Mohon tunggu...
Luthfi Iskandar
Luthfi Iskandar Mohon Tunggu... Guru - Semua Ada Waktunya

Nama Lengkap = Luthfi Iskandar Nama Panggilan = Luthfi Tempat/Tgl.Lahir = 6 Agustus 1980 Agama = Islam

Selanjutnya

Tutup

Diary

Kini Ku Tau Bagaimana Menceritakan Kisah Galauku

1 Februari 2023   02:01 Diperbarui: 1 Februari 2023   02:12 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak terasa, kini sudah mencapi pada pertemuan ke-10 dari kegiatanku dalam mengikuti Kelas Belajar Menulis Nasional (KBMN) Gelombang 28. Pada pertemuan ke-10 ini, mengangkat tema "Kiat Menulis Cerita Fiksi" bersama Bapak Sudomo yang akrab dikenal dengan panggilan MasMo, sebagai narasumber. (untuk lebih mengenal profil dari Pak Sudomo, dapat disimak melalui link berikut : https://www.kompasiana.com/sudomo_s.pt.)

Awal pembicaraan, MasMo langsung memberikan kisi-kisi dalam menulis cerita fiksi. Berikut kisi-kisi secara garis besar yang disampaikan oleh MasMo, yaitu Mulai dari Diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi, Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman, dan Aksi Nyata, yang selanjutnya disingkat menjadi kata MERDEKA.

MasMo, menjelaskan makna Mulai Dari Diri Sendiri berdasarkan konsep MERDEKA, dengan metode langsung praktek, dimana para peserta diminta untuk mengirimkan cerita singkat terkait pengalaman masing-masing peserta (seperti kendala, tantangan, dan lain sebagainya) dalam menulis cerita fiksi.

Tentunya, berlomba para peserta yang tergabung dalam Kelas Belajar Menulis Nasional (KBMN) Gelombang 28, mengirimkan kisah-kisah dan curhatannya terhadap pengalamannya masing-masing dalam membuat cerita fiksi, dan setiap pengalaman yang disampaikan oleh peserta, direspon oleh MasMo, sehingga cukup terasa antusias peserta dalam menyimak materi ini.

Setelah dirasa cukup, selanjutnya MasMo mulai menjelaskan lagi makna dari kata Eksplorasi berdasarkan konsep MERDEKA. Dalam menjelaskan makna Eksplorasi ini, MasMo memberikan sebuah link yang harus kita baca dan pelajari (https://s.id/MateriSudomo) , yang selanjutnya bila ditemukan sebuah catatan/pertanyaan yang ingin digali lebih dalam terkait dari materi pada link tersebut, MasMo memberi kesempatan untuk bertanya.

MasMo menjelaskan, "Garis besar materi dari cerpen tersebut adalah alasan mengapa harus menulis cerita fiksi, syarat bisa menulis cerita fiksi, bentuk-bentuk cerita fiksi, unsur-unsur pembangun cerita fiksi, dan tips menulia cerita fiksi".

Selama kita membaca tulisan dari link yang diberikan oleh MasMo, didalam Grup WhatsApp, MasMo juga mengirimkan penjelasan-penjelasan singkat terhadap artikel tersebut.

Dalam Grup WhatsApp, Masmo menjelaskan: Baiklah, Bapak/Ibu. Sambil terus membaca, saya akan membagikan beberapa poin penting materi kita malam ini. Terutama untuk hal-hal yang mungkin baru bagi Bapak/Ibu. Fiksimini, yaitu fiksi singkat yang hanya terdiri dari beberapa kata saja. Berikut adalah contoh fiksimini yang terkenal For sale: Baby shoes, Never worn,Ernest Hemingway. Jika diperhatikan, secuil kalimat itu memiliki maknanya luas dan dalam. 

Flash Fiction, yaitu cerita kilat dengan kekhususan jumlah kata. Biasanya mengandung plot twist. Selanjutnya adalah terkait unsur pembangun cerita fiksi yang perlu ditambahkan adalah premis.

Premis adalah ringkasan cerita dalam satu kalimat. Contoh premis: Seorang anak yang berjuang melawan penyihir jahat demi kedamaian dunia. Itu adalah premis dari novel Harry Potter. Kekuatan premis adalah mampu menggambarkan novel yang tebal hanya dalam satu kalimat saja. Premis mengandung unsur, yaitu tokoh, tantangan, tujuan tokoh, dan resolusi.

Kata berikutnya dari konsep MERDEKA, adalah Ruang Kolaborasi. Pada materi ini, MasMo memberikan sebuah Challenge kepada peserta, dimana tantangan yang diberikan adalah mengembangkan sebuah narasi menjadi satu (1) paragraph pada resume masing-masing peserta berdasarkan tema Materi pertemuan ke-10 ini.

Narasi yang diberikan oleh MasMo, adalah: "Perlahan suara-suara itu menghilang. Dalam gulita aku menggigil sendirian. Mendadak bulu kudukku meremang. Terdengar suara di kejauhan. Semakin lama kian mendekat".

Oleh karena itu, melalui kesempatan ini, saya mencoba sedikit mengembangkan narasi tersebut.

Perlahan suara-suara itu menghilang. Dalam gulita aku menggigil sendirian. Mendadak bulu kudukku meremang. Terdengar suara di kejauhan. Semakin lama kian mendekat. Aneh, secara logika aku tidak pernah mengenali dimana posisiku saat ini berada, karena dinding didepanku begitu dingin dan sedikit tidak asing untuk dikenali oleh indera penciumanku. Tapi jiwaku mengetahui dan berteriak hingga begitu gelisahnya, seakan memaksa fisik ini untuk segera mungkin meninggalkan tempat itu. Permasalahannya adalah, aku tidak bisa bergerak sama sekali. Atmosfir dingin yang semakin menusuk, ikatan yang semakin kuat melilit tubuh ini, masih terus terjadi bersamaan suara yang tadi terdengar dikejauhan, kini semakin jelas dan semakin dekat menghampiriku. Kehangatan tubuh ini, semakin tidak dapat kurasakan dan kurasakan diri ini terperosok semakin jauh kedalam, ketika kudengar dari sebuah sosok yang mengajukan sebuah pertanyaan kepada ku, "Man rabbuka..."

 

Itulah pengembangan narasi yang saya coba kembangkan dari narasi yang diberikan oleh MasMo, untuk memahami makna dari Ruang Kolaborasi dari konsep kata MERDEKA.

Demonstrasi Kontekstual. Adalah materi selanjutnya dari konsep kata MERDEKA. Pada materi ini, MasMo, kembali memberikan tantangan kepada peserta, dimana tantangan yang diberikan berupa, peserta diminta menuliskan lima (5) Tema yang paling disukai dan dikuasai.

Maka, sekali lagi ijinkan saya juga menjawab tantangan yang diberikan oleh Masmo terhadap materi Demonstrasi Kontekstual.

Tema-tema yang saya sukai adalah tentang, Asmara (Percintaan), Organisasi, Pendidikan, Gosip, dan Analisis. Dari kelima tema yang saya sebutkan diatas, secara pribadi, tema yang paling sesuai dan memiliki peluang besar untuk dijadikan sebuah cerita fiksi, adalah Tema Asmara (Percintaan). Menarik...., sungguh sangat menarik. Hal ini semakin menguatkan imajinasi saya untuk membuat buku tentang segala ke-Galau'an saya dalam dunia asmara (percintaan) yang selama ini saya alami.

Berikutnya adalah, Elaborasi Pemahaman. Pada alur penjelasan dari kata ini, MasMo menggunakan metode praktek langsung , yaitu membuka sebuah sesi tanya jawab. Dengan dibukanya sesi tanya jawab ini, tentunya tidak disia-sia'kan oleh peserta yang menyimak dari awal dari Kelas Belajar Menulis Nasional (KBMN) Gelombang 28 ini.

Pertanyaan demi pertanyaan, saling berlomba muncul di grup chat Whatsapp, meminta untuk diberikan jawaban dan penjelasan dari MasMo, bahkan moderator dari pertemuan ke-10 ini yang dipimpin oleh Bapak Bambang Purwanto atau lebih dikenal dengan sebutan Mr.Bams, menampilkan "screenshoot" sebagai bukti bahwa memang masih banyak pertanyaan yang masuk, sedangkan waktu semakin lama semakin mendekati durasi akhir.

Diakhir menjelang waktu habis, MasMo menyampaikan dua (2) materi sekaligus, berdasarkan konsep dari kata MERDEKA, yaitu Koneksi Antarmateri & Aksi Nyata. Dimana kedua materi ini, peserta diminta langsung menuliskan sebuah resume pada situs BLOG-nya masing-masing terhadap materi yang telah disampaikan oleh MasMo. Dan sebelum menutup materi, MasMo memberikan sebuah link channel Youtube (https://youtu.be/dXX9RWxT_u8) kepada peserta, bilamana peserta ingin mempelajari lebih dalam tentang Kiat Menulis Cerita Fiksi.

Berakhirnya materi yang diberikan oleh MasMo pada Kelas Belajar Menulis Nasional (KBMN) Gelombang 28, maka saya-pun mencoba mengakhiri tulisan ini.

Begitu banyak materi dan hal baru yang saya dapatkan dari pertemuan ini. Terima kasih yang sebesar-besarnya saya sampaikan kepada MasMo atas kesempatan yang diberikan dalam Kelas Belajar Menulis Nasional (KBMN) ini. Semoga dengan kisi-kisi materi yang diberikan, dapat menambah semangat saya dalam mewujudkan buku cerita fiksi yang terimajinasikan tentang kisah-kisah ke-Galau'an saya dalam dunia asmara (percintaan) yang saya alami.

Judul = "Kini Ku Tau..., Bagaimana Menceritakan Kisah Galau Ku."

Resume 10

Tanggal : 30 januari 2023

Narasumber : Sudomo, S.Pt

Materi : Kiat Menulis Cerita Fiksi

Moderator : Bambang Purwanto, S.Kom.,Gr

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun