Mohon tunggu...
Luthfiya Ulya
Luthfiya Ulya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi/21104080061/PGMI

Anak Rantau

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

UIN Sunan Kalijaga Jadi Tuan Rumah Acara Bedah Buku GusDur 'Tuhan Akrab dengan Mereka'

13 Juni 2024   23:49 Diperbarui: 14 Juni 2024   00:15 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Yogyakarta - UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta menjadi tuan rumah acara "Peluncuran dan Bedah Buku Kumpulan Tulisan Gus Dur tentang Toleransi dan Keberagaman" yang digelar oleh Jaringan GUSDURian pada Kamis, 13 Juni 2024. Acara berlangsung di gedung teatrikal Fakultas Ekonomi & Bisnis Islam dan mendapatkan sambutan hangat dari civitas akademika kampus, serta mereka yang tertarik dengan GusDur, tokoh muslim Indonesia yang pernah menjabat sebagai Presiden keempat Indonesia.

Disiarkan juga secara langsung melalui kanal YouTube GUSDURian TV, acara ini terselenggara untuk menyediakan ruang perjumpaan antara penggerak GUSDURian dan jejaring lokal masing-masing untuk memberi edukasi pada publik. Terutama untuk isu-isu prioritas Jaringan GUSDURian, di antaranya penguatan toleransi dan perdamaian. Hadir berbagai narasumber ternama, antara lain Lukman Hakim Saifuddin (Menteri Agama RI 2014-2019), Suster Andrea OP (Rohaniawan Katolik), Kalis Mardiasih (Influencer Pegiat Isu Gender), dan Hairus Salim (Peneliti, Direktur Eksekutif Yayasan LKiS). Sebagai penambah warna, dimeriahkan pula dengan penampilan Stand Up Comedy dari Dodok Jogja. Diskusi berjalan dengan apik dipandu oleh Ubay Rauf dari Seknas Jaringan GUSDURian dan diawali dengan sambutan dari Jay Akhmad (Koordinator Seknas Jaringan GUSDURian) serta Abdur Rozaki (Wakil Rektor III UIN Sunan Kalijaga).

Peserta yang hadir diharap membawa tumbler atau wadah minum sendiri karena panitia hanya menyediakan air isi ulang. Berbeda dari acara yang pernah penulis hadiri, acara ini mengusung acara ramah lingkungan dimana selain peserta dihimbau membawa tumbler sendiri, panitia menyediakan snack buah-buahan, seperti pisang, pir, dan lainnya.

Acara ini dihadiri tidak hanya oleh mahasiswa UIN Sunan Kalijaga, tetapi juga oleh penggemar Gus Dur dan berbagai kalangan yang tertarik dengan pemikiran tokoh tersebut. Dari lintas generasi dan berbagai latar belakang yang hadir, terlihat antusiasme yang tinggi. Salah satu yang menarik perhatian adalah seorang siswi kelas 6 SD yang berani bertanya kepada narasumber, ini menunjukkan bahwa pemikiran Gus Dur masih relevan dan menarik bagi berbagai kalangan usia.

Sumber pribadi
Sumber pribadi

Buku yang diluncurkan ini sangat relevan dengan kondisi Indonesia saat ini, yang sedang menghadapi berbagai tantangan dalam hal toleransi dan keberagaman. Buku ini mengumpulkan tulisan-tulisan Gus Dur yang membahas isu-isu kontemporer seperti konflik Timur Tengah, eksklusivisme, kekuasaan, dan problem pendidikan.

Gus Dur dalam tulisannya mengulas bahwa konflik Israel-Hamas di Palestina terus berlanjut meskipun banyak warga sipil yang menjadi korban. Agama seringkali dijadikan sudut pandang dalam melihat konflik ini, yang justru memperpanjang konflik karena setiap kelompok merasa paling benar. Gus Dur berpendapat bahwa konflik Timur Tengah tidak bisa dilepaskan dari politik global, dan perdamaian hanya bisa tercapai jika negara-negara adidaya tidak memaksakan kepentingannya. Sayangnya, sentimen agama masih mendominasi pandangan publik, sehingga narasi yang berkembang lebih memperuncing permusuhan daripada menawarkan solusi.

Buku ini terdiri dari 4 bab yang memuat 68 tulisan Gus Dur yang pernah diterbitkan di berbagai media. Meskipun beberapa tulisan sudah berusia lebih dari 40 tahun, pandangan Gus Dur tetap relevan hingga hari ini, memberikan banyak perspektif dalam menghadapi berbagai masalah kontemporer.

Sumber pribadi
Sumber pribadi

Selain diskusi dan bedah buku, acara ini juga menyediakan stand merchandise yang bisa dikunjungi para peserta untuk melihat berbagai produk Jaringan GUSDURian. Pengunjung berkesempatan mendapatkan diskon spesial jika membeli buku "Tuhan Akrab dengan Mereka" di tempat acara.

Di akhir sesi Ubay Rauf selaku moderator acara meminta para narasumber memberikan closing statement dimulai dari Kalis Mardiasih yang memberikan pernyataan bahwa "Gus Dur menjadi panutan bahwa menghormati keberagaman dan mengajarkan toleransi itu karena luasnya pengetahuan. Tanpa pengetahuan yang cukup, tanpa hasrat untuk belajar sepanjang hayat, dan tanpa keterbukaan untuk bergaul dengan sesama antar agama kita tidak bisa menjadi pribadi yang menghargai keberagaman dan toleran" Berbeda dengan Kalis, Suster Andrea menyatakan harapannya terhadap Indonesia agar bisa menjadi rumah yang aman dan nyaman.

Disambung oleh Hairus Salim yang mengajak peserta bahwa "Tugas kita membuat Gus Dur itu relevan karena kalau kita sudah toleran, sudah inklusi, sudah tidak meributkan lagi yang bersifat parsial dari agama berarti kan sudah relevan." Pernyataan tersebut selaras dengan apa yang dikatakan Kalis Mardiasih di awal sesi diskusi bahwa tulisan-tulisan Gus Dur selalu relevan dan tidak lekang oleh waktu.

Sebagai penutup, Lukman Hakim menegaskan bahwa perbedaan atau keberagaman itu sesuatu yang sunatullah yang memang begitulah agama, maka cara kita memaknai dan menyikapi perbedaan itu bukan dengan menjadikan konflik-konflik, baik sesama internal umat beragama atau antar umat beragama karena perbedaan presepsi. Gus Dur mengatakan perbedaan itu diciptakan agar kita saling mengenali, saling mengisi, saling melengkapi, saling berbagi, dan saling bersinergi.

Bagi civitas akademika UIN Sunan Kalijaga, acara ini merupakan kesempatan berharga untuk mendalami pemikiran Gus Dur dan memperkuat nilai-nilai toleransi serta keberagaman yang telah lama menjadi bagian integral dari kehidupan kampus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun