Bashiroh 1. Deteksi osteoporosis melalui analisis tekstur Citra Tulang Manus pada Wanita Pasca Menopause dengan menggunakan metode ekstraksi fitur Gray Level Run Length Matrix (GLRLM) dan klasifikasi Adaptive Neuro Fuzzy Inference System (ANFIS) [dissertation]. Malang: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang; 2023.Aesia YF, Widiasi DE, Sulistyowati E. Peran Faktor Risiko Dalam Peningkatan Kejadian Wrist Pain dan Thumb Pain. Jurnal Kedokteran Komunitas. 2023;11(2).
cedera atau kelainan, sehingga membantu dalam perencanaan pengelolaan yang tepat. Selain itu, radiografi juga digunakan untuk memantau perkembangan penyembuhan dan mengevaluasi efektivitas perawatan yang diberikan kepada pasien. Dengan demikian, tujuan utama dari pemeriksaan radiografi manus dan wrist adalah untuk mendukung diagnosis yang akurat, pemilihan perawatan yang sesuai, serta pemantauan terhadap respons pasien terhadap pengobatan yang diberikan. Pengobatan bisa berkisar dari terapi konservatif seperti fisioterapi dan penggunaan orthosis, hingga intervensi yang lebih agresif seperti injeksi steroid atau pembedahan, tergantung pada kondisi dan keparahan penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan panduan komprehensif tentang teknik pemeriksaan manus dan wrist, indikasi klinis, dan interpretasi hasil untuk memastikan penanganan pasien yang optimal. Pentingnya pendekatan sistematis dalam pemeriksaan radiografi manus dan wrist tidak hanya terletak pada peningkatan akurasi diagnosis,mempengaruhi kondisi tangan dan pergelangan tangan. Anamnesis ini memberikan gambaran awal yang penting tentang kemungkinan diagnosis dan membantu dalam merencanakan langkah pemeriksaan selanjutnya. "Tahap kedua adalah pemeriksaan fisik, yang mencakup inspeksi visual untuk mendeteksi adanya deformitas, pembengkakan, perubahan warna kulit, atau kelainan lainnya. Palpasi dilakukan untuk mengevaluasi area nyeri, pembengkakan, dan kondisi struktur internal seperti tulang, sendi, dan jaringan lunak. Tes range of motion (ROM) digunakan untuk menilai kemampuan gerak sendi, baik secara aktif maupun pasif, untuk menentukan tingkat fleksibilitas dan kekakuan. Selain itu, tes provokatif seperti Finkelstein's test dan Phalen's test digunakan untuk mendeteksi kondisi spesifik seperti tendinitis dan sindrom terowongan karpal. Pencitraan medis merupakan komponen penting dalam metodologi ini. "X-ray digunakan untuk memvisualisasikan struktur tulang dan mendeteksi fraktur atau osteoartritis. Ultrasonografi bermanfaat untuk menilai jaringan lunak seperti tendon dan ligamen, memberikan informasi tambahan tentang kondisi yang mungkin tidak terlihat pada X-ray. "MRI digunakan untuk mendapatkan gambaran yang lebih detail tentang struktur internal dan kondisi patologis yang kompleks, memungkinkan evaluasi yang lebih menyeluruh. Setelah data dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pencitraan medis dikumpulkan, dokter akan menganalisis temuan tersebut untuk merumuskan diagnosis yang akurat. 12
Rahmatika R. Handoyo R. Peran Latihan Terapeutik pada Pasien Wanita 23 Tahun dengan Lupus Eritematosus Sistemik (LES). Medica Hospitalia: Journal of Clinical Medicine. 2021;8(2):242-7.
Putri YS, Yadi DF. Blok Aksilar Pada Pasien Pseudoaneurisma Pada Antebrakii Sinistra yang Disertai Gagal Ginjal Terminal. Jurnal Anestesi Perioperatif. 2014;2(1):79-84. 1
Aryani Al, Jati SP, Kuntjoro T. Analisis Penyusunan Draf Panduan Praktik Klinis Pelayanan Radiologi di RRSUD Ajibarang Kabupaten Banyumas. Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia. 2016;4(1):1-10.
Yudono MAS, Hamidi EAZ, Jumadi J, Kuspranoto AH, Sidik ADWM. Jaringan Syaraf Tiruan Perambatan Balik untuk Klasifikasi Covid-19 Berbasis Tekstur Menggunakan Orde Pertama Berdasarkan Citra Chest X-Ray. Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK). 2022:9(4):799-807.
12 Yusuf H, Wulandari ID. Penatalaksanaan Fisioterapi Pada DeQuervain Syndrome Menggunakan Ultrasound, TENS dan Terapi Latihan di RSUD Kraton Kab. Pekalongan. Pena: Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. 2015;25(1).6/11
Berdasarkan diagnosis ini, rencana pengobatan yang sesuai dirancang, yang dapat mencakup terapi konservatif seperti fisioterapi dan penggunaan orthosis, hingga intervensi yang lebih agresif seperti injeksi steroid atau pembedahan. Penelitian ini menekankan pentingnya pendekatan multidisiplin, dengan kolaborasi antara dokter, radiolog, dan terapis, untuk memastikan bahwa setiap aspek dari kondisi pasien ditangani dengan tepat dan komprehensif.
Hasil dan Pembahasan
Hasil dari pemeriksaan radiografi manus (tangan) dan wrist (pergelangan tangan) mencerminkan keberhasilan metodologi yang diterapkan untuk mendiagnosis berbagai kondisi yang mempengaruhi area ini. "Pada penelitian ini, 100 pasien yang mengalami nyeri atau keluhan pada tangan dan pergelangan tangan telah diperiksa menggunakan pendekatan sistematis yang melibatkan anamnesis, pemeriksaan radiografi fisik, dan pencitraan medis. Dari 100 pasien, diagnosis yang ditemukan meliputi 30 kasus fraktur, 25 kasus sindrom terowongan karpal, 20 kasus tendinitis, 15 kasus osteoartritis, dan 10 kasus lainnya seperti dislokasi dan gangguan jaringan lunak. "Pemeriksaan radiografi anamnesis berhasil mengungkap gejala utama yang dialami pasien, seperti nyeri, kekakuan, dan keterbatasan gerak. Pemeriksaan radiografi fisik. termasuk inspeksi visual dan palpasi, efektif dalam mendeteksi tanda-tanda fisik seperti pembengkakan, deformitas, dan nyeri lokal. Tes range of motion (ROM) menunjukkan adanya keterbatasan gerak pada 60% pasien, baik secara aktif maupun pasif, yang mengindikasikan.
Made A. Ketut A. Profil Pertumbuhan, Hemoglobin Pre-Transfusi, Kadar Feritin, dan Usia Tulang Anak Pada Thalassemia Mayor. Sari Pediatri. 2016;13(4):299-304.