Lebih dari sekadar jalur spiritual, tarekat ini menjadi fondasi bagi munculnya berbagai tarekat lain yang berakar pada nilai-nilai Qadiriyah, yang menekankan zikir, ketekunan, dan kedekatan pada Allah. Ini menjadikan tarekat Qadiriyah sebagai pelopor yang penting dalam dunia tasawuf, memberikan teladan bagaimana ajaran spiritual dapat diwariskan dan dijaga secara terorganisir, menjadi inspirasi bagi umat Islam hingga kini.
Kaum sufi dalam tarekat Qodiriyah menitikberatkan pengosongan “sirr” dari segala jenis pikiran selain Allah dan penyucian jiwa dari segala macam sifat tercela, hewani, dan syaithani. Mereka berpandangan bahwa ruh manusia berasal dari “Alam Perintah” (alam al-amr) dan mampu memantulkan cahaya Ilahi.
Namun, karena berbagai kotoran yang ada dalam jiwa, ia tidak bisa berbuat demikian. Pokok-pokok tarekat qodiriyah itu ada lima, diantaranya: Tinggi cita-cita, menjaga segala yang haram, memperbaiki khidmat terhadap Tuhan, melaksanakan tujuan yang baik, memperbesarkan arti karunia nikmat Tuhan.
Menurut tarekat qodiriyah siapa yang tinggi cita-citanya naiklah martabatnya, siapa yang menjaga segala yang haram maka Allah memelihara kehormatannya, siapa yang memperbaiki khidmat terhadap Tuhan kekallah ia dalam petunjuk, siapa yang memperbesar Allah (karena nikmat- Nya) ia akan mendapatkan tambahan nikmat dari-Nya (Firdaus, 2017). Tarekat Qadiriyah fokus pada pentingnya mengosongkan "sirr" atau batin dari pikiran selain Allah dan membersihkan jiwa dari sifat-sifat buruk seperti keserakahan, ego, dan pengaruh negatif.
Mereka yakin bahwa jiwa manusia berasal dari "Alam Perintah" (alam al-amr), dimana cahaya Ilahi berasal, namun terkadang terhalang oleh sifat negatif yang melekat pada manusia. Agar jiwa menjadi suci dan lebih dekat dengan Allah, tarekat ini mengajarkan lima prinsip utama: memiliki cita-cita yang tinggi secara spiritual, menjauhi segala larangan agama, memberikan pelayanan yang baik kepada Tuhan, memiliki tujuan hidup yang baik, dan bersyukur atas segala nikmat Allah.
Menurut ajaran ini, seseorang yang memiliki cita-cita spiritual yang tinggi akan dihormati oleh Allah, dan yang menjauhi larangan agama akan dilindungi oleh-Nya. Dengan meningkatkan kualitas ibadah dan pelayanan kepada Tuhan, seseorang akan lebih kokoh dalam mengikuti petunjuk-Nya.
Rasa syukur yang tulus atas berkat Tuhan akan membuka peluang untuk mendapatkan karunia-karunia baru. Ajaran ini tidak hanya membentuk karakter yang baik, tetapi juga memberikan arahan untuk menghadapi dunia dengan integritas, kesadaran, dan rasa syukur yang mendalam, menjadikan tarekat Qadiriyah lebih dari sekadar jalan spiritual, tetapi sebagai panduan hidup lengkap.
KESIMPULAN
Tarekat dalam tasawuf adalah cara khusus yang membimbing seseorang untuk mendekatkan diri secara spiritual kepada Allah, dibawah bimbingan seorang mursyid. Sebagai cara untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, tarekat bukan hanya teori atau praktik spiritual pribadi. Ini adalah suatu proses perjalanan rohani yang memerlukan bimbingan, ketekunan, dan disiplin untuk membersihkan hati dari sifat negatif.
Tarekat Qadiriyah dan Naqsyabandiyah di Indonesia menunjukkan bahwa spiritual tasawuf dapat berpengaruh pada kehidupan sosial, meningkatkan ketakwaan, dan menginspirasi kontribusi pada sejarah perjuangan bangsa.
Selain itu, tarekat juga berperan sebagai kelompok spiritual yang membantu anggotanya saling mendukung dalam perjalanan rohani mereka. Di tempat ini, tarekat mengajarkan nilai-nilai yang baik seperti memiliki tujuan yang tinggi, menjauhi larangan dalam agama, melayani Tuhan, dan bersyukur atas berkat yang diberikan oleh Allah.
Sehingga, tarekat bukan hanya sebagai cara spiritual untuk dekat dengan Tuhan, tetapi juga sebagai panduan hidup yang lengkap bagi para pengikutnya, untuk membentuk karakter yang jujur dan penuh kesadaran.