Bahasa dapat dikatakan jembatan karena dengan bahasa kita dapat memahami apa yang dikatakan oleh orang lain. Seseorang dalam menguasai bahasa tentunya dimulai dengan perolehan bahasa pertama atau bisa disebut dengan bahasa ibu. Pemerolehan bahasa tentunya bukan suatu yang instan, tetapi merupakan suatu proses yang panjang dimana seseorang belum mengenal bahasa hingga akhirnya mahir dalam berbahasa.
Ketika seseorang memperoleh bahasa pertama atau bahasa ibu maka secara langsung akan di proses di dalam otak itulah yang dinamakan pemerolehan bahasa. Bahasa ibu biasanya diperoleh ketika pertama kali anak belajar berbahasa. Pemerolehan bahasa pertama, sangat berkaitan dengan perkembangan sosial anak dan pembentukan identitas sosial.
Bahasa ibu dipelajari secara ilmiah dari ibu atau juga dari keluarga si anak. Namun, bahasa ibu bukan pada bahasa yang digunakan oleh si ibu atau yang lebih dikenal bahasa sang ibu, tetapi bahasa ibu mengarah pada bahasa yang dipelajari oleh si anak di dalam keluarganya.
Bahasa sang ibu bukan hanya digunakan oleh ibu saja tetapi juga mungkin dapat digunakan oleh ayah, tante, kakek atau orang dewasa lainnya. Bahasa ibu juga dapat disebut dengan bahasa pertama, mengapa? dikarenakan bahasa pertama yang dipelajari oleh anak adalah bahasa ibu. Apabila anak belajar bahasa lain selain bahasa ibunya, maka itu dinamakan bahasa kedua. Sedangkan bahasa lain lagi yang dipelajari oleh anak dapat dikatakan bahasa ketiga, keempat, dan seterusnya.
Agar tidak terjadi kesalahpahaman secara istilah, maka perlu adanya pemahaman bahwa bahasa ibu dengan bahasa sang ibu itu berbeda. Kalau bahasa sang ibu itu bahasa yang digunakan pada orang dewasa ketika berbicara pada anak dimana seorang anak sedang dalam proses pemerolehan bahasa ibunya. Sedangkan bahasa ibu itu bahasa yang dipelajari oleh seorang anak.
Pemeroleh bahasa pertama atau bahasa ibu nantinya juga akan digunakan dalam memperoleh bahasa kedua, dengan itu pemerolehan bahasa kedua merupakan suatu proses untuk memperoleh kemampuan yang di dalamnya anak dapat menciptakan, menangkap, dan menggunakan kata tanpa mereka sadari yang digunakan dalam berkomunikasi.
Tadi sudah disebutkan bahwa bahasa lain selain bahasa ibu yang dipelajari oleh anak, maka yang dimaksud bahasa lain itu adalah bahasa kedua. Bahasa Kedua bisa bermacam-macam , bisa bahasa nasional, bahasa resmi negara, atau bahkan bahasa asing. Misal, seorang anak yang tinggal di Solo diajarkan Bahasa Jawa oleh orang tuanya kemudian ketika anak tersebut duduk di bangku sekolah yang mana salah satunya dia mendapatkan pelajaran Bahasa Indonesia, maka hal tersebut Bahasa Indonesia tadi dikatakan bahasa kedua si anak.
Kapan kiranya bahasa kedua dikenalkan pada anak?
Ketika anak belum duduk di bangku sekolah tepatnya pada usia 3 tahun, maka dapat dikatakan masa dimana dasar untuk berpikir, bahasa, bakat, dan yang lain sebagainya mengalami perkembangan yang pesat, sehingga pada usia ini dapat dikatakan awal yang baik untuk anak belajar bahasa.
Memasuki  usia 3 tahun, anak sudah fasih dalam menggunakan bahasa ibu, sehingga pada usia ini anak siap untuk belajar bahasa baru dan tentunya anak tidak mengalami kesulitan dalam membedakan antara bahasa ibu dan bahasa keduanya.
Jika diurutkan, bahasa kedua merupakan bahasa yang diperoleh setelah bahasa ibu. Pemerolehan bahasa kedua berbeda dengan pemerolehan bahasa pertama. Kalau bahasa pertama diperoleh secara tidak sadar, sedangkan bahasa kedua didapatkan secara sadar melalui pembelajaran. Pembelajaran Bahasa dapat dikatakan terapan dari salah satu ilmu yang mendasarinya.
Adapun manfaat anak dalam mempelajari bahasa kedua, diantaranya : (1) Mudah untuk mempelajari sesuatu, (2) Tidak mudah lupa, (3) Daya ingat yang tinggi, (4) Lebih Mudah untuk Belajar Bahasa Lain, dan masih banyak lagi.
Adanya anggapan yang mana manusia ketika lahir dia tidak punya apa-apa ini didasari oleh teori Kognitivise dan Behaviorise. Hal tersebut merujuk pada pemikiran dimana lingkungan sangat mempengaruhi dalam pembelajaran bahasa. Pemerolehan bahasa akan sangat dipengaruhi oleh lingkungan yang mendukung dikarenakan dengan lingkunganlah pelajar dapat untuk terus mengasah kemampuannya dalam hal berkomunikasi.
Lingkungan sendiri dibagi menjadi dua macam, yaitu : pertama, lingkungan formal dan yang kedua, lingkungan informal. Dapat dikatakan lingkungan formal apabila lingkungan tersebut terjadi dalam forum resmi. Sedangkan dapat dikatakan lingkungan informal apabila lingkungan tersebut terjadi secara alami.Â
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditegaskan kembali bahwa pemerolehan bahasa merupakan suatu proses yang terjadi di dalam otak ketika seseorang memperoleh bahasa pertama atau bahasa ibunya. Pada kehidupan awal anak akan memperoleh bahasa pertamanya dimana pemerolehan bahasa pertama itu dipengaruhi oleh lingkungan keluarga si anak. Proses pembelajaran dan pemerolehan bahasa baik bahasa pertama maupun kedua tentunya memiliki ciri khasnya masing-masing terkhususnya pada pembelajaran dan pemerolehan bahasa kedua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H