Mohon tunggu...
Luthfiati Ambar
Luthfiati Ambar Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar/Mahasiswa

Let's talk about today

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dandelion After 2019

1 Desember 2022   17:30 Diperbarui: 1 Desember 2022   17:30 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Awal tahun 2019 di SMA Negeri Camelia Putih kelas X Bahasa 1 kedatangan seorang murid baru berjenis kelamin laki-laki yang bernama Nerium Oleander atau yang biasa dipanggil Oleander. Remaja laki-laki dengan wajah yang manis dan tatapan mata yang cukup tajam. Seluruh siswa dan siswi kelas X Bahasa 1 tampaknya menerima dengan baik kedatangan Oleander di kelas mereka, terkecuali seorang gadis biasa yang bernama Chrysanthemum atau yang biasa dipanggil Rysan oleh teman-teman sekolahnya. Rysan adalah seorang gadis sederhana yang memiliki pemikiran rumit dan mengalami kesulitan untuk memamahi dirinya sendiri.

Sudah satu minggu Oleander menjadi siswa di SMA Negeri Camelia Putih dan berada di kelas X Bahasa 1, tetapi itu belum membuat dia akrab dengan teman-teman yang berada dikelasnya. Oleander yang memang pada awalnya terlihat sedikit misterius dan cuek tidak mau repot untuk berkenalan atau berbicara banyak kepada teman-teman sekelasnya, dimana hal itu membuat Rysan tidak menyukai Oleander karena Rysan berfikir jika Oleander itu laki-laki yang tidak tau diri karena tidak bisa menyesuaikan diri sebagai seorang murid baru yang seharusnya bisa bersikap lebih ramah kepada teman-teman dikelasnya termasuk dirinya juga.

Satu minggu telah berlalu, tetapi sikap Oleander masih tetap sama membuat siswa dan siswi di kelas X Bahasa 1 segan untuk mengajaknya berinteraksi lebih lama. Selama itu juga Rysan dan dua temannya, Heli dan Iris selalu memperhatikan Oleander secara diam-diam dan mereka terkadang merasa kasihan kepada Oleander karena selalu beraktifitas sendiri ditengah ramainya orang-orang di kelas, walaupun hal itu terjadi karena sikap tertutup dan cuek Oleander sendiri. Tidak tahan akan rasa kasihan yang selalu datang menghantui mereka akhirnya mereka memanggil salah satu teman mereka, Kris, agar mengajak Oleander berbicara agar dia tidak merasa sendirian.

"Hey Kris, bisakah kau mengajak Oleander berbicara? Kami merasa kasihan melihatnya selalu sendirian" Ucap Iris dengan wajah sedikit memohon kepada Kris.

"Aku dan temanku juga selalu mencoba untuk mengajaknya berbicara, tetapi dia hanya meresponnya dengan singkat seolah-olah tidak berminat untuk menanggapi ajakan kami. Tapi mari kita coba sekali lagi" Ucap Kris sambil menghela nafas tidak yakin.

"Oleander apakah kau sedang bermain game? Bagaimana kalau kita bermain bersama?" Tanya Kris kepada Oleander saat melihat Oleander sedang memainkan handphone nya dengan posisi miring.

"Boleh." Balas Oleander singkat bahkan tidak melirik Kris sedikitpun yang menyebabkan Kris membuang muka masam.

Melihat respon Oleander yang cuek terhadap ajakan Kris membuat Rysan yang tadinya sempat merasa kasihan terhadap Oleander berubah menjadi semakin membenci sikap Oleander yang semena-mena terhadap teman-teman sekelasnya yang selalu berusaha untuk mengakrabkan diri dengan Oleander.

Hari berganti Minggu dan Minggu berganti bulan hingga tak terasa keberadaan Oleander di kelas X Bahasa 1 mulai terasa karena Oleander yang sudah mulai akrab dengan Kris yang dulu selalu mendapat balasan singkat saat mengajaknya berinteraksi. Akrabnya Oleander dengan Kris membuat Oleander menjadi sedikit akrab dengan Heli dan Iris karena Heli, Iris dan Rysan adalah teman dekat Kris, tetapi berbeda dengan Rysan yang bahkan sampai saat ini masih belum bisa akrab dengan Oleander. Entah apa yang ada dipikiran Rysan hingga mebuatnya sulit untuk akrab dengan Oleander yang bahkan tidak melakukan kesalahan terhadapnya, tetapi perlu diketahui bahwa didalam hatinya pun Rysan merasa bingung kenapa dirinya sulit untuk akrab dengan Oleander dan terkadang dia juga merasa gengsi untuk berbicara dengannya. Inilah yang membuat Rysan disebut orang yang sulit memahami diri sendiri karena terkadang dia sendiripun kebingungan terhadap sifat dan sikapnya.

Ujian harian mata pelajaran Bahasa Inggris sedang berlangsung di kelas X Bahasa 1. Sistem yang digunakan adalah membagi siswa ke dalam 2 sesi berbeda dan setiap sesi akan dilaksanakan secara bergantian. Rysan, Heli, Iris, dan Kris mendapatkan sesi pertama sedangkan Oleander mendapatkan sesi kedua. Rysan dan ketiga temannya sudah menyelesaikan ujiannya dan sekarang giliran sesi kedua untuk melaksanakan ujian, saat Rysan akan keluar kelas bertepatan dengan Oleander yang akan masuk ke dalam kelas, mereka bertatapan selama beberap detik sebelum Rysan memutuskan kontak mata mereka dan langsung keluar kelas begitu juga dengan Oleander yang langsung masuk ke dalam kelas. Rysan merasa ada yang aneh dengan dirinya karena saat dia bertatapan dengan Oleander dia merasakan kalau jantungnya berdegup dengan kencang dan dia merasa salah tingkah sendiri, Rysan mencoba menghilangkan perasaan itu namun itu terlihat akan sia-sia karena sepertinya Rysan menyukai Oleander tanpa sadar.

Setelah ujian selesai siswa dan siswi kelas X Bahasa 1 dibebaskan untuk melakukan apa saja oleh guru mata pelajaran Bahasa Inggris asalkan mereka tidak mengganggu kelas lain yang sedang belajar. Rysan, Heli dan Iris sedang menonton film bersama di laptop milik Iris, mereka bertiga larut kedalam jalan cerita film yang sangat menarik sampai tidak sadar kalau Kris dan Oleander juga ikut menonton dibelakang mereka, hingga Iris yang pertama kali menyadari kehadiran mereka dan mengajak mereka untuk ikut bergabung menonton film bersama. Mereka berlima sama-sama kembali terlarut kedalam jalan cerita film yang menarik hingga ada satu scene lucu yang membuat mereka berlima tertawa bersama. Disaat teman-temannya asik tertawa Rysan dan Oleander secara tidak sadar menatap satu sama lain untuk beberapa menit, tetapi Rysan langsung memutus kontak mata mereka karena Rysan merasa gugup saat bertatapan dengan Oleander.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun