Mohon tunggu...
luthfiyatul azimah
luthfiyatul azimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Tetep semangat sampai titik dimana kesuksesan itu ada dan seterusnya..

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Perilaku Prososial Anak-anak

29 November 2022   21:33 Diperbarui: 29 November 2022   21:58 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, ungkapan kecemasan itu sederhana dan tidak mengandung proses refleksif, artinya anak hanya menanggapi sinyal ketika orang lain membutuhkan bantuan tetapi tidak bisa mengungkapkan empati secara verbal atau bayangkan jika Anda berada dalam situasi itu. Kualitas sosial seperti itu ditemukan pada sebagian besar anak prasekolah dan sebagian besar anak usia sekolah dasar.

Tahap ketiga yakni, Beroerintasi pada penilaian orang lain dan seterotip sebagai anak baik

Dengan berbuat baik, anak-anak pada tahap ini cenderung memahaminya sebagai upaya untuk diterima oleh orang-orang di sekitarnya dan sekaligus dipandang sebagai pribadi yang baik. Misalnya, seorang anak yang dengan sukarela membantu seorang guru membersihkan papan tulis selama kelas harus diberi nilai tinggi oleh guru dan bahkan oleh teman-temannya. 

Kualitas sosial ini terdapat pada sebagian anak usia sekolah dasar dan sebagian kecil anak usia sekolah menengah pertama.

Tahap keempat A yakni, Munculnya kemampuan refleksi dan empati

Pada tahap ini, pemikiran anak tentang berbuat baik lebih kompleks. Perbuatan baik yang mereka lakukan melibatkan proses empati, mempertimbangkan prinsip-prinsip kemanusiaan yang baik dan mengantisipasi emosi yang mungkin mereka rasakan jika memutuskan untuk membantu atau tidak membantu mereka yang membutuhkan bantuan. 

Misalnya, seorang anak pada tahap ini mungkin menyumbangkan uang sakunya dalam kegiatan penggalangan dana untuk korban bencana karena mereka sangat emosional dan dapat membayangkan diri mereka sendiri dalam situasi tersebut. Dia mungkin juga merasa menyesal karena tidak memberikan sumbangan. Jenis kualitas sosial ini ditemukan pada sebagian kecil siswa sekolah dasar di tahun terakhir mereka dan di sebagian besar siswa sekolah menengah.

Tahap keempat B yakni, Tahapan transisi

Pada tahap ini, keputusan anak untuk membantu atau tidak membantu orang lain didasarkan pada pertimbangan jangka panjang yang melibatkan nilai-nilai mayoritas yang dianut anak, norma dan tanggung jawab sosial, serta mendorong perubahan, mengubah kondisi masyarakat menjadi lebih baik. 

Contohnya adalah seorang anak yang menolak menyontek temannya saat ujian karena menurutnya itu melanggar nilai-nilai kejujuran. Dalam hal ini, meskipun sang anak menolak untuk membantu temannya, keputusannya didasarkan pada persepsinya tentang nilai-nilai moral dan tanggung jawab sosial yang dimilikinya sebagai seorang siswa. Kualitas sosial ini ditemukan pada sebagian kecil siswa sekolah menengah atas dan kelompok usia yang lebih tua

Tahapa kelima yakni, Berorientasi pada nilai-nilai moral yang telah terinternalisasi dalam diri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun