Melihat mereka, seperti bercermin. Saya mendapatkan banyak sekali pelajaran dari adik-adik seperti kalam dari Ibu Imamah selaku kepala MI Darul Hikam pada saat sambutan di momen perpisahan, “Sebenarnya kita semua ini masih belajar, dan akan terus belajar. Kalau disini, kita bukan mengajar, tapi belajar dari adik-adik yang beragam karakternya. Semoga pengabdian kalian disini, dapat menjadi bekal ketika nanti menjadi seorang guru, bermanfaat dan barokah.” Tetesan air mata perlahan membasahi wajah kami, begitu berat meninggalkan adik-adik yang terkadang membuat hati kesal, senang, dan kagum sekaligus. Begitu berat berpisah dengan para guru yang sangat baik dan murah senyum. Saya yakin, suatu saat MI Darul Hikam akan menjadi MI yang maju dan berkembang pesat dan dikenal lebih banyak orang. Saya percaya, dibalik kejadian yang lalu akan membentuk kejadian yang akan datang. Tidak ada orang-orang yang usahanya dikhianati oleh Allah, semua ada masanya, kita hanya perlu menunggu dan bersabar. Karena mengenalkan Tuhan dan Rasulnya dan ajaran-Nya kepada adik-adik adalah jalan dakwah yang luar biasa dimana outputnya pun akan berbeda dengan murid SD dalam berperilaku, dan pengetahuan agamanya.
Tidak jauh beda di TPQ Nurul Hidayah, selama satu bulan kami diberikan kesempatan untuk mengambil alih secara penuh oleh para asatidz. Bukankah jika diakhiri akan membuahkan tangis yang hebat? Tentu. Bersama mereka sudah seperti seorang ibu kepada anaknya meskipun kita belum merasakan bagaimana menjadi seorang ibu. Materi diniyah dengan tema yang berbeda setiap harinya seperti ilmu Tauhid, ilmu Fiqh, ilmu Tarikh, do’a sehari-hari, dan bahasa arab dimana materi tersebut kami kemas menjadi beberapa lagu dengan harapan adik-adik lebih cepat mengingat dan menghafal dan kemudian tidak bosan saat pembelajaran. Saya dan teman-teman merasa prihatin dengan kemampuan adik-adik dalam mengenal huruf hijaiyyah dan membaca Quran. Mungkin ini juga yang dirasakan oleh para asatidz, adik-adik kemampuannya masih kurang begitu pula dengan semangatnya yang tidak istiqomah. Kami sedikit banyak membantu dan mendampingi adik-adik belajar membaca yang baik dan benar dengan diselipi materi tajwid yang ringan dan mudah dipahami, karena dalam belajar membaca Quran juga harus seimbang dengan ilmu tajwidnya. Sebagai evaluasi dari pembelajaran selama satu bulan, kami mengadakan kegiatan Gebyar Musabaqah TPQ Nurul Hidayah yang harapannya bisa menjadi agenda tahunan di TPQ ini, setelah kami yang mengawalinya.
Gebyar Musabaqah yang dilaksanakan selama dua hari di balai dusun klerek dari tanggal 19 Januari-20 Januari 2022 terdiri dari beberapa lomba, yaitu di hari pertama terdapat lomba ranking 1 babak penyisihan, lomba pildacil, dan lomba tartil Quran. Sedangkan di hari kedua, terdapat lomba ranking 1 babak final, lomba adzan dan iqomah, dan lomba fashion show. Lomba diikuti dengan partisipasi dan antusias yang luar biasa diluar dugaan kami. Ternyata bakat adik-adik dapat terasah dengan baik melalui musabaqah ini. H-3 acara musabaqah, kami melatih adik-adik untuk mempersiapkan diri mengikuti lomba. Untuk pengumuman juara musabaqah akan diumumkan saat penutupan KKM-DR UIN Malang di balai dusun. Jadi, pada hari Senin tanggal 24 Januari 2022 merupakan hari terakhir kami mengajar adik-adik TPQ. Rasanya tidak menyangka ternyata begitu cepat satu bulan berlalu. Kenangan-kenangan indah bersama mereka membuat hati merasa berat untuk berpisah. Ada yang membacakan puisi untuk kami, dan memberikan banyak surat bertuliskan rasa terimakasih dan panjatan doa kebaikan untuk kami. Kami akan selalu mendoakan kalian, meskipun sudah berpisah. Mendoakan kalian agar terus semangat mengaji meskipun sudah tidak ada kami lagi, dan mendoakan kalian agar selalu berada di jalan yang benar. Dari kalian, kakak belajar bagaimana tetap semangat meskipun lelah. Segala usaha kalian tak akan pernah berhenti kami apresiasi, semoga keberkahan dan kebermanfaatan selalu melekat dalam setiap perjalanan kita.
Selain terjun dalam ranah pendidikan dan ikut serta kegiatan rutinan masyarakat, kami bersama kelompok kerja KKM-DR UIN Malang yang lain yaitu Ganesha, juga mengadakan kegiatan Jum’at bersih pada tanggal 14 Januari 2022 dimana cakupan wilayah yang dibersihkan adalah Balai dusun dan sepanjang jalan RW 01. Bukan hanya kami, tapi warga juga berpartisipasi membersihkan, mencabuti rerumputan, dan merapikan tanaman di pinggir jalan. Sedangkan pada hari Ahad, 16 Januari 2022 kami bersama pokja Ganesha tanam menanam bibit pohon Alpukat, Akasia, Nangka, Sengon, dan Jambu di sekitar Saung Tani dan di Gunung Wukir. Kemudian di hari Sabtu, 22 Januari 2022 kami mengadakan kegiatan Tali asih. Tali asih merupakan kegiatan bakti sosial yang diberikan kepada kaum dhuafa di Dusun Klerek. Harapannya, dengan kegiatan ini dapat menumbuhkan tingkat kepedulian kita terhadap sesama manusia yang membutuhkan, agar tercipta lingkungan yang nyaman, sehat, dan rukun.
Dari sekian kegiatan yang sudah kami laksanakan, kesemuanya meninggalkan kesan yang berbeda-beda. Pengabdian kami, bukan sekedar untuk menyelesaikan program kerja. Pengabdian kami, bukan sekedar untuk menciptakan hal yang baru di masyarakat. Tapi lebih dari itu, saya mendapatkan banyak hal yang mungkin akan sulit jika diungkapkan dalam kata-kata. Salah satunya makna dari pengabdian itu sendiri, dan bagaimana seharusnya bersikap yang benar dalam mengabdi. Saya dipertemukan dengan orang-orang yang memiliki sesuatu yang luar biasa dalam dirinya. Ketulusan hati mereka dalam berkhidmat untuk dirinya sendiri dan untuk orang lain membuat saya malu. Saya terkadang teringat dengan perjuangan wali songo berdakwah di tanah jawa, bagaimana berbaur dengan masyarakat dan mengenalkan ajaran Allah. Begitulah kiranya, yang saya rasakan ketika mengabdi di dusun Klerek, meskipun tak sebesar perjuangan para wali songo, tapi kesulitan itu dapat saya rasakan. Program kerja kami yang melibatkan jamaah masjid yaitu mengaji Quran bersama setelah sholat maghrib berjamaah, mendapatkan sedikit perhatian karena jamaahnya memang sangat sedikit, bahkan tidak ada anak muda pun yang berjamaah di masjid Nurul Hidayah. Ini merupakan tantangan bagi kita sendiri, bahwa tidak segala hal bisa dipaksakan sesuai dengan keinginan kita, tapi juga harus mendengarkan pendapat orang lain dan melihat keadaan sekitar kita.
Dari hal tersebut, bisa disimpulkan bahwa mengabdi tidak semudah yang dibayangkan, banyak sekali hal yang harus diperhatikan apalagi mengabdi di tempat baru. Ditambah lagi, di minggu ketiga, pada hari Senin, tanggal 10 Januari 2022 kami mendapatkan musibah kontrakan kami kebanjiran. Air menggenang di seluruh ruangan, saat kita mengajar di TPQ sore hari. Saat itu memang hujan sangat deras sekali, tapi tidak menghalangi kami untuk berangkat ke TPQ padahal jaraknya lumayan jauh, menerjang hujan demi bisa bertemu dengan adik-adik. Pada akhirnya, kita memutuskan untuk mencari kontrakan di tempat kami KKM, bukan lagi di dekat kelurahan karena jaraknya lumayan jauh, takut jika terjadi hujan deras lagi, dan banjir lagi bisa menghalangi kegiatan kita.
Pasca kejadian banjir tersebut, kebaikan-kebaikan selalu menmpakkan wujudnya dalam diri seseorang. Banyak orang yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu membantu kami mencarikan solusinya. Kami tidak akan pernah bisa membalas dengan apapun itu, atas ketulusan dan kebaikan yang sudah diberikan. Tapi, cobaan belum berhenti sampai disitu, kami diberikan ujian untuk menyelesaikan masalah internal terkait perselisihan pendapat mau pindah kontrakan atau tidak. Disitu, saya merasa benar-benar belajar menangani sebuah masalah, dan berdamai dengan masalah. Terimakasih untuk teman-teman karibku, adanya masalah ini kita bisa lebih memahami satu sama lain, menjaga perasaan orang lain, dan bagaimana menerima pendapat orang lain, dan tentunya lebih mengenal karakter masing-masing. Kesabaran, ketabahan, dan perjuangan yang kita miliki adalah hasil dari berkhidmat kepada orang-orang yang memiliki hati yang luar biasa juga. Keteladanan tersebut, sangat mahal harganya bahkan tidak bisa dibeli sebelum mencobanya sendiri.
Sampai di penghujung lintasan waktu, pada hari Rabu, tanggal 26 Januari 2022 berakhirlah pelaksanaan KKM-DR UIN Malang selama satu bulan. Penutupan kali ini berbeda dengan pembukaan. Serangkaian acara yang turut dimeriahkan oleh para tamu undangan, dan adik-adik TPQ Nurul Hidayah ini, diisi dengan sambutan dari perwakilan kelompok kerja KKM 3G dan Ganesha, kemudian sambutan oleh Ibu Elly Susanti selaku DPL (Dosen Pembimbing Lapangan), sambutan oleh perwakilan wali santri TPQ Nurul Hidayah, dan yang terakhir sambutan oleh Bapak Doni Firmansyah selaku sekretaris desa sekaligus menutup KKM-DR 2021-2022 secara simbolis. Pada saat sambutan Ibu Elly Susanti, beliau menyampaikan bahwasanya ternyata adanya program KKM dari UIN ini sangat berdampak besar di hati para mahasiswa begitu juga dengan masyarakatnya. Beliau juga akan merekomendasikan kepada LP2M bahwa dusun Klerek akan diusulkan sebagai tempat KKM di tahun berikutnya karena ternyata di dusun ini banyak memberikan pelajaran yang bagus untuk kami. Setelah rangkaian sambutan, dilanjut dengan penyerahan kenang-kenangan untuk beberapa instansi tempat kami mengabdi, dan juga untuk masyarakatnya. Kenang-kenangan juga kami dapatkan dari adik-adik TPQ, dan dari wali santri TPQ. Acara selanjutnya yaitu, pengumuman juara Musabaqoh dilanjut penampilan dari adik-adik menyanyikan materi diniyah (lalaran) dan terakhir, penampilan dari kami sebagai tanda perpisahan yang diiringi beberapa lagu.
Memaknai setiap hal sekecil apapun itu, sedikit banyak akan membuat diri kita lebih arif dan bijaksana menjadi seseorang. Berkhidmat bagi saya adalah perantara (tawasul) dimana saya bisa menemukan Allah yang sulit dimengerti oleh orang lain. Semoga Allah benar ada dalam nafas dan setiap langkah yang akan kita ambil, bukan sekedar jalan nafsu dan amarah yang mengarahkan kita pada kekosongan. Perjalanan KKM ini, lebih dari sekedar tugas dan tanggung jawab tapi juga bagaimana diri kita sampai pada apa yang dimaksudkan oleh Allah. Saya belajar satu hal, bahwa ketenangan dan kedamaian hati yang ada dalam diri warga dusun Klerek bukan karena seberapa banyak masalah yang sudah dilalui, tapi dari bagaimana menyikapi masalah menggunakan fikiran yang tenang dengan kesesuaian hati hingga tak sampai perkataannya menyakiti orang lain. Terimakasih banyak, untuk semua orang yang terlibat dalam pusaran kehidupan 30 hariku di dusun Klerek ini, semoga kita semua mendapatkan hikmah untuk membuka langkah selanjutnya, sampai jumpa.... semoga selalu dalam perlindungan dan kepercayaan Allah.