Sang Raja melakukan itu dengan dalih ingin menjaga martabat istrinya karena memiliki kedudukan yang tinggi. Dan pada akhirnya keluarlah nabi Yusuf dari penjara setelah melewati banyak kezaliman yang ia rasakan. Kejadian inilah yang membuat Nabi Yusuf banyak memanjatkan doa doa kepada Allah Ta'ala, doa ini termaktub dalam sebuah manuskrip yang berada di Palembang koleksi seorang bernama Kemas Haji Andi Syarifuddin.
Manuskrip tersebut ditulis kisaran tahun 1296 M. Versi cetak dari manuskrip ini berukuran 23.5 x 17 cm. Kertas yang digunakan dalam penulisan adalah kertas Eropa, tulisan menggunakan tinta hitam. Terdapat rubrikasi, watermark dan countermark pada teks manuskrip. Keadaan manuskrip saat ini masih baik namun mulai timbul jamur dan kertas yang sedikit memudar. Dalam manuskrip ini terdapat empat judul, dan doa-doa Nabi Yusuf ini berada pada judul ke empat dalam manuskrip. Terdapat dua nama penulis naskah, Ibrahim Al-Laqqani Al-Maliki dan Ahmad Marzuqi Al-Maliki.
Kabar gembiranya saat ini manuskrip tersebut sudah digitalisasi dan dapat di akses pada laman DREAMSEA dengan kode DS 0005 00002. Untuk mempermudah, manuskrip dapat diakses melalui link berikut: https://www.hmmlcloud.org/dreamsea/detail.php?msid=1593.
Diantara doa-doa Nabi Yusuf yang tertera dalam manuskrip sebagai berikut:
- A lam tara ilal-mala`i mim ban isr`la mim ba'di ms, i ql linabiyyil lahumub'a lan malikan-nuqtil f sablillh, qla hal 'asaitum ing kutiba 'alaikumul-qitlu all tuqtil, ql wa m lan all nuqtila f sablillhi wa qad ukhrijn min diyrin wa abn`in, fa lamm kutiba 'alaihimul-qitlu tawallau ill qallam min-hum, wallhu 'almum bi-limn.
- Laqad sami'allhu qaulallana ql innallha faqruw wa nanu agniy`, sanaktubu      m ql wa qatlahumul-ambiy`a bigairi aqqiw wa naqlu q 'abal-arq.
- A lam tara ilallana qla lahum kuff aidiyakum wa aqmu-alta wa tuz-zakh, fa lamm kutiba 'alaihimul-qitlu i farqum min-hum yakhsyaunan-nsa kakhasy-yatillhi au asyadda khasy-yah, wa ql rabban lima katabta 'alainal-qitl, lau l akhkhartan il ajaling qarb, qul mat'ud-dun-y qall, wal-khiratu khairul limanittaq, wa l tulamna fatl.
- watlu 'alaihim naba`abnai dama bil-aqq, i qarrab qurbnan fa tuqubbila min aadihim wa lam yutaqabbal minal-khar, qla la`aqtulannak, qla innam yataqabbalullhu minal-muttaqn.
- Qul mar rabbus-samwti wal-ar, qulillh, qul a fattakhatum min dnih auliy`a l yamlikna li`anfusihim naf'aw wa l arr, qul hal yastawil-a'm wal-baru am hal tastawi-ulumtu wan-nr, am ja'al lillhi syurak`a khalaq kakhalqih fa tasybahal-khalqu 'alaihim, qulillhu khliqu kulli syai`iw wa huwal-widul-qahhr.
Doa-doa tersebut sebenarnya adalah penggalan dari ayat Al-Qur'an. Kita juga dapat menerapkan doa-doa tersebut di kehidupan sehari-hari. Adapun dalam manuskrip juga menyebutkan manfaat dari doa-doa yang dipanjatkan oleh Nabi Yusuf tersebut, diantaranya:
1. Diberkahi oleh Allah pekerjaannya.
2. Dimudahkan Allah Ta'ala segala urusannya baik  di dunia maupun di akhirat.
Itulah pelajaran yang dapat kita ambil dari manuskrip mengenai kisah Nabi Allah Yusuf dan doa-doa Nabi Yusuf Alaihissalam saat keluar dari penjara. Masih sangat banyak manuskrip tentang islam yang belum dikaji. Oleh karena itulah kita sebagai generasi masa kini sebaiknya lebih mempedulikan naskah kuno ini, bentuk kepedulian yang dapat dilakukan seperti mendigitalisasikan manuskrip yang ada sebelum terlambat. Jika bukan kita yang memulai siapa lagi?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H