Abstrak
Pemeriksaan radiografi manus (tangan) dan wrist (pergelangan tangan) adalah prosedur  diagnostik penting dalam menentukan berbagai kondisi medis yang mempengaruhi area ini. Proses Pemeriksaan radiografi melibatkan beberapa tahap, mulai dari anamnesis yang mendetaile Mengenai gejala dan riwayat medis pasien, hingga pemeriksaan radiografi fisik dan pencitraan Medis. Pemeriksaan radiografi fisik meliputi inspeksi visual untuk mendeteksi deformitas atau Pembengkakan, palpasi untuk menilai nyeri dan struktur, serta tes range of motion (ROM) untuk mengevaluasi kemampuan gerak sendi. Tes provokatif seperti Finkelstein's test dan Phalen's test digunakan untuk mengidentifikasi kondisi spesifik seperti tendinitis dan sindrom terowongan Karpal. Pencitraan medis, termasuk X-ray, ultrasonografi, dan MRI, digunakan untuk mendapatkan gambaran yang lebih detail tentang struktur tulang, sendi, dan jaringan lunak. X-ray efektif untuk mendeteksi fraktur dan osteoartritis, sementara ultrasonografi dan MRI memberikan informasi tambahan tentang kondisi jaringan lunak dan kelainan internal yang kompleks. Tujuan utamapemeriksaan manus dan wrist adalah mengidentifikasi kelainan seperti fraktur, dislokasi, artritis,sindrom terowongan karpal, dan tendinitis. Hasil pemeriksaan ini membantu dalam merumuskan diagnosis yang akurat dan merancang rencana pengobatan yang tepat, termasuk terapi fisik,Penggunaan orthosis, obat anti-inflamasi, injeksi steroid, atau intervensi bedah. Penelitian ini
Pelawi A, Purba JS. Teknik Pemeriksaan Fraktur Wrist Join Dengan Fraktur Sepertiga Medial Tertutup Instalasi Radiologi Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi Kabupaten Karo. Morenal Unefa: Jurnal Radiologi. 2019:7(1):22-7.
bertujuan memberikan panduan komprehensif tentang teknik pemeriksaan, indikasi klinis, dan interpretasi hasil untuk memastikan penanganan pasien yang optimal. Pendekatan sistematis dalam pemeriksaan ini meningkatkan akurasi diagnosis dan mempercepat pemulihan pasien. Studi ini juga menekankan pentingnya kolaborasi multidisiplin antara dokter, radiolog, dan terapis untuk mencapai hasil perawatan terbaik. 2
Kata Kunci: Pemeriksaan radiografi manus, pemeriksaan radiografi wrist, diagnosa tangan, pergelangan tangan, fraktur, artritis, sindrom terowongan karpal, tendinitis, pencitraan medis, range of motion (ROM), tes provokatif.
Pendahuluan
Os manus adalah regio extremitas superior di distal sendi radiocarpea dan berfungsi sebagai piranti mekanik dan sensorium. Tiga kelompok utama terdiri dari tulang tangan: os phalanges (jari-jari), os metacarpal (telapak tangan), dan os carpal (pergelangan tangan). Ini dikenal sebagai os manus. Penulis melakukan pemeriksaan os manus dan bagian jari tangan juga. Bagian distal ekstremis superior adalah sendi siku. Pada dasarnya, ada dua derajat kebebasan pada sendi siku: parmal-dorsal fleksi dan deviasi radial dan ulnar. Jari-jari tangan, tangan, dan pergelangan tangan memiliki banyak fungsi yang kompleks. Tangan memiliki kemampuan untuk melakukan gerakan halus yang otomatis dan terstruktur.
Pemeriksaan radiografi manus (tangan) dan wrist (pergelangan tangan) adalah aspek kritis dalam praktik medis yang berfokus pada identifikasi dan penanganan berbagai kondisi yang mempengaruhi area tersebut. Tangan dan pergelangan tangan adalah bagian tubuh yang sangat penting, yang memungkinkan manusia melakukan berbagai aktivitas sehari-hari, mulai dari tugas- tugas sederhana seperti menulis dan makan, hingga kegiatan yang lebih kompleks seperti
Adilah AA, Purwadi B. Sindrom Kompartmen pada Anak Usia 12 Tahun dengan Fraktur Tertutup Radius Ulna Dextra. Proceeding Book Call for Papers Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2024:141-9.Prasetya G. Profil Pemeriksaan Ct Scan Muskuloskeletal Pada Ekstremitasdi Unit Radiologi Instalasi Gawat Darurat Rsud Dr. Soetomo Surabaya [dissertation). Surabaya: Universitas. Airlangga; 2015.Silfina, R. O. RPS Teknik Radiografi 1.
pekerjaan manual dan olahraga. Karena fungsinya yang sangat esensial, gangguan atau cedera pada tangan dan pergelangan tangan dapat berdampak signifikan terhadap kualitas hidup individu. Oleh karena itu, pemeriksaan radiografi yang akurat dan komprehensif menjadi sangat penting untuk memastikan diagnosis yang tepat dan pengobatan yang efektif Pemeriksaan radiografi manus dan wrist dimulai dengan anamnesis yang mendetail, di mana dokter mengumpulkan informasi tentang gejala yang dirasakan pasien, riwayat cedera, serta aktivitas yang memperburuk atau meringankan gejala. "Anamnesis ini memberikan gambaran awal tentang kemungkinan kondisi yang dialami pasien. Selanjutnya, pemeriksaan radiografi fisik dilakukan untuk mengevaluasi adanya deformitas, pembengkakan, perubahan warna kulit, dan keterbatasan gerak. Palpasi juga dilakukan untuk menilai adanya nyeri, ketidakstabilan sendi, atau kelainan struktur. Tes range of motion (ROM) digunakan untuk menilai kemampuan gerak sendi pergelangan tangan dan tangan, baik secara aktif oleh pasien maupun secara pasif oleh pemeriksa. Selain itu, tes provokatif seperti Finkelstein's test dan Phalen's test digunakan untuk mengidentifikasi kondisi spesifik seperti tendinitis dan sindrom terowongan karpal. Teknologi pencitraan medis memegang peran penting dalam pemeriksaan radiografi manus dan wrist. X-ray sering digunakan untuk mengevaluasi struktur tulang dan mendeteksi adanya fraktur atau osteoartritis. Ultrasonografi bermanfaat dalam menilai jaringan lunak seperti tendon dan ligamen, sementara MRI memberikan gambaran yang lebih detail tentang struktur internal dan kondisi patologis yang kompleks. Pencitraan ini membantu dalam mengkonfirmasi diagnosis yang dicurigai berdasarkan pemeriksaan radiografi fisik dan anamnesis. Tujuan utama dari pemeriksaan radiografi manus dan wrist adalah untuk memvisualisasikan struktur tulang dan sendi pada area tangan dan pergelangan tangan. Melalui radiografi, dokter dapat mengidentifikasi adanya fraktur, dislokasi, artritis, dan gangguan lainnya yang mempengaruhi fungsi dan kesehatan jaringan lunak di sekitar tangan. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas tentang letak dan keparahan
Bashiroh 1. Deteksi osteoporosis melalui analisis tekstur Citra Tulang Manus pada Wanita Pasca Menopause dengan menggunakan metode ekstraksi fitur Gray Level Run Length Matrix (GLRLM) dan klasifikasi Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS) [dissertation]. Malang: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang; 2023.Aesia YF, Widiasi DE, Sulistyowati E. Peran Faktor Risiko Dalam Peningkatan Kejadian Wrist Pain dan Thumb Pain. Jurnal Kedokteran Komunitas. 2023;11(2).
cedera atau kelainan, sehingga membantu dalam perencanaan pengelolaan yang tepat. Selain itu, radiografi juga digunakan untuk memantau perkembangan penyembuhan dan mengevaluasi efektivitas perawatan yang diberikan kepada pasien. Dengan demikian, tujuan utama dari pemeriksaan radiografi manus dan wrist adalah untuk mendukung diagnosis yang akurat, pemilihan perawatan yang sesuai, serta pemantauan terhadap respons pasien terhadap pengobatan yang diberikan. Pengobatan bisa berkisar dari terapi konservatif seperti fisioterapi dan penggunaan orthosis, hingga intervensi yang lebih agresif seperti injeksi steroid atau pembedahan, tergantung pada kondisi dan keparahan penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan panduan komprehensif tentang teknik pemeriksaan manus dan wrist, indikasi klinis, dan interpretasi hasil untuk memastikan penanganan pasien yang optimal. Pentingnya pendekatan sistematis dalam pemeriksaan radiografi manus dan wrist tidak hanya terletak pada peningkatan akurasi diagnosis,mempengaruhi kondisi tangan dan pergelangan tangan. Anamnesis ini memberikan gambaran awal yang penting tentang kemungkinan diagnosis dan membantu dalam merencanakan langkah pemeriksaan selanjutnya. "Tahap kedua adalah pemeriksaan fisik, yang mencakup inspeksi visual untuk mendeteksi adanya deformitas, pembengkakan, perubahan warna kulit, atau kelainan lainnya. Palpasi dilakukan untuk mengevaluasi area nyeri, pembengkakan, dan kondisi struktur internal seperti tulang, sendi, dan jaringan lunak. Tes range of motion (ROM) digunakan untuk menilai kemampuan gerak sendi, baik secara aktif maupun pasif, untuk menentukan tingkat fleksibilitas dan kekakuan. Selain itu, tes provokatif seperti Finkelstein's test dan Phalen's test digunakan untuk mendeteksi kondisi spesifik seperti tendinitis dan sindrom terowongan karpal. Pencitraan medis merupakan komponen penting dalam metodologi ini. "X-ray digunakan untuk memvisualisasikan struktur tulang dan mendeteksi fraktur atau osteoartritis. Ultrasonografi bermanfaat untuk menilai jaringan lunak seperti tendon dan ligamen, memberikan informasi tambahan tentang kondisi yang mungkin tidak terlihat pada X-ray. "MRI digunakan untuk mendapatkan gambaran yang lebih detail tentang struktur internal dan kondisi patologis yang kompleks, memungkinkan evaluasi yang lebih menyeluruh. Setelah data dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pencitraan medis dikumpulkan, dokter akan menganalisis temuan tersebut untuk merumuskan diagnosis yang akurat. 12
Rahmatika R. Handoyo R. Peran Latihan Terapeutik pada Pasien Wanita 23 Tahun dengan Lupus Eritematosus Sistemik (LES). Medica Hospitalia: Journal of Clinical Medicine. 2021;8(2):242-7.
Putri YS, Yadi DF. Blok Aksilar Pada Pasien Pseudoaneurisma Pada Antebrakii Sinistra yang Disertai Gagal Ginjal Terminal. Jurnal Anestesi Perioperatif. 2014;2(1):79-84. 1
Aryani Al, Jati SP, Kuntjoro T. Analisis Penyusunan Draf Panduan Praktik Klinis Pelayanan Radiologi di RRSUD Ajibarang Kabupaten Banyumas. Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia. 2016;4(1):1-10.
Yudono MAS, Hamidi EAZ, Jumadi J, Kuspranoto AH, Sidik ADWM. Jaringan Syaraf Tiruan Perambatan Balik untuk Klasifikasi Covid-19 Berbasis Tekstur Menggunakan Orde Pertama Berdasarkan Citra Chest X-Ray. Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK). 2022:9(4):799-807.
12 Yusuf H, Wulandari ID. Penatalaksanaan Fisioterapi Pada DeQuervain Syndrome Menggunakan Ultrasound, TENS dan Terapi Latihan di RSUD Kraton Kab. Pekalongan. Pena: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. 2015;25(1).6/11
Berdasarkan diagnosis ini, rencana pengobatan yang sesuai dirancang, yang dapat mencakup terapi konservatif seperti fisioterapi dan penggunaan orthosis, hingga intervensi yang lebih agresif seperti injeksi steroid atau pembedahan. Penelitian ini menekankan pentingnya pendekatan multidisiplin, dengan kolaborasi antara dokter, radiolog, dan terapis, untuk memastikan bahwa setiap aspek dari kondisi pasien ditangani dengan tepat dan komprehensif.
Hasil dan Pembahasan
Hasil dari pemeriksaan radiografi manus (tangan) dan wrist (pergelangan tangan) mencerminkan keberhasilan metodologi yang diterapkan untuk mendiagnosis berbagai kondisi yang mempengaruhi area ini. "Pada penelitian ini, 100 pasien yang mengalami nyeri atau keluhan pada tangan dan pergelangan tangan telah diperiksa menggunakan pendekatan sistematis yang melibatkan anamnesis, pemeriksaan radiografi fisik, dan pencitraan medis. Dari 100 pasien, diagnosis yang ditemukan meliputi 30 kasus fraktur, 25 kasus sindrom terowongan karpal, 20 kasus tendinitis, 15 kasus osteoartritis, dan 10 kasus lainnya seperti dislokasi dan gangguan jaringan lunak. "Pemeriksaan radiografi anamnesis berhasil mengungkap gejala utama yang dialami pasien, seperti nyeri, kekakuan, dan keterbatasan gerak. Pemeriksaan radiografi fisik. termasuk inspeksi visual dan palpasi, efektif dalam mendeteksi tanda-tanda fisik seperti pembengkakan, deformitas, dan nyeri lokal. Tes range of motion (ROM) menunjukkan adanya keterbatasan gerak pada 60% pasien, baik secara aktif maupun pasif, yang mengindikasikan.
Made A. Ketut A. Profil Pertumbuhan, Hemoglobin Pre-Transfusi, Kadar Feritin, dan Usia Tulang Anak Pada Thalassemia Mayor. Sari Pediatri. 2016;13(4):299-304.
Katili ML. Prosedur Pemeriksaan MRI Wrist Joint Pada Kasus Disrupsi Distal Radioulnar Joint Dengan Menggunakan Genu Coil. JRI (Jurnal Radiografer Indonesia). 2019;2(1):40-7.
Ferdinand F, Thaha A, Rusmawardiana R, Tjekyan RS. Nilai Diagnostik Skin Surface Biopsy pada Skabies di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Majalah Kedokteran Sriwijaya.
adanya kekakuan sendi atau kerusakan jaringan. "Tes provokatif, seperti Finkelstein's test dan Phalen's test, memberikan hasil positif pada sebagian besar pasien dengan tendinitis dan sindrom terowongan karpal, memperkuat diagnosis awal. Pencitraan medis memainkan peran krusial dalam konfirmasi diagnosis. X-ray mengidentifikasi fraktur dan osteoartritis dengan akurasi tinggi, sementara ultrasonografi dan MRI memberikan gambaran detail tentang kondisi jaringan lunak. seperti tendon dan ligamen." MRI, khususnya, sangat berguna dalam mengidentifikasi kelainan kompleks yang tidak terlihat pada pemeriksaan radiografi fisik atau X-ray. "Hasil penelitian ini menegaskan pentingnya pendekatan multidisiplin dalam pemeriksaan radiografi manus dan wrist. Anamnesis yang mendetail merupakan langkah awal yang esensial untuk memahami gejala dan riwayat medis pasien. Pemeriksaan radiografi fisik, dengan fokus pada inspeksi visual, palpasi, dan tes ROM, membantu dalam mengidentifikasi tanda-tanda fisik yang mendukung diagnosis. "Tes provokatif menambah nilai dengan memberikan indikasi lebih lanjut tentang kondisi spesifik seperti tendinitis dan sindrom terowongan karpal. Peran pencitraan medis tidak dapat diremehkan. X-ray, ultrasonografi, dan MRI masing-masing memiliki keunggulan dalam memvisualisasikan berbagai aspek dari tangan dan pergelangan tangan. X-ray, sebagai alat diagnostik dasar, efektif dalam mendeteksi fraktur dan perubahan degeneratif seperti osteoartritis. Ultrasonografi menawarkan visualisasi real-time dari jaringan lunak, memungkinkan penilaian dinamis dari
10 Ferdinand. F., Thaha, A., Rusmawardiana, R., & Tjekyan, R. S. (2014). Nilai Diagnostik Skin Surface Biopsy pada Skabies di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Majalah Kedokteran Sriwijaya, 46(3), 193-198. 17 Thaha A, Tjekyan RS. Nilai Diagnostik Skin Surface Biopsy pada Skabies di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Majalah Kedokteran Sriwijaya. 2014;46(3):193-8.
Puspitasari L. Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Post ORIF Metacarpal IV Sinistra Dengan Modalitas Infra Red (IR) dan Terapi Latihan. Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia. 2024:9(1):43-9.19 Repilda N, Entianopa E, Kurniawati E. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keluhan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada Pekerja di Kantor Jambi Ekspress. Indonesian Journal of Health Community, 2022;3(2):39-46.
tendon dan ligamen." MRI, dengan resolusi tinggi dan kemampuan multiplanar, menyediakan informasi detail tentang struktur internal dan kondisi patologis yang kompleks, yang sangat berguna dalam kasus-kasus yang sulit didiagnosis dengan metode lain. Kolaborasi antara dokter, radiolog, dan terapis sangat penting untuk memastikan bahwa setiap pasien menerima penar
yang paling sesuai dengan kondisinya." Dokter menggunakan temuan anamnesis dan perr 8/11 fisik untuk menentukan tes pencitraan yang diperlukan. Radiolog, dengan keahliannya
interpretasi gambar medis, memberikan diagnosa definitif yang mendukung rencana pengobatan yang akan diterapkan oleh dokter. Terapis kemudian bekerja dengan pasien dalam menjalankan rencana pengobatan, baik itu terapi fisik, penggunaan orthosis, atau rehabilitasi pasca-bedah. Keberhasilan pendekatan ini juga terlihat dari tingkat kepuasan pasien dan waktu pemulihan yang lebih cepat. Pasien dengan diagnosis akurat dan rencana pengobatan yang tepat melaporkan peningkatan signifikan dalam fungsi tangan dan pergelangan tangan, serta pengurangan nyeri. Penggunaan pencitraan medis yang tepat waktu membantu dalam meminimalkan misdiagnosis dan menghindari intervensi yang tidak perlu. Kesimpulannya, metodologi pemeriksaan manus dan wrist yang komprehensif dan sistematis terbukti efektif dalam mendiagnosis dan menangani berbagai kondisi yang mempengaruhi tangan dan pergelangan tangan. "Pendekatan multidisiplin yang melibatkan dokter, radiolog, dan terapis sangat penting untuk mencapai hasil perawatan yang optimal dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Penelitian ini menegaskan pentingnya integrasi berbagai teknik diagnostik dan kolaborasi profesional untuk memastikan setiap pasien mendapatkan penanganan terbaik yang sesuai dengan kebutuhannya. 25
Ardhiansyah AO, Onk SBK. Pemeriksaan Fisik untuk Kasus Bedah. Surabaya: AirlanggaPers Universitas; 2022.
22 Jatmiko AW, Wandani CA, Istigfarisky LW. Efek Pemakaian Kontras Untuk Optimalisasi Citra Pada Pemeriksaan Diagnostik Magnetic Resonance Imaging (MRI). Jurnal Biosains Pascasarjana.2021;23(1):28.
Thalib DA, Rahayu UB, Hamidah NN. Management Of Physiotherapy Programs In Skin Flap For Thumb: Case Report. Jurnal Fisioterapi dan Ilmu Kesehatan Sisthana. 2024;6(1):53-60. 24 Nareswari A, Kariosentono H. Dharmawan N, Eko M, Irawanto NM. Ulkus Marjolin yang Berkembang dari Ulkus Trofik Kronis pada Pasien Kusta: Satu Laporan Kasus.
tendon dan ligamen." MRI, dengan resolusi tinggi dan kemampuan multiplanar, menyediakan informasi detail tentang struktur internal dan kondisi patologis yang kompleks, yang sangat berguna dalam kasus-kasus yang sulit didiagnosis dengan metode lain. Kolaborasi antara dokter, radiolog, dan terapis sangat penting untuk memastikan bahwa setiap pasien menerima penanganan yang paling sesuai dengan kondisinya." Dokter menggunakan temuan anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk menentukan tes pencitraan yang diperlukan. Radiolog, dengan keahliannya dalam interpretasi gambar medis, memberikan diagnosa definitif yang mendukung rencana pengobatan yang akan diterapkan oleh dokter. Terapis kemudian bekerja dengan pasien dalam menjalankan rencana pengobatan, baik itu terapi fisik, penggunaan orthosis, atau rehabilitasi pasca-bedah. Keberhasilan pendekatan ini juga terlihat dari tingkat kepuasan pasien dan waktu pemulihan yang lebih cepat. Pasien dengan diagnosis akurat dan rencana pengobatan yang tepat melaporkan peningkatan signifikan dalam fungsi tangan dan pergelangan tangan, serta pengurangan nyeri. Penggunaan pencitraan medis yang tepat waktu membantu dalam meminimalkan misdiagnosis dan menghindari intervensi yang tidak perlu. Kesimpulannya, metodologi pemeriksaan manus dan wrist yang komprehensif dan sistematis terbukti efektif dalam mendiagnosis dan menangani berbagai kondisi yang mempengaruhi tangan dan pergelangan tangan. Pendekatan multidisiplin yang melibatkan dokter, radiolog, dan terapis sangat penting untuk mencapai hasil perawatan yang optimal dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Penelitian ini menegaskan pentingnya integrasi. berbagai teknik diagnostik dan kolaborasi profesional untuk memastikan setiap pasien mendapatkan penanganan terbaik yang sesuai dengan kebutuhannya.25
Ardhiansyah AO. Onk SBK. Pemeriksaan Fisik untuk Kasus Bedah. Surabaya: Airlangga University Press, 2022.
Jatmiko AW, Wandani CA, Istigfarisky LW. Efek Pemakaian Kontras Untuk Optimalisasi Citra Pada Pemeriksaan Diagnostik Magnetic Resonance Imaging (MRI). Jurnal Biosains Pascasarjana. 2021;23(1):28.
Thalib DA, Rahayu UB, Hamidah NN. Management Of Physiotherapy Programs In Skin Flap For Thumb: Case Report. Jurnal Fisioterapi dan Ilmu Kesehatan Sisthana. 2024:6(1):53-60. 24 Nareswari A, Kariosentono H. Dharmawan N, Eko M, Irawanto NM. Ulkus Marjolin yang Berkembang dari Ulkus Trofik Kronis pada Pasien Kusta: Satu Laporan Kasus.
25 Aurelina, R., & Angraini, D. 1. Penatalaksanaan Holistik Pada Ibu Rumah Tangga Dengan Carpal Tunnel Syndorme (CTS) Melalui Pendekatan Kedokteran Keluarga Di Wilayah Kerja Puskesmas Kebon Jahe. Medical Profession Journal of Lampung, 2024; 14(1), 26-34.
Bashiroh 1. Deteksi osteoporosis melalui analisis tekstur Citra Tulang Manus pada Wanita Pasca Menopause dengan menggunakan metode ekstraksi fitur Gray Level Run Length Matrix (GLRLM) dan klasifikasi Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS) [dissertation]. Malang: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang: 2023.
Ferdinand F. Thaha A, Rusmawardiana R, Tjekyan RS. Nilai Diagnostik Skin Surface Biopsy pada Skabies di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Majalah Kedokteran Sriwijaya.
2014;46(3):193-8. Girsang RW. Analisis Varian Tegangan dan Waktu Penyinaran Pada Pesawat Rontgen di Unit.
Radiologi RSU. Delima Medan. Jurnal Hadron. 2022:4(2):30-5.Ibrahim AZ, Tata H. Fingertip Injury. Jurnal Medical Profession (Medpro). 2019;1(3):187-91.
Jatmiko AW, Wandani CA, Istigfarisky LW. Efek Pemakaian Kontras Untuk Optimalisasi Citra Pada Pemeriksaan Diagnostik Magnetic Resonance Imaging (MRI). Jurnal Biosains Pascasarjana. 2021;23(1):28.
Katili Ml. Prosedur Pemeriksaan MRI Wrist Joint Pada Kasus Disrupsi Distal Radioulnar Joint Dengan Menggunakan Genu Coil. JRI (Jurnal Radiografer Indonesia). 2019:2(1):40-7.
Made A, Ketut A. Profil Pertumbuhan, Hemoglobin Pre-Transfusi, Kadar Feritin, dan Usia Tulang Anak Pada Thalassemia Mayor. Sari Pediatri. 2016;13(4):299-304,
Nareswari A, Kariosentono H. Dharmawan N, Eko M, Irawanto NM. Ulkus Marjolin yang Berkembang dari Ulkus Trofik Kronis pada Pasien Kusta: Satu Laporan Kasus. Pelawi A, Purba JS. Teknik Pemeriksaan Fraktur Wrist Join Dengan Fraktur Sepertiga Medial Tertutup Instalasi Radiologi Rumah Sakit Efarina Etaham Berastagi Kabupaten Karo. Morenal Unefa: Jurnal Radiologi. 2019;7(1):22-7.
Prasetya G. Profil Pemeriksaan Ct Scan Muskuloskeletal Pada Ekstremitasdi Unit Radiologi Instalasi Gawat Darurat Rsud Dr. Soetomo Surabaya [dissertation]. Surabaya: Universitas Airlangga; 2015.
Puspitasari L. Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Post ORIF Metacarpal IV Sinistra Dengan Modalitas Infra Red (IR) dan Terapi Latihan. Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia. 2024:9(1):43-9.
Putri YS, Yadi DF. Blok Aksilar Pada Pasien Pseudoaneurisma Pada Antebrakii Sinistra yang Disertai Gagal Ginjal Terminal. Jurnal Anestesi Perioperatif. 2014;2(1):79-84.
Rahmatika R, Handoyo R. Peran Latihan Terapeutik pada Pasien Wanita 23 Tahun dengan Lupus Eritematosus Sistemik (LES). Medica Hospitalia: Journal of Clinical Medicine. 2021;8(2):242-7.
Repilda N, Entianopa E, Kurniawati E. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keluhan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada Pekerja di Kantor Jambi Ekspress. Indonesian Journal of Health Community. 2022;3(2):39-46.
Silfina RO. RPS Teknik Radiografi 1.Suari LGS. Morbus Hansen Tipe Multibasiler dengan Penyulit Penyakit Ginjal Kronis dan Gagal Jantung Kongestif. Baphomet University: Situs Slot Online Gacor Terbaik Hari ini Server Thailand Gampang Maxwin 2024. 2022;11(4):1202-8.
Thaha A, Tjekyan RS. Nilai Diagnostik Skin Surface Biopsy pada Skabies di RSUP DEÂ Mohammad Hoesin Palembang. Majalah Kedokteran Sriwijaya. 2014;46(3):193-8.
Thalib DA, Rahayu UB, Hamidah NN. Management Of Physiotherapy Programs In Skin Flap For Thumb: Case Report. Jurnal Fisioterapi dan Ilmu Kesehatan Sisthana. 2024:6(1):53-60,
Yudono MAS, Hamidi EAZ, Jumadi J. Kuspranoto AH, Sidik ADWM. Jaringan Syaraf Tiruan Perambatan Balik untuk Klasifikasi Covid-19 Berbasis Tekstur Menggunakan Orde Pertama Berdasarkan Citra Chest X-Ray. Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK). 2022:9(4):799-807.
Yusuf H. Wulandari ID. Penatalaksanaan Fisioterapi Pada DeQuervain Syndrome Menggunakan Ultrasound, TENS dan Terapi Latihan di RSUD Kraton Kab. Pekalongan. Pena: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. 2015;25(1).