Mohon tunggu...
Luthfiyah Rahadatul Aisy
Luthfiyah Rahadatul Aisy Mohon Tunggu... Mahasiswa - 210105110043 PIAUD A

Hallo semuanya selamat datang, terima kasih telah berkunjung ke profile kami.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Bahasa Ibu Menjadi Bahasa Pertama yang Dipelajari Anak, Betulkah?

26 Maret 2022   00:28 Diperbarui: 27 Maret 2022   00:07 3068
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Adapun manfaat anak dalam mempelajari bahasa kedua, diantaranya : (1) Mudah untuk mempelajari sesuatu, (2) Tidak mudah lupa, (3) Daya ingat yang tinggi, (4) Lebih Mudah untuk Belajar Bahasa Lain, dan masih banyak lagi.

Adanya anggapan yang mana manusia ketika lahir dia tidak punya apa-apa ini didasari oleh teori Kognitivise dan Behaviorise. Hal tersebut merujuk pada pemikiran dimana lingkungan sangat mempengaruhi dalam pembelajaran bahasa. Pemerolehan bahasa akan sangat dipengaruhi oleh lingkungan yang mendukung dikarenakan dengan lingkunganlah pelajar dapat untuk terus mengasah kemampuannya dalam hal berkomunikasi.

Lingkungan sendiri dibagi menjadi dua macam, yaitu : pertama, lingkungan formal dan yang kedua, lingkungan informal. Dapat dikatakan lingkungan formal apabila lingkungan tersebut terjadi dalam forum resmi. Sedangkan dapat dikatakan lingkungan informal apabila lingkungan tersebut terjadi secara alami. 

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditegaskan kembali bahwa pemerolehan bahasa merupakan suatu proses yang terjadi di dalam otak ketika seseorang memperoleh bahasa pertama atau bahasa ibunya. Pada kehidupan awal anak akan memperoleh bahasa pertamanya dimana pemerolehan bahasa pertama itu dipengaruhi oleh lingkungan keluarga si anak. Proses pembelajaran dan pemerolehan bahasa baik bahasa pertama maupun kedua tentunya memiliki ciri khasnya masing-masing terkhususnya pada pembelajaran dan pemerolehan bahasa kedua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun