Narasi yang diberikan oleh MasMo, adalah: "Perlahan suara-suara itu menghilang. Dalam gulita aku menggigil sendirian. Mendadak bulu kudukku meremang. Terdengar suara di kejauhan. Semakin lama kian mendekat".
Oleh karena itu, melalui kesempatan ini, saya mencoba sedikit mengembangkan narasi tersebut.
Perlahan suara-suara itu menghilang. Dalam gulita aku menggigil sendirian. Mendadak bulu kudukku meremang. Terdengar suara di kejauhan. Semakin lama kian mendekat. Aneh, secara logika aku tidak pernah mengenali dimana posisiku saat ini berada, karena dinding didepanku begitu dingin dan sedikit tidak asing untuk dikenali oleh indera penciumanku. Tapi jiwaku mengetahui dan berteriak hingga begitu gelisahnya, seakan memaksa fisik ini untuk segera mungkin meninggalkan tempat itu. Permasalahannya adalah, aku tidak bisa bergerak sama sekali. Atmosfir dingin yang semakin menusuk, ikatan yang semakin kuat melilit tubuh ini, masih terus terjadi bersamaan suara yang tadi terdengar dikejauhan, kini semakin jelas dan semakin dekat menghampiriku. Kehangatan tubuh ini, semakin tidak dapat kurasakan dan kurasakan diri ini terperosok semakin jauh kedalam, ketika kudengar dari sebuah sosok yang mengajukan sebuah pertanyaan kepada ku, "Man rabbuka..."
Â
Itulah pengembangan narasi yang saya coba kembangkan dari narasi yang diberikan oleh MasMo, untuk memahami makna dari Ruang Kolaborasi dari konsep kata MERDEKA.
Demonstrasi Kontekstual. Adalah materi selanjutnya dari konsep kata MERDEKA. Pada materi ini, MasMo, kembali memberikan tantangan kepada peserta, dimana tantangan yang diberikan berupa, peserta diminta menuliskan lima (5) Tema yang paling disukai dan dikuasai.
Maka, sekali lagi ijinkan saya juga menjawab tantangan yang diberikan oleh Masmo terhadap materi Demonstrasi Kontekstual.
Tema-tema yang saya sukai adalah tentang, Asmara (Percintaan), Organisasi, Pendidikan, Gosip, dan Analisis. Dari kelima tema yang saya sebutkan diatas, secara pribadi, tema yang paling sesuai dan memiliki peluang besar untuk dijadikan sebuah cerita fiksi, adalah Tema Asmara (Percintaan). Menarik...., sungguh sangat menarik. Hal ini semakin menguatkan imajinasi saya untuk membuat buku tentang segala ke-Galau'an saya dalam dunia asmara (percintaan) yang selama ini saya alami.
Berikutnya adalah, Elaborasi Pemahaman. Pada alur penjelasan dari kata ini, MasMo menggunakan metode praktek langsung , yaitu membuka sebuah sesi tanya jawab. Dengan dibukanya sesi tanya jawab ini, tentunya tidak disia-sia'kan oleh peserta yang menyimak dari awal dari Kelas Belajar Menulis Nasional (KBMN) Gelombang 28 ini.
Pertanyaan demi pertanyaan, saling berlomba muncul di grup chat Whatsapp, meminta untuk diberikan jawaban dan penjelasan dari MasMo, bahkan moderator dari pertemuan ke-10 ini yang dipimpin oleh Bapak Bambang Purwanto atau lebih dikenal dengan sebutan Mr.Bams, menampilkan "screenshoot" sebagai bukti bahwa memang masih banyak pertanyaan yang masuk, sedangkan waktu semakin lama semakin mendekati durasi akhir.
Diakhir menjelang waktu habis, MasMo menyampaikan dua (2) materi sekaligus, berdasarkan konsep dari kata MERDEKA, yaitu Koneksi Antarmateri & Aksi Nyata. Dimana kedua materi ini, peserta diminta langsung menuliskan sebuah resume pada situs BLOG-nya masing-masing terhadap materi yang telah disampaikan oleh MasMo. Dan sebelum menutup materi, MasMo memberikan sebuah link channel Youtube (https://youtu.be/dXX9RWxT_u8) kepada peserta, bilamana peserta ingin mempelajari lebih dalam tentang Kiat Menulis Cerita Fiksi.
Berakhirnya materi yang diberikan oleh MasMo pada Kelas Belajar Menulis Nasional (KBMN) Gelombang 28, maka saya-pun mencoba mengakhiri tulisan ini.