Mohon tunggu...
Luthfi Fathurahman
Luthfi Fathurahman Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ganteng

Seorang mahasiswa yang sedang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Mau Bekerja Sebagai Web Developer? Kenali Bidang-bidangnya

17 Agustus 2020   23:57 Diperbarui: 18 Agustus 2020   14:41 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penulis : Luthfi Fathurahman

Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi

Jurusan Ilmu Komputer UIN Sumatera Utara

.

Di zaman sekarang ini, menjadi web developer merupakan cita-cita bagi banyak orang. Sebagian orang menganggap web developer adalah pekerjaan yang keren dan juga bergaji sangat besar. Namun, web developer bukan hanya tentang gaji semata. Karena di dalam web developer, ternyata ada beberapa bidang-bidang yang harus kamu ketahui sebelum terjun ke dalamnya. Berikut adalah bidang-bidangnya.

        1. Front-End Developer

Front-End merupakan bagian dari website yang dapat dilihat oleh pengguna website. Dengan kata lain, front-end developer merupakan salah satu bidang dalam web developer yang mengurus tampilan-tampilan depan suatu website. Mengatur dan mempercantik tampilan website merupakan tugas utama dari seorang front-end developer.

Untuk menjadi seorang front-end developer, haruslah memahami tiga komponen utama dalam web yaitu HTML, CSS, dan Javascript.

                 a)  HTML

HTML (HyperText Markup Language) merupakan bahasa markah yang dirancang untuk ditampilkan pada browser. HTML bukanlah suatu bahasa pemrograman namun harus dipahami oleh front-end developer karena merupakan salah satu komponen dasar perancangan website. Segala sesuatu yang ada di dalam pengembangan website pasti berhubungan dengan HTML

Untuk memahami HTML bukanlah suatu yang sulit. Elemen HTML digambarkan oleh tag, ditulis menggunakan tanda kurung sudut, contohnya seperti untuk menuliskan paragraf atau tag  untuk membuat teks miring dan masih banyak tag-tag lainnya.


                 b)  CSS

CSS merupakan kepanjangan dari Cascading Style Sheet yang berfungsi sebagai pengatur tampilan elemen dari bahasa markup (HTML). Tanpa CSS, tampilan website hanya menampilkan layar putih saja. CSS berperan untuk mempercantik website agar tampilan website tersebut lebih enak dipandang oleh pengguna.

CSS memiliki beberapa framework, seperti Bootstrap, Semantic UI, dan masih banyak lagi. Framework-framework ini sangat berguna bagi front-end developer untuk membangun website karena tidak susah dalam menggunakan CSS. Dengan adanya framework ini, developer dapat mengurangi bug dari website yang dibuat dikarenakan fungsi dan variable sudah disediakan oleh framework.


                 c)  Javascript

Javascript merupakan bahasa pemrograman yang digunakan pada website agar website tersebut menjadi lebih interaktif dan dinamis. Kegunaan JavaScript adalah untuk menuliskan fungsi yang disisipkan ke dalam HTML, baik disisipkan secara langsung maupun diletakkan ke dalam file teks dan di link dari dokumen HTML. Penggunaan javascript pada sebuah website tidak harus selalu ada.

Javascript memiliki beberapa framework, seperti AngularJS, ReactJS, dan masih banyak lagi.

.

        2. Back-End Developer

Back-End merupakan bagian dari website yang tidak dapat dilihat oleh pengguna website. back-end sebuah website terdiri atas server, aplikasi, dan database. back-end developer bertanggung jawab untuk membangun dan mengelola teknologi yang mendukung ketiga komponen tersebut. Hal ini diperlukan agar bagian front-end dapat berjalan dengan baik

Seorang back-end developer haruslah memiliki skill untuk memahami bahasa pemrograman server-side seperti PHP, Python, dan lain-lain. Selain itu back-end developer harus memahami bahasa SQL yang digunakan untuk memanajemen basis data suatu website.

                 a)  PHP

PHP merupakan kepanjangan dari PHP: Hypertext Preprocessor yang dirancang sebagai bahasa pemrograman server-side scripting. Server-side Scripting sendiri merupakan bahasa pemrograman web yang pengolahan datanya dilakukan oleh komputer server/penyedia. Dengan kata lain, Server-side Scripting tidak dapat dilihat oleh pengguna website tersebut.

PHP juga memiliki frameworknya sendiri, seperti Laravel, CodeIgniter, Symfony, dan masih banyak lagi. Hadirnya Framework-framework ini untuk membantu developer dalam membangun website. Dengan adanya framework-framework ini, developer tidak perlu menuliskan kode-kode yang banyak karena semua sudah tersedia dan didokumentasikan oleh setiap framework yang ada.

                 b)  Python

Python merupakan bahasa server-side scripting selain PHP. Bahasa Python merupakan bahasa yang sangat popular belakangan ini. Selain menjadi bahasa pemrograman untuk web development, python biasanya digunakan oleh data scientist untuk mengolah data dan juga sering digunakan untuk membuat machine learning.

Python sendiri juga memiliki framework, seperti Django, Flask, dan masih banyak lagi.

                 c)  SQL

SQL merupakan kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa yang digunakan sebagai suatu bahasa pemograman khusus pada sistem manajemen di database yang menggunakan instruksi-instruksi khusus dalam memanipulasikan data guna menjalankan perintah-perintahnya. Hampir semua host server menggunakan bahasa SQL karena SQL merupakan bahasa standar yang digunakan dalam manajemen basis data yang relasional. SQL menjadi skill dasar yang harus dipahami jika ingin menjadi back-end developer.

.

        3. Full-Stack Developer

Full-Stack Developer merupakan salah satu bidang dalam web developer yang menggabungkan antara front-end developer dan back-end developer. Jadi full-stack developer ini membangun tampilan luar website dan bagian dalam website seperti server dan database.

Perkembangan teknologi membuat perbedaan front-end dan back-end menjadi sedikit. Semakin banyak juga developer yang awalnya menguasai back-end malah dapat menguasai front-end dan begitu juga sebaliknya. Hal ini yang membuat full-stack developer menjadi pekerjaan yang paling dicari oleh banyak perusahaan. Namun yang patut diingat, semakin berkembangnya zaman, batasan antara front-end dan back-end akan menjadi tipis. Mempelajari keduanya merupakan suatu opsi agar tidak tertinggal di masa depan.

Jadi udah pada tahu kan bidang-bidang dalam Web Developer. Berminat untuk menjadi salah satunya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun