dariÂ
Apakah kemasan biji alpukat lebih kuat dari kemasan plastik biasa?
Misalkan ada edible plastic apakah kalian mau menggunakannya?
Apakah menurut anda amankah kemasan dari biji alpukat?
Apakah plastik yang dibuat dari biji alpukat mudah terurai di lingkungan?
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!