2. Bagian pengaturan pendengaran pada gyrus heschl lebih besar pada belahan otak kanan.
3. Bagian thalamus lebih besar pada belahan otak kiri.
4. Fissura syvi lebih dalam pada belahan otak kiri.
5. Bagian broca yang mengatur keampuan berbahasa lebih tampak pada bagian permukaan belahan otak kanan.
6. Belahan otak kanan meluas kedepan, sedangkan belahan otak kiri meluas kebelakang.
Seseorang yang  belahan otak kirinya berkembang dengan baik memiliki ciri diantaranya : (1) Fasih dalam berbicara, (2) Dapat menyusun kata-kata, (4) Pandai membawa percakapan, (5) Baik dalam berfilsafat dengan konsep-konsep abstrak.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat ditegaskan kembali bahwa terdapatnya hemisfer kanan (belahan otak kanan) dan hemisfer kiri (belahan otak kiri) ini tentu mendasari adanya teori otak kiri dan otak kanan. Jika kamu lebih banyak berpikir secara rasional dan analitis, dapat dikatakan berarti otak kiri kau mungkin lebih dominan. Namun sebaliknya, jika pada kehidupan sehari-hari kamu berpikir tentang suatu hal yang imajinatif dapat dikatakan berarti otak kanan kamu mungkin saja lebih dominan. Namun faktanya, keduanya bagian otak kanan dan kiri saling melengkapi dan keduanya memiliki peranan yang penting.
Jika pada belahan otak kiri mengalami cedera, maka akan mempengaruhi kemampuan bicara dan gerakan di sisi kanan tubuh. Hal tersebut dapat kita amati pada seseorang yang mengalai penyakit stroke dimana dapat menyebabkan kesulitan pada produksi bahasa atau gangguan dala berbahasa (Afasia). Namun, otak kanan kecil kemungkinannya menyebabkan afasia.
Bagian otak kanan ini pun umumnya terkait dengan imajinasi, kreativitas, dan lain sebagainya. Jika pada belahan otak kanan mengalami cedera, maka akan mempengaruhi gerakan lengan dan kaki kiri, penglihatan di kiri, dan/atau pendengaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H