Mohon tunggu...
Luthfi Harun
Luthfi Harun Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional UPN "Veteran" Yogyakarta

Seorang mahasiswa yang memiliki ketertarikan pada bidang politik, bisnis, karir, olahraga dan humor.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Melihat Alasan Mengapa Praktik KKN Masih Terjadi, Ternyata Gini Alasan Dibaliknya!

5 Oktober 2024   21:41 Diperbarui: 5 Oktober 2024   21:49 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Korupsi. Sumber ilustrasi: PEXELS

Biasanya kolusi atau nepotisme terjadi lantaran sebagai bentuk balas jasa atas sebuah transaksi. Sebagai contoh, seseorang yang telah dibantu kampanye politik oleh temannya sebagai penyokong modal, maka setelah ia terpilih teman tersebut meminta imbalan balas jasa kepadanya untuk mendapatkan suatu imbalan biasanya dalam bentuk suatu posisi.

Korupsi. Sumber ilustrasi: PEXELS
Korupsi. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dengan demikian, alasan-alasan inilah yang menjadi permasalahan mengapa praktik KKN masih terjadi hingga saat ini di berbagai negara. Tidak ada pembenaran alasan-alasan untuk praktik KKN. KKN pastinya telah merugikan banyak pihak dan membuat sistem kenegaraan menjadi tidak adil. Oleh karena itu, tindakan ini tidak benar dan harus untuk dilawan, selain itu memerlukan tidakan reformasi yang mendalam di sistem dan kebudayaan suatu negara untuk bisa mengubah sistem dari akarnya. Kemudian juga pentingnya pendidikan karakter integritas dan transparansi dari usia dini di suatu negara untuk mencegah praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.  

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun