Mohon tunggu...
Luthfi hafidzhuddin makarimi
Luthfi hafidzhuddin makarimi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

pemeriksaan Radiografi pada Manus dan wrist

23 Juni 2024   04:34 Diperbarui: 23 Juni 2024   05:35 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Katili ML. Prosedur Pemeriksaan MRI Wrist Joint Pada Kasus Disrupsi Distal Radioulnar Joint Dengan Menggunakan Genu Coil. JRI (Jurnal Radiografer Indonesia). 2019;2(1):40-7.

Ferdinand F, Thaha A, Rusmawardiana R, Tjekyan RS. Nilai Diagnostik Skin Surface Biopsy pada Skabies di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Majalah Kedokteran Sriwijaya.

adanya kekakuan sendi atau kerusakan jaringan. "Tes provokatif, seperti Finkelstein's test dan Phalen's test, memberikan hasil positif pada sebagian besar pasien dengan tendinitis dan sindrom terowongan karpal, memperkuat diagnosis awal. Pencitraan medis memainkan peran krusial dalam konfirmasi diagnosis. X-ray mengidentifikasi fraktur dan osteoartritis dengan akurasi tinggi, sementara ultrasonografi dan MRI memberikan gambaran detail tentang kondisi jaringan lunak. seperti tendon dan ligamen." MRI, khususnya, sangat berguna dalam mengidentifikasi kelainan kompleks yang tidak terlihat pada pemeriksaan radiografi fisik atau X-ray. "Hasil penelitian ini menegaskan pentingnya pendekatan multidisiplin dalam pemeriksaan radiografi manus dan wrist. Anamnesis yang mendetail merupakan langkah awal yang esensial untuk memahami gejala dan riwayat medis pasien. Pemeriksaan radiografi fisik, dengan fokus pada inspeksi visual, palpasi, dan tes ROM, membantu dalam mengidentifikasi tanda-tanda fisik yang mendukung diagnosis. "Tes provokatif menambah nilai dengan memberikan indikasi lebih lanjut tentang kondisi spesifik seperti tendinitis dan sindrom terowongan karpal. Peran pencitraan medis tidak dapat diremehkan. X-ray, ultrasonografi, dan MRI masing-masing memiliki keunggulan dalam memvisualisasikan berbagai aspek dari tangan dan pergelangan tangan. X-ray, sebagai alat diagnostik dasar, efektif dalam mendeteksi fraktur dan perubahan degeneratif seperti osteoartritis. Ultrasonografi menawarkan visualisasi real-time dari jaringan lunak, memungkinkan penilaian dinamis dari

10 Ferdinand. F., Thaha, A., Rusmawardiana, R., & Tjekyan, R. S. (2014). Nilai Diagnostik Skin Surface Biopsy pada Skabies di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Majalah Kedokteran Sriwijaya, 46(3), 193-198. 17 Thaha A, Tjekyan RS. Nilai Diagnostik Skin Surface Biopsy pada Skabies di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Majalah Kedokteran Sriwijaya. 2014;46(3):193-8.

Puspitasari L. Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Post ORIF Metacarpal IV Sinistra Dengan Modalitas Infra Red (IR) dan Terapi Latihan. Jurnal Kesehatan Ilmiah Indonesia. 2024:9(1):43-9.19 Repilda N, Entianopa E, Kurniawati E. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keluhan Carpal Tunnel Syndrome (CTS) pada Pekerja di Kantor Jambi Ekspress. Indonesian Journal of Health Community, 2022;3(2):39-46.

tendon dan ligamen." MRI, dengan resolusi tinggi dan kemampuan multiplanar, menyediakan informasi detail tentang struktur internal dan kondisi patologis yang kompleks, yang sangat berguna dalam kasus-kasus yang sulit didiagnosis dengan metode lain. Kolaborasi antara dokter, radiolog, dan terapis sangat penting untuk memastikan bahwa setiap pasien menerima penar


yang paling sesuai dengan kondisinya." Dokter menggunakan temuan anamnesis dan perr 8/11 fisik untuk menentukan tes pencitraan yang diperlukan. Radiolog, dengan keahliannya


interpretasi gambar medis, memberikan diagnosa definitif yang mendukung rencana pengobatan yang akan diterapkan oleh dokter. Terapis kemudian bekerja dengan pasien dalam menjalankan rencana pengobatan, baik itu terapi fisik, penggunaan orthosis, atau rehabilitasi pasca-bedah. Keberhasilan pendekatan ini juga terlihat dari tingkat kepuasan pasien dan waktu pemulihan yang lebih cepat. Pasien dengan diagnosis akurat dan rencana pengobatan yang tepat melaporkan peningkatan signifikan dalam fungsi tangan dan pergelangan tangan, serta pengurangan nyeri. Penggunaan pencitraan medis yang tepat waktu membantu dalam meminimalkan misdiagnosis dan menghindari intervensi yang tidak perlu. Kesimpulannya, metodologi pemeriksaan manus dan wrist yang komprehensif dan sistematis terbukti efektif dalam mendiagnosis dan menangani berbagai kondisi yang mempengaruhi tangan dan pergelangan tangan. "Pendekatan multidisiplin yang melibatkan dokter, radiolog, dan terapis sangat penting untuk mencapai hasil perawatan yang optimal dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Penelitian ini menegaskan pentingnya integrasi berbagai teknik diagnostik dan kolaborasi profesional untuk memastikan setiap pasien mendapatkan penanganan terbaik yang sesuai dengan kebutuhannya. 25

Ardhiansyah AO, Onk SBK. Pemeriksaan Fisik untuk Kasus Bedah. Surabaya: AirlanggaPers Universitas; 2022.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun