Mohon tunggu...
Luthfiyah Firdaus
Luthfiyah Firdaus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pamulang

"You never fail until you stop trying". ~Albert Einstein

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Persaingan yang Ketat di Pasar Monopolistik Apakah Ada?

12 Desember 2021   23:51 Diperbarui: 12 Desember 2021   23:53 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum menjelaskan lebih lanjut, mari kita ketahui apa itu pasar monopolistik? pasar monopolistik termasuk kedalam pasar persaingan tidak sempurna, dimana terdapat banyak produsen yang berkompetisi menjual produk yang hampir serupa namun tetap memiliki ciri khas atau perbedaan. Salah satunya adalah air mineral, yang mana baik tekstur, bau, dan warna pada air mineral adalah sama. namun tetap dibedakan oleh bentuk kemasan, kandungan yang terlarut, hingga ciri khas seperti air mineral dengan cita rasa manis.

Lalu, apakah setiap produk yang kita beli termasuk ke dalam pasar monopolistik? Mari kita ketahui ciri apa saja yang menandakan pasar monopolistik.

1. Banyaknya produsen yang ada di pasar monopolistik. Ya, ciri yang pertama adalah terdapat banyak produsen yang memproduksi dan menjual barang yang hampir serupa. Seperti air mineral yang di produksi dimana-mana dengan berbagai klaim yang berbeda tentunya.

2. Adanya ciri khas pada produk yang dijual. Tentunya kita mengetahui bahwa pada pasar monopolistik produk yang dijual hampir serupa, oleh karena itu dibutuhkan perbedaan-perbedaan pada produk untuk membuat pembeli dapat membedakan dan mengenali produk yang mereka inginkan.

3. Produsen dapat memainkan harga. Produsen dengan leluasa menentukan harga yang akan mereka tetapkan untuk setiap produknya. Sehingga, para produsen di pasar monopolistik juga dapat bersaing melalui harga.

4. Kemudahan untuk keluar-masuk pasar. Apabila semakin banyak produsen yang bergabung dalam pasar ini maka keuntungan yang diperoleh akan semakin kecil. Oleh karena itu, para produsen akan dengan mudah keluar-masuk pasar jika mereka merasa untung yang diperoleh mengecil.

5. Diwajibkan nya melakukan promosi. Promosi menjadi hal penting dalam pasar ini, sebab produk yang hampir serupa akan dengan mudah dilupakan oleh konsumen apabila tidak terlihat menonjol atau tidak menarik. Contohnya klaim air yang didapat langsung dari pegunungan berhasil menarik para konsumen dan tetap setia pada pilihannya.

Apa yang menjadi kelebihan dan kelemahan pada pasar monopolistik?

Dimulai dari kelebihan pasar monopolistik adalah:

1. Banyaknya produsen akan menambah keberagaman produk yang tersedia, menjadikan konsumen memiliki banyak pilihan.

2. Dituntutnya inovasi dalam meng-upgrade produk agar tetap bersaing di pasar monopolistik, menjadi efek positif bagi produsen.

3. Pasar monopolistik dianggap mendatangkan keuntungan yang besar bagi produsen karena umumnya produk yang tersedia merupakan kebutuhan rutin.

Namun, pasar monopolitik juga memililki kelemahan, diantaranya:

1. Persaingan yang ada sangat ketat. Menjadikan tidak sembarang produsen dapat tetap bertahan pada jenis pasar ini.

2. Dibutuhkan modal yang besar dan pengalaman yang cukup. Produsen yang kekurangan modal dan memiliki pengalaman yang kurang menjadikan mereka mudah tersingkir dari pasar. 

3. Besarnya biaya yang dikeluarkan untuk promosi, yang mungkin saja akan lebih besar dari biaya produksi itu sendiri.

Nah, dari penjelasan diatas dapat kita simpulkan bahwa dengan jelas pasar monopolitik memiliki persaingan yang super ketat, mengingat produk yang mereka sediakan hampir serupa, sehingga dibutuhkan usaha yang lebih untuk membuat produknya menjadi berbeda dengan produk pesaingnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun