Mohon tunggu...
Luthfiyyatin Niswah
Luthfiyyatin Niswah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Panggil saja luthfi

Mahasiswi PBA Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

KKM-DR 2021-2022 Pokja 3G "Menempuh Tulus dalam Khidmat dengan Jejak Ilmu"

28 Januari 2022   19:42 Diperbarui: 28 Januari 2022   19:54 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pokja 3G "penuh cinta"

KKM-DR 2021-2022 Pokja 3G Menempuh Tulus Dalam Khidmat dengan Jejak Ilmu di Dusun Klerek Desa Torongrejo Kecamatan Junrejo Kota Batu 

       Aku seperti seekor ikan yang berenang dengan bebas di sebuah kolam. Air mengucur dari sebuah bilah bambu di pinggir kolam ikan. Dedaun kering berjatuhan, membusuk di dasarnya. Barangkali duniaku hanya sebatas kolam. Tetapi aku tidak pernah menginginkan untuk melompat menerobos angkasa lalu terbang bersama burung-burung. Aku juga tidak marah jika dedaun bambu berjatuhan ke dalam kolam. Aku mungkin tidak memiliki dunia seluas burung, tetapi oleh karena duniaku hanya sebatas kolam ikan, aku tahu betul setiap jengkal yang aku lalui. Aku kenal setiap lumut yang menempel di tepian kolam, juga dedaun yang tercermin di muka air.

       Tampaknya kali ini bukan hanya sebatas kolam, duniaku akan meluas seperti bentangan sawah di sepanjang jalan dan akan meninggi seperti gagahnya gunung melindungi. Memutuskan untuk memilih dusun klerek sebagai tempat KKM bagiku bukanlah suatu kesengajaan, melainkan sebuah keberuntungan yang berakhir dengan tangis kerinduan. Langkah kaki di bawah terik matahari kala itu adalah awal dari segalanya, bertemu dengan bapak sekretaris desa menawarkan segala apa yang akan kita rencanakan tentunya dengan harap yang tak pernah usai. Pada akhirnya, setelah berlama-lama mendengarkan segala riwayat dan petuah dari beliau yang ternyata juga alumni dari UIN Malang, diterimalah pengajuan diri dari saya dan satu teman saya sebagai perwakilan kelompok untuk meminta ijin mengabdikan diri pada masyarakat selama satu bulan penuh. Tentu bukan hal yang mudah dan tidak selesai sampai itu, kami diberi amanah untuk memberikan sesuatu yang baru, menciptakan sesuatu agar bisa dikenang oleh masyarakat selamanya.

       Dari amanah tersebut, dimulailah perjalanan kami untuk menyusun program kerja secara detail, rapi, dan bagus. Sedari awal kita tidak pernah berekspektasi sangat tinggi, melainkan kita akan menekankan hal-hal kecil yang akan berdampak pada sesuatu yang lebih besar nantinya. Karena kebetulan satu kelompok saya beranggotakan 12 mahasiswa dan kesemuanya adalah perempuan yang terdiri dari jurusan Pendidikan Bahasa Arab, Pendidikan Islam Anak Usia Dini, dan Fisika. Maka, sasaran pengabdian kita fokuskan pada pendidikan yang mengusung tema moderasi beragama namun juga tidak meniadakan begitu saja perhatian terhadap UMKM di tempat pengabdian. Program kerja yang akan kita laksanakan selama satu bulan penuh yaitu terdiri dari mengaji bersama jamaah ibu-ibu di masjid bakda maghrib, cinta nabi (dzibaiyyah), diniyah kilat di TPQ, mengikuti kegiatan rutinan masyarakat seperti tahlil, istighosah, PKK, dan lain-lain, senam sehat bersama lansia, jum’at bersih dan indah, membantu petani di sawah, dan yang terakhir mengadakan gebyar musabaqah TPQ.

       Tanggal 27 Desember 2021 merupakan titik mula pengabdian, membuka seluruh mata untuk menyaksikan iktikad baik kami. Dengan serangkaian acara pada siang hari itu, diisi dengan beberapa sambutan yaitu dari ketua pelaksana pembukaan KKM-DR 2021-2022 kemudian dilanjut sambutan oleh DPL (Dosen Pembimbing Lapangan) Ibu Dr. Elly Susanti. S. Pd., M.Sc dan yang terakhir sambutan dari Bapak Doni Firmansyah selaku sekretaris Desa Torongrejo yang diakhiri dengan pembacaan puisi karya beliau sendiri untuk kami, para mahasiswa yang akan menjalani KKM selama satu bulan. Berikut puisi karya beliau:

Selamat datang mahasiswa

Di Desa Torongrejo tercinta

Kalian semua harapan bangsa

Meneruskan titah dan cita-cita

Jaga harkat martabat manusia

Dengan ilmu akhlaq dan modal utama

Bangun perpaduan dan cinta mulia

 

Hadir di aula graha Ganesha 

Rangkaian KKM-DR tahun 2021-2022

Sebagai syarat keinginan meraih sarjana

Dengan kompetensi yang berbeda

Sesuai kemampuan yang dimilikinya

 

Berangkat dari UIN Maliki

Kampus hijau penuh warna warni

Gedung tinggi indah non berseri

Khas shalawat Irfan hiasi setiap hari

Terucap dengan ikhlas dan suara indah hiasi

 

Mulailah kegiatan ini

Jalankan program kegiatan dan study

Belajarlah dan kolaborasikan kenyataan dengan teori

Niat gapai ridha Ilahi

Pengemban amanah pegang kebenaran Ilahi

 

Selamat datang mahaiswa dan mahasiswi

Kalian semua adalah generasi Qurani

Selalu kutunggu sampai kapanpun nanti

       Puisi yang menyentuh hati setiap orang yang mendengar bersamaan dengan dibukanya pelaksanaan KKM-DR 2021-2022 secara simbolis. Selepas acara pembukaan, saya menghampiri seorang ibu berpakaian merah jambu yang sedang duduk dibarisan tamu undangan. Entah ini sebuah takdir atau bagaimana rasanya sangat yakin sekali. Akhirnya saya membuka pembicaraan dan berkenalan dengan ibuk yang bernama Winarsih. Menanyakan setiap hal yang berkaitan dengan program kerja yang akan kami laksanakan karena sebenarnya saya sendiri masih merasa bingung dengan cakupan daerah klerek yang terdiri dari berapa RW. Ditengah-tengah obrolan, beliau menyampaikan bahwa beliau merasa khawatir kalau mahasiswa KKM terjun ke TPQ Usmaniyyah bukan ke TPQ Nurul Hidayah.

       Kata beliau, ketika saya memaparkan program kerja di depan saat acara pembukaan berlangsung, dan ketika saya bilang bahwa kelompok saya akan terjun mengabdi dalam ranah pendidikan di MI Darul Hikam dan TPQ Nurul Hidayah, beliau merasa sangat senang dan terharu karena sebelumnya tidak pernah ada yang terjun di TPQ Nurul Hidayah. Mendengar ucapan beliau, mendengarkan semua harapan beliau pada saya membuat saya menahan air mata. Saya merasa, mungkinkah ini yang dinamakan dipertemukan dengan orang-orang yang tepat dengan niat yang selaras? Saya selalu mencoba mencari jawaban dari setiap hal yang sudah digariskan. Hanyut dalam memaknai setiap kata yang dilontarkan oleh beliau, terpancar mata yang menyimpan begitu banyak kesemogaan yang belum tersampaikan. Obrolan diakhiri dengan meminta jadwal kegiatan rutin masyarakat Rw 01 seperti kegiatan PKK yang dilaksanakan setiap hari Selasa, kegiatan KWT (Kelompok Wanita Tani) yang dilaksanakan setiap hari Rabu, kegiatan Tahlil yang dilaksanakan setiap hari Kamis, kegiatan Istighosah yang dilaksanakan di hari Sabtu dua minggu sekali, dan kegiatan dzibaiyyah yang dilaksanakan setiap hari Ahad.

       Hari berikutnya, saya sekelompok melangkahkan kaki, nuwun sewu dari pintu ke pintu demi mendapatkan pintu dan tangan yang terbuka lebar untuk kami. Agenda ini kami lakukan sebelum melaksanakan semua program kerja supaya mendapatkan ijin melalui pintu yang baik dan barokah. Berangkatlah kami ke rumah Bapak Ngatari selaku kepala TPQ Nurul Hidayah dan disanalah kembali merasakan perasaan yang sama seperti ketika berbincang dengan Ibu Winarsih. Ada kelegaan yang tampak pada raut wajah beliau sembari mengucapkan terimakasih berkali-kali kepada kami karena meminta ijin untuk membantu di TPQ Nurul Hidayah. Bahkan tanpa meminta beliau untuk bercerita, dengan begitu saja beliau menceritakan sejarah berdirinya TPQ Nurul Hidayah, para pendirinya dan kenapa TPQ Nurul Hidayah sekarang terbagi di tiga tempat. Bukankah benar untuk melekatkan hati kita harus mengenal sejarahnya terlebih dahulu? Agar kita pun mengerti, pengabdian ini bukan hal yang sepele tapi akan menyimpan banyak sekali cerita yang menjadikan diri kita layak untuk mengabdi. Dulu, TPQ Nurul Hidayah adalah salah satu TPQ yang sangat maju bahkan drumband nya pun terkenal dimana-mana. Tapi semenjak tempat TPQ dialihfungsikan menjadi MI Darul Hikam, TPQ dipindah di Masjid Nurul Hidayah dan pada akhirnya para santri memilih untuk mengaji di musholla dekat rumahnya masing-masing ada yang di Masjid Nurul Hidayah dengan jumlah santri 20, ada yang di Mushollah Baitul Mukmin dengan jumlah santri 30 dan ada yang di Musholla samping SDN Torongrejo 03 dengan jumlah santri 20.

       Setelah mendengarkan serangkaian cerita tentang sejarah TPQ Nurul Hidayah, kami menyampaikan program kerja yang berkaitan dengan TPQ salah satunya memberikan materi diniyah selain membantu mengajar mengaji selama satu bulan dan mengadakan kegiatan Gebyar Musabaqah sebagai evaluasi dari pembelajaran diniyah selama satu bulan. Dan alhamdulillah-nya setelah mendengarkan cerita terpisahnya TPQ menjadi tiga tempat membuat kami ingin menyatukan ketiganya, meskipun bukan untuk menyatukan tempatnya, tapi kita akan menyatukan hati para santri TPQ Nurul Hidayah satu sama lain. Dengan semangat Bapak Ngatari, beliau mengantarkan kami untuk sowan ke asatidz di setiap TPQ yang sudah dijelaskan tadi untuk meminta ijin juga sekaligus menyambung silaturrahim. Tidak jauh beda ternyata ustadzah yang kita temui juga menampakkan raut wajah yang sama seperti yang lainnya, sambil berkaca-kaca beliau sangat mempersilakan kami untuk mengabdi.

       Adakah yang lebih hebat dari hati orang-orang yang tulus seperti ini? Kita juga mendapatkan cerita lagi, bahwa beliau merasa agak kesulitan menangani para santri yang banyak, tapi hanya sedikit asatidz yang membantu. Selain itu, santri banyak pun tidak terjamin berangkat setiap hari, semangat para santri sangat menurun, jadi terkadang beliau merasa sedih saat tidak ada santri satu pun yang datang untuk mengaji. Setelah berbincang dengan beliau cukup lama, kami pamit untuk melanjutkan sowan yang selanjutnya yaitu ke rumah Ibuk Winarsih dan kemudian diantar beliau ke rumah Ibuk Tamah sebagai pemimpin kegiatan tahlil dan dzibaiyyah, kami juga diantar ke rumah bapak takmir masjid Nurul Hidayah meminta ijin untuk mengadakan kegiatan di Masjid. Kunjungan kami berakhir di rumah Ibu Imamah selaku kepala MI Darul Hikam dan beliau ingin berkoordinasi juga dengan para guru lainnya terlebih dahulu agar kita mendapatkan jadwal untuk mengajar di kelas apa. Selesai dari kunjungan, saya merasa mendapatkan energi yang biasanya saya dapatkan ketika bertatap muka dengan Abah dan ibuk, Buya dan Ummah, apalagi ketika bertemu orang tua saya. Saya mulai memantapkan hati bahwa langkah saya sudah pasti benar karena pilihan Allah tidak akan pernah salah, tinggal bagaimana kita mau mencari titik jawabannya. Kedamaian hati para warga dusun Klerek, ketenangan dalam sorot mata mereka, dan sebongkah harapan dalam mulut mereka, membuat saya semakin semangat melaksanakan KKM. Ada rasa penasaran, kenapa warga di Dusun Klerek ini pembawaannya tenang, cara bicaranya halus, dan sangat terbuka dengan siapapun, pasti akan ada banyak sekali pelajaran yang bisa diambil.

       Satu minggu pertama berlalu dengan mengikuti kegiatan rutin masyarakat seperti PKK, KWT, tahlil, dan dzibaiyyah. Dalam mengikuti kegiatan tersebut, saya membagi kelompok saya 12 orang dengan 4 minggu menjadi tiga orang setiap minggunya (setiap mengikuti kegiatan) dan di minggu terakhir, yaitu minggu kelima diikuti oleh semua anggota tidak perwakilan. Sedangkan untuk terjun ke MI Darul Hikam dari hari senin sampai kamis saya bagi setiap harinya 4 orang karena setelah dijadwalkan dengan guru bagian kurikulumnya, kami mendapatkan 2 kelas setiap harinya. Jadi, setiap kelas diisi dua mahasiswa untu mendampingi adik-adik belajar. Begitu juga di TPQ Nurul Hidayah, saya membagi di tiga tempat dimana setiap tempatnya diisi oleh 4 mahasiswa dari hari Senin-Jum’at. Selain itu, kegiatan nyawah (membantu petani) yang dilaksanakan setiap hari Jum’at saya membagi menjadi 6 anak setiap minggunya, jadi setiap anak nyawah dua minggu sekali. Dan juga membantu kegiatan posyandu balita dan lansia yang dilaksanakan sebulan sekali di hari Senin.

       Kegiatan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga atau biasa disebut dengan perkumpulan ibu-ibu PKK merupakan tempat dimana kami bisa membagikan ilmu kami. Seperti di minggu ketiga, kami mengajari ibu-ibu untuk merajut dengan teknik dasar untuk membuat strap mask karena pada saat minggu pertama kami perkenalan, dan di minggu kedua terdapat acara pergantian kepengurusan PKK. Di minggu keempat, kami membawakan banyak manik-manik yang disusun untuk membuat strap mask juga. Dan di minggu terakhir, kami membagikan ilmu tentang penjernihan dengan cara mem-filter air yang keruh/kotor menggunakan alat dan bahan yang sudah kami sediakan. Sedangkan untuk kegiatan KWT merupakan kegiatan dimana didalamnya kita mengikuti arisan ibu-ibu (untuk menambah kas KWT) dan setelah selesai, kami bertanya kepada Ibu Winarsih sekiranya sawah siapa yang bisa dibantu pada hari Jum’at nantinya. Alhamdulillah, Ibu Miftah berkenan untuk dibantu mengikat pohon tomat ke lanjaran, dan mengikat kapri ke lanjaran juga. Dan Ibu Piati juga berkenan untuk dibantu merapikan seledri di sawahnya. Pada hari Kamis, di dalam kegiatan Tahlil kami membagikan sedikit ilmu kami (kultum) denga tema yang bersangkutan dengan hablumminallah dan hablumminannas, begitu juga di kegiatan dzibaiyyah kami membantu ibu-ibu untuk memahami makna dari kegiatan itu sendiri seperti menjelaskan satu kalimat dalam bacaan dzibaiyyah dan lain sebagainya guna ibu-ibu paham bagaimana makna mencintai Rasulullah meskipun sedikit-sedikit.

       Mengajar adik-adik di MI yang dimulai pada hari Selasa, 04 Januari 2022 sampai hari Senin, 24 Januari 2022 dan diakhiri dengan perpisahan pada hari Selasa, 25 Januari 2022 membuat saya merasa berat untuk meninggalkan. Pada awalnya saya memilih madrasah tersebut karena saya merasa dibawa untuk bernostalgia dengan MI saya dulu. Mengingatkan saya saat masih duduk di bangku MI yang masih keterbatasan fasilitas dan sedikitnya anak. Saya yakin, di MI Darul Hikam meskipun masih memiliki keterbatasan tapi menyimpan banyak sekali orang-orang yang sabar dan ikhlas dalam berkhidmat. Contohnya, para dewan guru yang tak pernah ada habisnya untuk selalu tersenyum didepan muridnya, tidak mengenal lelah, dan pantang menyerah. Beliau-beliau mengajarkan kami, bagaimana untuk menjadi seorang guru yang baik bagi anak didiknya. Apalagi murid-murid di MI Darul Hikam, membuat saya sesekali ingat bagaimana saya dulu menuntut ilmu.

       Melihat mereka, seperti bercermin. Saya mendapatkan banyak sekali pelajaran dari adik-adik seperti kalam dari Ibu Imamah selaku kepala MI Darul Hikam pada saat sambutan di momen perpisahan, “Sebenarnya kita semua ini masih belajar, dan akan terus belajar. Kalau disini, kita bukan mengajar, tapi belajar dari adik-adik yang beragam karakternya. Semoga pengabdian kalian disini, dapat menjadi bekal ketika nanti menjadi seorang guru, bermanfaat dan barokah.” Tetesan air mata perlahan membasahi wajah kami, begitu berat meninggalkan adik-adik yang terkadang membuat hati kesal, senang, dan kagum sekaligus. Begitu berat berpisah dengan para guru yang sangat baik dan murah senyum. Saya yakin, suatu saat MI Darul Hikam akan menjadi MI yang maju dan berkembang pesat dan dikenal lebih banyak orang. Saya percaya, dibalik kejadian yang lalu akan membentuk kejadian yang akan datang. Tidak ada orang-orang yang usahanya dikhianati oleh Allah, semua ada masanya, kita hanya perlu menunggu dan bersabar. Karena mengenalkan Tuhan dan Rasulnya dan ajaran-Nya kepada adik-adik adalah jalan dakwah yang luar biasa dimana outputnya pun akan berbeda dengan murid SD dalam berperilaku, dan pengetahuan agamanya.

       Tidak jauh beda di TPQ Nurul Hidayah, selama satu bulan kami diberikan kesempatan untuk mengambil alih secara penuh oleh para asatidz. Bukankah jika diakhiri akan membuahkan tangis yang hebat? Tentu. Bersama mereka sudah seperti seorang ibu kepada anaknya meskipun kita belum merasakan bagaimana menjadi seorang ibu. Materi diniyah dengan tema yang berbeda setiap harinya seperti ilmu Tauhid, ilmu Fiqh, ilmu Tarikh, do’a sehari-hari, dan bahasa arab dimana materi tersebut kami kemas menjadi beberapa lagu dengan harapan adik-adik lebih cepat mengingat dan menghafal dan kemudian tidak bosan saat pembelajaran. Saya dan teman-teman merasa prihatin dengan kemampuan adik-adik dalam mengenal huruf hijaiyyah dan membaca Quran. Mungkin ini juga yang dirasakan oleh para asatidz, adik-adik kemampuannya masih kurang begitu pula dengan semangatnya yang tidak istiqomah. Kami sedikit banyak membantu dan mendampingi adik-adik belajar membaca yang baik dan benar dengan diselipi materi tajwid yang ringan dan mudah dipahami, karena dalam belajar membaca Quran juga harus seimbang dengan ilmu tajwidnya. Sebagai evaluasi dari pembelajaran selama satu bulan, kami mengadakan kegiatan Gebyar Musabaqah TPQ Nurul Hidayah yang harapannya bisa menjadi agenda tahunan di TPQ ini, setelah kami yang mengawalinya.

       Gebyar Musabaqah yang dilaksanakan selama dua hari di balai dusun klerek dari tanggal 19 Januari-20 Januari 2022 terdiri dari beberapa lomba, yaitu di hari pertama terdapat lomba ranking 1 babak penyisihan, lomba pildacil, dan lomba tartil Quran. Sedangkan di hari kedua, terdapat lomba ranking 1 babak final, lomba adzan dan iqomah, dan lomba fashion show. Lomba diikuti dengan partisipasi dan antusias yang luar biasa diluar dugaan kami. Ternyata bakat adik-adik dapat terasah dengan baik melalui musabaqah ini. H-3 acara musabaqah, kami melatih adik-adik untuk mempersiapkan diri mengikuti lomba. Untuk pengumuman juara musabaqah akan diumumkan saat penutupan KKM-DR UIN Malang di balai dusun. Jadi, pada hari Senin tanggal 24 Januari 2022 merupakan hari terakhir kami mengajar adik-adik TPQ. Rasanya tidak menyangka ternyata begitu cepat satu bulan berlalu. Kenangan-kenangan indah bersama mereka membuat hati merasa berat untuk berpisah. Ada yang membacakan puisi untuk kami, dan memberikan banyak surat bertuliskan rasa terimakasih dan panjatan doa kebaikan untuk kami. Kami akan selalu mendoakan kalian, meskipun sudah berpisah. Mendoakan kalian agar terus semangat mengaji meskipun sudah tidak ada kami lagi, dan mendoakan kalian agar selalu berada di jalan yang benar. Dari kalian, kakak belajar bagaimana tetap semangat meskipun lelah. Segala usaha kalian tak akan pernah berhenti kami apresiasi, semoga keberkahan dan kebermanfaatan selalu melekat dalam setiap perjalanan kita.

       Selain terjun dalam ranah pendidikan dan ikut serta kegiatan rutinan masyarakat, kami bersama kelompok kerja KKM-DR UIN Malang yang lain yaitu Ganesha, juga mengadakan kegiatan Jum’at bersih pada tanggal 14 Januari 2022 dimana cakupan wilayah yang dibersihkan adalah Balai dusun dan sepanjang jalan RW 01. Bukan hanya kami, tapi warga juga berpartisipasi membersihkan, mencabuti rerumputan, dan merapikan tanaman di pinggir jalan. Sedangkan pada hari Ahad, 16 Januari 2022 kami bersama pokja Ganesha tanam menanam bibit pohon Alpukat, Akasia, Nangka, Sengon, dan Jambu di sekitar Saung Tani dan di Gunung Wukir. Kemudian di hari Sabtu, 22 Januari 2022 kami mengadakan kegiatan Tali asih. Tali asih merupakan kegiatan bakti sosial yang diberikan kepada kaum dhuafa di Dusun Klerek. Harapannya, dengan kegiatan ini dapat menumbuhkan tingkat kepedulian kita terhadap sesama manusia yang membutuhkan, agar tercipta lingkungan yang nyaman, sehat, dan rukun.

       Dari sekian kegiatan yang sudah kami laksanakan, kesemuanya meninggalkan kesan yang berbeda-beda. Pengabdian kami, bukan sekedar untuk menyelesaikan program kerja. Pengabdian kami, bukan sekedar untuk menciptakan hal yang baru di masyarakat. Tapi lebih dari itu, saya mendapatkan banyak hal yang mungkin akan sulit jika diungkapkan dalam kata-kata. Salah satunya makna dari pengabdian itu sendiri, dan bagaimana seharusnya bersikap yang benar dalam mengabdi. Saya dipertemukan dengan orang-orang yang memiliki sesuatu yang luar biasa dalam dirinya. Ketulusan hati mereka dalam berkhidmat untuk dirinya sendiri dan untuk orang lain membuat saya malu. Saya terkadang teringat dengan perjuangan wali songo berdakwah di tanah jawa, bagaimana berbaur dengan masyarakat dan mengenalkan ajaran Allah. Begitulah kiranya, yang saya rasakan ketika mengabdi di dusun Klerek, meskipun tak sebesar perjuangan para wali songo, tapi kesulitan itu dapat saya rasakan. Program kerja kami yang melibatkan jamaah masjid yaitu mengaji Quran bersama setelah sholat maghrib berjamaah, mendapatkan sedikit perhatian karena jamaahnya memang sangat sedikit, bahkan tidak ada anak muda pun yang berjamaah di masjid Nurul Hidayah. Ini merupakan tantangan bagi kita sendiri, bahwa tidak segala hal bisa dipaksakan sesuai dengan keinginan kita, tapi juga harus mendengarkan pendapat orang lain dan melihat keadaan sekitar kita.

       Dari hal tersebut, bisa disimpulkan bahwa mengabdi tidak semudah yang dibayangkan, banyak sekali hal yang harus diperhatikan apalagi mengabdi di tempat baru. Ditambah lagi, di minggu ketiga, pada hari Senin, tanggal 10 Januari 2022 kami mendapatkan musibah kontrakan kami kebanjiran. Air menggenang di seluruh ruangan, saat kita mengajar di TPQ sore hari. Saat itu memang hujan sangat deras sekali, tapi tidak menghalangi kami untuk berangkat ke TPQ padahal jaraknya lumayan jauh, menerjang hujan demi bisa bertemu dengan adik-adik. Pada akhirnya, kita memutuskan untuk mencari kontrakan di tempat kami KKM, bukan lagi di dekat kelurahan karena jaraknya lumayan jauh, takut jika terjadi hujan deras lagi, dan banjir lagi bisa menghalangi kegiatan kita.

       Pasca kejadian banjir tersebut, kebaikan-kebaikan selalu menmpakkan wujudnya dalam diri seseorang. Banyak orang yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu membantu kami mencarikan solusinya. Kami tidak akan pernah bisa membalas dengan apapun itu, atas ketulusan dan kebaikan yang sudah diberikan. Tapi, cobaan belum berhenti sampai disitu, kami diberikan ujian untuk menyelesaikan masalah internal terkait perselisihan pendapat mau pindah kontrakan atau tidak. Disitu, saya merasa benar-benar belajar menangani sebuah masalah, dan berdamai dengan masalah. Terimakasih untuk teman-teman karibku, adanya masalah ini kita bisa lebih memahami satu sama lain, menjaga perasaan orang lain, dan bagaimana menerima pendapat orang lain, dan tentunya lebih mengenal karakter masing-masing. Kesabaran, ketabahan, dan perjuangan yang kita miliki adalah hasil dari berkhidmat kepada orang-orang yang memiliki hati yang luar biasa juga. Keteladanan tersebut, sangat mahal harganya bahkan tidak bisa dibeli sebelum mencobanya sendiri.

sambutan dari ketua pokja di acara penutupan KKM-DR
sambutan dari ketua pokja di acara penutupan KKM-DR

       Sampai di penghujung lintasan waktu, pada hari Rabu, tanggal 26 Januari 2022 berakhirlah pelaksanaan KKM-DR UIN Malang selama satu bulan. Penutupan kali ini berbeda dengan pembukaan. Serangkaian acara yang turut dimeriahkan oleh para tamu undangan, dan adik-adik TPQ Nurul Hidayah ini, diisi dengan sambutan dari perwakilan kelompok kerja KKM 3G dan Ganesha, kemudian sambutan oleh Ibu Elly Susanti selaku DPL (Dosen Pembimbing Lapangan), sambutan oleh perwakilan wali santri TPQ Nurul Hidayah, dan yang terakhir sambutan oleh Bapak Doni Firmansyah selaku sekretaris desa sekaligus menutup KKM-DR 2021-2022 secara simbolis. Pada saat sambutan Ibu Elly Susanti, beliau menyampaikan bahwasanya ternyata adanya program KKM dari UIN ini sangat berdampak besar di hati para mahasiswa begitu juga dengan masyarakatnya. Beliau juga akan merekomendasikan kepada LP2M bahwa dusun Klerek akan diusulkan sebagai tempat KKM di tahun berikutnya karena ternyata di dusun ini banyak memberikan pelajaran yang bagus untuk kami. Setelah rangkaian sambutan, dilanjut dengan penyerahan kenang-kenangan untuk beberapa instansi tempat kami mengabdi, dan juga untuk masyarakatnya. Kenang-kenangan juga kami dapatkan dari adik-adik TPQ, dan dari wali santri TPQ. Acara selanjutnya yaitu, pengumuman juara Musabaqoh dilanjut penampilan dari adik-adik menyanyikan materi diniyah (lalaran) dan terakhir, penampilan dari kami sebagai tanda perpisahan yang diiringi beberapa lagu.

       Memaknai setiap hal sekecil apapun itu, sedikit banyak akan membuat diri kita lebih arif dan bijaksana menjadi seseorang. Berkhidmat bagi saya adalah perantara (tawasul) dimana saya bisa menemukan Allah yang sulit dimengerti oleh orang lain. Semoga Allah benar ada dalam nafas dan setiap langkah yang akan kita ambil, bukan sekedar jalan nafsu dan amarah yang mengarahkan kita pada kekosongan. Perjalanan KKM ini, lebih dari sekedar tugas dan tanggung jawab tapi juga bagaimana diri kita sampai pada apa yang dimaksudkan oleh Allah. Saya belajar satu hal, bahwa ketenangan dan kedamaian hati yang ada dalam diri warga dusun Klerek bukan karena seberapa banyak masalah yang sudah dilalui, tapi dari bagaimana menyikapi masalah menggunakan fikiran yang tenang dengan kesesuaian hati hingga tak sampai perkataannya menyakiti orang lain. Terimakasih banyak, untuk semua orang yang terlibat dalam pusaran kehidupan 30 hariku di dusun Klerek ini, semoga kita semua mendapatkan hikmah untuk membuka langkah selanjutnya, sampai jumpa.... semoga selalu dalam perlindungan dan kepercayaan Allah.

      

Moment Gebyar Musabaqah TPQ Nurul Hidayah
Moment Gebyar Musabaqah TPQ Nurul Hidayah

      

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun