Mohon tunggu...
Luthfiyyatin Niswah
Luthfiyyatin Niswah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Panggil saja luthfi

Mahasiswi PBA Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

KKM-DR 2021-2022 Pokja 3G "Menempuh Tulus dalam Khidmat dengan Jejak Ilmu"

28 Januari 2022   19:42 Diperbarui: 28 Januari 2022   19:54 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Moment Gebyar Musabaqah TPQ Nurul Hidayah

Selamat datang mahaiswa dan mahasiswi

Kalian semua adalah generasi Qurani

Selalu kutunggu sampai kapanpun nanti

       Puisi yang menyentuh hati setiap orang yang mendengar bersamaan dengan dibukanya pelaksanaan KKM-DR 2021-2022 secara simbolis. Selepas acara pembukaan, saya menghampiri seorang ibu berpakaian merah jambu yang sedang duduk dibarisan tamu undangan. Entah ini sebuah takdir atau bagaimana rasanya sangat yakin sekali. Akhirnya saya membuka pembicaraan dan berkenalan dengan ibuk yang bernama Winarsih. Menanyakan setiap hal yang berkaitan dengan program kerja yang akan kami laksanakan karena sebenarnya saya sendiri masih merasa bingung dengan cakupan daerah klerek yang terdiri dari berapa RW. Ditengah-tengah obrolan, beliau menyampaikan bahwa beliau merasa khawatir kalau mahasiswa KKM terjun ke TPQ Usmaniyyah bukan ke TPQ Nurul Hidayah.

       Kata beliau, ketika saya memaparkan program kerja di depan saat acara pembukaan berlangsung, dan ketika saya bilang bahwa kelompok saya akan terjun mengabdi dalam ranah pendidikan di MI Darul Hikam dan TPQ Nurul Hidayah, beliau merasa sangat senang dan terharu karena sebelumnya tidak pernah ada yang terjun di TPQ Nurul Hidayah. Mendengar ucapan beliau, mendengarkan semua harapan beliau pada saya membuat saya menahan air mata. Saya merasa, mungkinkah ini yang dinamakan dipertemukan dengan orang-orang yang tepat dengan niat yang selaras? Saya selalu mencoba mencari jawaban dari setiap hal yang sudah digariskan. Hanyut dalam memaknai setiap kata yang dilontarkan oleh beliau, terpancar mata yang menyimpan begitu banyak kesemogaan yang belum tersampaikan. Obrolan diakhiri dengan meminta jadwal kegiatan rutin masyarakat Rw 01 seperti kegiatan PKK yang dilaksanakan setiap hari Selasa, kegiatan KWT (Kelompok Wanita Tani) yang dilaksanakan setiap hari Rabu, kegiatan Tahlil yang dilaksanakan setiap hari Kamis, kegiatan Istighosah yang dilaksanakan di hari Sabtu dua minggu sekali, dan kegiatan dzibaiyyah yang dilaksanakan setiap hari Ahad.

       Hari berikutnya, saya sekelompok melangkahkan kaki, nuwun sewu dari pintu ke pintu demi mendapatkan pintu dan tangan yang terbuka lebar untuk kami. Agenda ini kami lakukan sebelum melaksanakan semua program kerja supaya mendapatkan ijin melalui pintu yang baik dan barokah. Berangkatlah kami ke rumah Bapak Ngatari selaku kepala TPQ Nurul Hidayah dan disanalah kembali merasakan perasaan yang sama seperti ketika berbincang dengan Ibu Winarsih. Ada kelegaan yang tampak pada raut wajah beliau sembari mengucapkan terimakasih berkali-kali kepada kami karena meminta ijin untuk membantu di TPQ Nurul Hidayah. Bahkan tanpa meminta beliau untuk bercerita, dengan begitu saja beliau menceritakan sejarah berdirinya TPQ Nurul Hidayah, para pendirinya dan kenapa TPQ Nurul Hidayah sekarang terbagi di tiga tempat. Bukankah benar untuk melekatkan hati kita harus mengenal sejarahnya terlebih dahulu? Agar kita pun mengerti, pengabdian ini bukan hal yang sepele tapi akan menyimpan banyak sekali cerita yang menjadikan diri kita layak untuk mengabdi. Dulu, TPQ Nurul Hidayah adalah salah satu TPQ yang sangat maju bahkan drumband nya pun terkenal dimana-mana. Tapi semenjak tempat TPQ dialihfungsikan menjadi MI Darul Hikam, TPQ dipindah di Masjid Nurul Hidayah dan pada akhirnya para santri memilih untuk mengaji di musholla dekat rumahnya masing-masing ada yang di Masjid Nurul Hidayah dengan jumlah santri 20, ada yang di Mushollah Baitul Mukmin dengan jumlah santri 30 dan ada yang di Musholla samping SDN Torongrejo 03 dengan jumlah santri 20.

       Setelah mendengarkan serangkaian cerita tentang sejarah TPQ Nurul Hidayah, kami menyampaikan program kerja yang berkaitan dengan TPQ salah satunya memberikan materi diniyah selain membantu mengajar mengaji selama satu bulan dan mengadakan kegiatan Gebyar Musabaqah sebagai evaluasi dari pembelajaran diniyah selama satu bulan. Dan alhamdulillah-nya setelah mendengarkan cerita terpisahnya TPQ menjadi tiga tempat membuat kami ingin menyatukan ketiganya, meskipun bukan untuk menyatukan tempatnya, tapi kita akan menyatukan hati para santri TPQ Nurul Hidayah satu sama lain. Dengan semangat Bapak Ngatari, beliau mengantarkan kami untuk sowan ke asatidz di setiap TPQ yang sudah dijelaskan tadi untuk meminta ijin juga sekaligus menyambung silaturrahim. Tidak jauh beda ternyata ustadzah yang kita temui juga menampakkan raut wajah yang sama seperti yang lainnya, sambil berkaca-kaca beliau sangat mempersilakan kami untuk mengabdi.

       Adakah yang lebih hebat dari hati orang-orang yang tulus seperti ini? Kita juga mendapatkan cerita lagi, bahwa beliau merasa agak kesulitan menangani para santri yang banyak, tapi hanya sedikit asatidz yang membantu. Selain itu, santri banyak pun tidak terjamin berangkat setiap hari, semangat para santri sangat menurun, jadi terkadang beliau merasa sedih saat tidak ada santri satu pun yang datang untuk mengaji. Setelah berbincang dengan beliau cukup lama, kami pamit untuk melanjutkan sowan yang selanjutnya yaitu ke rumah Ibuk Winarsih dan kemudian diantar beliau ke rumah Ibuk Tamah sebagai pemimpin kegiatan tahlil dan dzibaiyyah, kami juga diantar ke rumah bapak takmir masjid Nurul Hidayah meminta ijin untuk mengadakan kegiatan di Masjid. Kunjungan kami berakhir di rumah Ibu Imamah selaku kepala MI Darul Hikam dan beliau ingin berkoordinasi juga dengan para guru lainnya terlebih dahulu agar kita mendapatkan jadwal untuk mengajar di kelas apa. Selesai dari kunjungan, saya merasa mendapatkan energi yang biasanya saya dapatkan ketika bertatap muka dengan Abah dan ibuk, Buya dan Ummah, apalagi ketika bertemu orang tua saya. Saya mulai memantapkan hati bahwa langkah saya sudah pasti benar karena pilihan Allah tidak akan pernah salah, tinggal bagaimana kita mau mencari titik jawabannya. Kedamaian hati para warga dusun Klerek, ketenangan dalam sorot mata mereka, dan sebongkah harapan dalam mulut mereka, membuat saya semakin semangat melaksanakan KKM. Ada rasa penasaran, kenapa warga di Dusun Klerek ini pembawaannya tenang, cara bicaranya halus, dan sangat terbuka dengan siapapun, pasti akan ada banyak sekali pelajaran yang bisa diambil.

       Satu minggu pertama berlalu dengan mengikuti kegiatan rutin masyarakat seperti PKK, KWT, tahlil, dan dzibaiyyah. Dalam mengikuti kegiatan tersebut, saya membagi kelompok saya 12 orang dengan 4 minggu menjadi tiga orang setiap minggunya (setiap mengikuti kegiatan) dan di minggu terakhir, yaitu minggu kelima diikuti oleh semua anggota tidak perwakilan. Sedangkan untuk terjun ke MI Darul Hikam dari hari senin sampai kamis saya bagi setiap harinya 4 orang karena setelah dijadwalkan dengan guru bagian kurikulumnya, kami mendapatkan 2 kelas setiap harinya. Jadi, setiap kelas diisi dua mahasiswa untu mendampingi adik-adik belajar. Begitu juga di TPQ Nurul Hidayah, saya membagi di tiga tempat dimana setiap tempatnya diisi oleh 4 mahasiswa dari hari Senin-Jum’at. Selain itu, kegiatan nyawah (membantu petani) yang dilaksanakan setiap hari Jum’at saya membagi menjadi 6 anak setiap minggunya, jadi setiap anak nyawah dua minggu sekali. Dan juga membantu kegiatan posyandu balita dan lansia yang dilaksanakan sebulan sekali di hari Senin.

       Kegiatan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga atau biasa disebut dengan perkumpulan ibu-ibu PKK merupakan tempat dimana kami bisa membagikan ilmu kami. Seperti di minggu ketiga, kami mengajari ibu-ibu untuk merajut dengan teknik dasar untuk membuat strap mask karena pada saat minggu pertama kami perkenalan, dan di minggu kedua terdapat acara pergantian kepengurusan PKK. Di minggu keempat, kami membawakan banyak manik-manik yang disusun untuk membuat strap mask juga. Dan di minggu terakhir, kami membagikan ilmu tentang penjernihan dengan cara mem-filter air yang keruh/kotor menggunakan alat dan bahan yang sudah kami sediakan. Sedangkan untuk kegiatan KWT merupakan kegiatan dimana didalamnya kita mengikuti arisan ibu-ibu (untuk menambah kas KWT) dan setelah selesai, kami bertanya kepada Ibu Winarsih sekiranya sawah siapa yang bisa dibantu pada hari Jum’at nantinya. Alhamdulillah, Ibu Miftah berkenan untuk dibantu mengikat pohon tomat ke lanjaran, dan mengikat kapri ke lanjaran juga. Dan Ibu Piati juga berkenan untuk dibantu merapikan seledri di sawahnya. Pada hari Kamis, di dalam kegiatan Tahlil kami membagikan sedikit ilmu kami (kultum) denga tema yang bersangkutan dengan hablumminallah dan hablumminannas, begitu juga di kegiatan dzibaiyyah kami membantu ibu-ibu untuk memahami makna dari kegiatan itu sendiri seperti menjelaskan satu kalimat dalam bacaan dzibaiyyah dan lain sebagainya guna ibu-ibu paham bagaimana makna mencintai Rasulullah meskipun sedikit-sedikit.

       Mengajar adik-adik di MI yang dimulai pada hari Selasa, 04 Januari 2022 sampai hari Senin, 24 Januari 2022 dan diakhiri dengan perpisahan pada hari Selasa, 25 Januari 2022 membuat saya merasa berat untuk meninggalkan. Pada awalnya saya memilih madrasah tersebut karena saya merasa dibawa untuk bernostalgia dengan MI saya dulu. Mengingatkan saya saat masih duduk di bangku MI yang masih keterbatasan fasilitas dan sedikitnya anak. Saya yakin, di MI Darul Hikam meskipun masih memiliki keterbatasan tapi menyimpan banyak sekali orang-orang yang sabar dan ikhlas dalam berkhidmat. Contohnya, para dewan guru yang tak pernah ada habisnya untuk selalu tersenyum didepan muridnya, tidak mengenal lelah, dan pantang menyerah. Beliau-beliau mengajarkan kami, bagaimana untuk menjadi seorang guru yang baik bagi anak didiknya. Apalagi murid-murid di MI Darul Hikam, membuat saya sesekali ingat bagaimana saya dulu menuntut ilmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun