Lampung Tengah (24/07/2021), Perekonomian masyarakat indonesia sangat terdampak akibat diberlakukannya PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), tak terkecuali pada Desa Rejo Basuki, Kecamatan Seputih Raman, Kabupaten Lampung Tengah, Lampung. Akibatnya, warga harus memutar otak untuk menghidupi keluarga.Â
Padahal banyak potensi yang dapat dimanfaatkan, salah satunya limbah rumah tangga. Menurut Bapak Sugiyono selaku Ketua RW 003 Desa Rejo Basuki, Di RW 003 Desa Rejo Basuki, belum ada pengolahan atau pemanfaatan limbah masyarakat/ limbah rumah tangga.Â
Banyak Warga yang hanya membuang limbah rumah tangga begitu saja tanpa dimanfaatkan. Hal ini amat disayangkan karena limbah rumah tangga seperti sisa sayur-sayuran dan buah-buahan dapat dimanfaatkan menjadi berbagai macam produk yang bernilai jual tinggi.Â
Belum lagi, limbah rumah tangga ini jika dibiarkan terlalu menumpuk dapat membawa masalah kesehatan bagi masyarakat.
Salah satu Mahasiswa Undip, Muhammad Luthfi Fachrezi, yang tengah menjalankan KKN di desa tersebut, berinsiatif untuk membuat program pelatihan pembuatan kompos blok dengan memanfaatkan limbah rumah tangga.Â
Kompos blok sendiri merupakan media tanam dari kompos yang dibentuk selinder atau kubus yang pada bagian tengahnya diberi lubang untuk meletakkan bibit tanaman.Â
Hal ini didukung juga dengan potensi pertanian desa dan banyaknya warga di desa tersebut yang menanam tanaman di rumah, tak terkecuali tanaman obat seperti jahe yang bermanfaat meningkatkan imunitas di tengah pandemi COVID-19.Â
Selain itu, di RW 003 Desa Rejo Basuki juga terdapat KWT (Kelompok Wanita Tani) Sri Rejeki IIA yang merupakan salah satu bentuk kelembagaan petani dimana anggotanya adalah petani wanita yang berkecimpung dalam kegiatan pertanian.
Pelaksanaan Program dilaksanakan secara daring, demi menghindari adanya kerumunan warga, melalui WhatsApp Group KWT Sri Rejeki IIA dengan jumlah anggota sebanyak 14 orang. Rangkaian Kegiatan berupa sesi penyampaian materi dan tanya jawab.Â
Sesi penyampaian materi terdiri dari pengantar dan pembagian Video Tutorial Pembuatan Kompos Blok dari Limbah Rumah Tangga. Setelah acara selesai, dibagikan kuisioner Google Form tentang keberjalanan acara sebagai bahan evaluasi.Â
Selain Sosialisasi secara daring, Mahasiswa juga menempelkan poster pembuatan kompos blok di 5 titik Desa Rejo Basuki dengan tujuan agar edukasi ini bukan hanya diketahui Ibu Ibu KWT Sri Rejeki IIA, namun juga seluruh warga desa.
Kompos Blok sendiri masih asing di telinga Warga Desa Rejo Basuki karena masih belum ada yang memproduksinya.
Padahal kompos blok memiliki banyak manfaat seperti mengurangi penggunaan pupuk karena medianya yang sudah terbuat dari pupuk kompos, membantu tanaman tumbuh subur di lahan kritis maupun lahan lahan sempit seperti halaman rumah, membuat tanaman lebih baik pertumbuhannya karena jumlah daun yang muncul lebih banyak, perakaran yang lebih kuat, dan yang pasti ramah lingkungan karena tidak menggunakan plastik polybag yang dapat meningkatkan sampah plastik.Â
Adanya Program ini juga diharapkan dapat meningkatkan kreatifitas warga dan menjadi peluang usaha warga ditengah krisis ekonomi akibat pandemi COVID-19.
Bapak Wawan selaku Ketua RT 001 RW 003 Desa Rejo Basuki juga turut mengucapkan terimakasih atas diadakannya program ini melalui wawancara yang dilakukan di kediaman beliau.Â
Sebelumnya saya berterimakasih kepada Mas Luthfi yang KKN dari Universitas Diponegoro Semarang yang telah melakukan KKN di Desa Rejo Basuki khususnya di RT ini, yang telah memberikan ilmu tentang pengolahan limbah dapur menjadi kompos blok yang begitu bermanfaat bagi warga disekitar dan menjadikan desa ini menjadi bersih Ujar Bapak Wawan.Â
Beliau juga berharap kegiatan KKN yang telah dilakukan dapat bermanfaat untuk warga dan warga tetap sehat wal afiat.
Penulis : Muhammad Luthfi Fachrezi 240
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI