Mohon tunggu...
Luthfy Avian Ananda
Luthfy Avian Ananda Mohon Tunggu... Penulis - Kuli Tinta

Pernah belajar di Fakultas Hukum UII, Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Terima Kasih "Driver Go Car"

19 Januari 2018   10:01 Diperbarui: 19 Januari 2018   10:06 2154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: satelitpost.com

Meskipun perkembangan zaman sedemikian maju dan terkesan gila seperti yang sama-sama kita rasakan sekarang ini, namun satu hal yang selalu saya percayai sampai saat ini bahwa dunia tidak akan pernah kehabisan orang-orang baik. Seperti pengalaman pribadi yang baru saja saya alami sendiri satu hari yang lalu tanggal 18 Januari 2017 di Yogyakarta, kota yang sama ketika saya menuliskan kejadian ini di Kompasiana.

Saat itu tepat pukul 17.00 WIB sepulang dari mencari sesuap nasi, keadaan di luar kantor ternyata masih hujan cukup deras. Tidak seperti biasanya waktu itu saya khawatir untuk pulang melawan derasnya aliran air yang disiramkan oleh Sang Pencipta. 

Padahal biasanya walaupun tanpa mantel pun hujan bukan jadi penghalang untuk tetap melanjutkan perjalanan. Tetapi lantaran sedang membawa beberapa barang elektronik seperti laptop, handphone dan berbagai macam berkas kerjaan yang harus dibawa pulang, akhirnya daripada menanggung resiko rusak terkena air, saya putuskan untuk memesan layanan taksi daring, Go-Car.

Ini bukan pertama kalinya saya memanfaatkan kemudahan yang ditawarkan oleh kemajuan zaman berupa transportasi online. Singkat cerita, sekitar 5 menit kemudian driver Go-Car datang di lobi kantor. 

Perjalanan pun dimulai, jarak yang harus ditempuh dari tempat kerja, tepatnya di bilangan Mataram menuju ke tempat tinggal saya di Jalan Nglempongsari, Yogyakarta sekitar 20 menit perjalanan. Mungkin karena kondisi sedang hujan cukup deras, keadaan jalan saat itu sangat lengang sehingga tidak terasa sudah sampai di rumah.

 Seperti customer lainnya, sebelum turun dari mobil, saya melaksanakan kewajiban untuk menyelesaikan pembayaran kepada driver yang cukup ramah sepanjang perjalanan hingga sampai tempat tujuan. 

Sekedar catatan, selain ini bukan pengalaman pertama kali saya menggunakan taksi online, sikap ramah yang ditunjukkan oleh driver juga selalu saya dapatkan hampir setiap saat memanfaatkan jasa tersebut.  Kembali ke cerita, seusai berpisah dengan bapak driver yang ramah itu saya langsung bergegas untuk masuk kamar, bersih-bersih dan kemudian berbaring sebentar sekedar melemaskan otot-otot kaku setelah seharian bergelut dengan pekerjaan yang cukup padat.

 Menginjak pukul 18.30, saya berniat untuk pegi sejenak ke sebuah pusat perbelanjaan di Yogyakarta karena memang ada beberapa kebutuhan yang harus saya beli untuk keperluan bekerja keesokan harinya. Lagi-lagi hujan masih saja turun dengan volume sama seperti yang terjadi ketika jam pulang kantor. 

Selain itu juga kendaraan saya tinggal di kantor. Mau tidak mau harus menggunakan taksi online lagi. Betapa kagetnya ketika membuka seluruh tas untuk mengambil handphone namun sama sekali tidak ada tanda-tanda keberadaan alat komunikasi yang harus saya gunakan untuk memesan Go-Car. 

Padahal yakin sekali sudah saya bawa pulang karena ketika di dalam mobil yang mengantar pulang tadi barang itu masih saya gunakan berkomunikasi dengan rekan. Sejak saat itu saya langsung berani berasumsi bahwa handphone telah ketinggalan di mobil milik bapak driver yang ramah tadi.

Meskipun masih punya harapan bahwa bapak driver akan berbaik hati untuk mengantarkan kemmbali handphone ke alamat saya, namun untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, akhirnya saya coba menggunakan aplikasi pelacak smartphone melalui laptop yang kebetulan fitur itu juga disediakan oleh merek yang saya gunakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun