Mohon tunggu...
luthfia ningsih
luthfia ningsih Mohon Tunggu... Guru - MAHASISWI

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pentingnya Pendidikan Karakter Anak Sekolah Dasar pada Zaman Serba Digital di Desa Bungo

4 April 2022   23:00 Diperbarui: 4 April 2022   23:03 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

PENTINGNYA PENDIDIKAN KARAKTER ANAK SEKOLAH DASAR PADA ZAMAN SERBA DIGITAL DI DESA BUNGO

Disusun Guna Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah Penelitian Karya Ilmiah

Dosen Pengampuh: Yushinta eka Farida, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh: Luthfia Ningsih (191330000546)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

Pendidikan adalah usaha sadar dalam suatu prosespembelajaran baik dari segi akademik ataupun non-akademik bertujuan untuk para peserta didik mampu mengembangkan atau mengulas ilmu pengetahuan, sosial, dan prilaku menjadi lebih baik.  proses pendidikan karakter perlu dilakukan sejak dini dan harus sudah dimaksimalkan pada usia di sekolah dasar. pote si yang baik sebenarnya sudah dimiliki pada setiap manusia sejak lahir, akan tetapi potensi tersebut harus terus dibina dan dikembangkan melalui sosialisasi baik dari anggota keluarga, sekolah, ataupun masyarakat.

Di era globalisasi ini, manusia dengan mudahnya menggunakan teknologi bukan hanya orang dewasa melainkan juga dengan anak-anak. Teknologi saat ini digunakan dalam dunia pendidikan dikarenakan sangat membantu proses pembelajaran dan pengembangan ilmu pengetahuan. Selain itu, teknologi juga mampu digunakan sebagai alat komunikasi antara pendidik dan peserta didik. Namun, begitu juga dengan adanya dampak positif ataupun negative dalam ranah pendidikan menggunakan teknologi. Karakter bangsa yang baik seharusnya dibentuk dan dididik sedini mungkin agar masyarakat menanamkan sifat-sifat dan perilaku yang baik sejak usia dini sehingga dapat menekan angka criminal pada kasus-kasus yang tidak diinginkan.

Pendidikan karakter adalah pendidikan yang mendukung pada perkembangan sosial, emosional, dan etis peserta didik. Sementara itu, secara kesederhanaan pendidikan karakter dapat diartikan sebagai hal positif apa saja yang dilakukan oleh pendidikan dan berpengaruh pada karakter peserta didik yang dididiknya. Pendidikan karakter merupakan sebuah upaya atau acuan untuk membangun karakter peserta didik. Seperti halnya memproses sebuah pengukiran atau pemahatan jiwa seseorang dengan sedemikian rupa, sehingga terbentuklah secara unik, menarik, dan berbeda atau bisa dibedakan dengan orang lain, ibarat sebuah huruf dalam alfabeta yang tidak mungkin pernah sama antara yang satu dengan yang lainnya, begitulah dengan orang-orang yang berkarakter dapat dibedakan satu dengan yang lainnya. Pendidikan karakter dapat disebut juga sebagai pendidikan moral, pendidikan nilai, pendidikan dunia afektif, pendidikan akhlak, atau pendidikan budi pekerti.

Tujuan pendidikan karakter sendiri yaitu  agar peserta didik mampu menjadi penerus bangsa mampu mempunyai akhlak  dan moral yang baik untuk menciptakan kehidupan berbangsa yang adil, aman dan Makmur. Dapat dijelaskan di dalam Al-Qur’an dengan tegas agar manusia menyerukan dan menegakkan kebenaran dan menjauhkan perbuatan yang munkar atau buruk. Pendidikan karakter yang diberikan seorang ayah kepada anaknya untuk selalu mengerjakan sholat lima waktu, dan selalu bersabar.

Anak yang berusia 7-11 tahun mengalami tingkat perkembangan operasional konkret. Tingkat ini merupakan permulaan berpikir nasional pada anak-anak. Hal ini berarti anak-anak memiliki operasi-operasi logis yang dapat diterapkan pada masalah-masalah yang konkret. Semisal menghadapi suatu pertentangan antara pikiran dan persepsi, anak dalam priode ini memilih mengambil keputusan logis. Pada zaman digital saat ini, anak usia sekolah dasar sudah bisa mengoprasikan barang-barang teknologi seperti Ponsel, computer, video game dan lain-lain.

 Teknologi membantu memudahkan segara aktifitas manusia untuk mencari informasi, menyampaikan informasi. Teknologi secara umum adalah sebuah proses yang meningkatkan nilai tambah, teknologi merupakan produk yang digunakan dan menghasilkan untuk memudahkan atau meningkatkan kinerja matusia, struktur atau system dimana proses dan produk itu dikembangkan dan digunakan oleh manusia. Teknologi sangan bermanfaat dalam dunia kependidikan. 

Pencarian literasi untuk penambahan ilmu pengetahuan dalam pembelajaran yang bisa memanfaatkan teknologi dengan baik dan beanar. Peserta didik bisa menelusuri melalui google atau yahoo dan situs lainnya dalam mencari jurnal, makalah, dan buku elektronik. Bukan berarti pembelajaran tidak menggunakan buku paket yang telah disediakan sekolahan, penggunaaan literasi dari goole atau situs lainnya hanya bertujuan untuk menambah pengetahuan dan bahan dalam proses pembelajaran.

Teknologi bukan hanya memiliki dampak positif namun juga dampak negative. Untuk itu sebagai pendidik harus mengawasi peserta didik dalam memanfaatkan teknologi. Keluarga adalah sebagai orang pertama dan utama pada peserta didik, juga berpartisipasi dalam mengawasi dalam mengawasi dan membimbing peserta didik dalam menggunakan teknologi sehingga peserta didik bisa memfilter atau mengngontrol dan membedakan mana hal yang baik dan kurang baik dari dampak teknologi itu sendiri.

Karakter peserta didik terbentuk dari kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus dan menjadi sebuah kebiasaan. Kebiasaan inilah yang melakukan dan menjadi karakter seseorang. Penanaman dan pengembangan karakter di lingkungan sekolah menjadi tanggung jawab bersama bukan hanya pendidik namun juga kerjasama dari peserta didik dan orang tua peserta didik. Bagaimanapun jupa perkembangan karakter di sekolah hanya menjadi “suplemen” bagi peserta didik. Sementara “makanan utama” perkembangan karakter yang sesungguhnya adalah di rumah. Dimana keluarga memiliki tanggungjawab yang begitu besar dalam mendidik seorang anak di rumah.

Zaman serba teknologi ini menjadikan anak terlihat pasif dan jarang untuk bersosialisasi di keluarga maupun masyarakat. Kebanyakan anak zaman sekarang lebih focus untuk memperhatikan layer di depan matanya dibandingkan bermain dengan teman sebayanya. Sehingga tak jarang anak kehilangan waktu berharga bermain bersama keluarganya, belajar, mengembangkan bakat atau bermain bersama teman-temannya karena fokusnya sudah diambil alih oleh layer ponsel ataupun teknologi yang ada. Disini peran orangtu sangan penting dalam membimbing, membantu, serta mengatur waktu anak dari alat digital yang dipakai.

Karakter seseorang terbentuk apabila aktivitas dilakukan berulang-ulang secara rutin hingga menjadi suatu kebiasaan. Maka dari itu, pendidikan karakter harus dilakukan sedini mungkin agar anak mampu menanamkan karakter yang baik sehingga mereka bisa membawanya hingga usia dewasa. Pendidikan karakter di sekolah bisa diterapkan pada semua mata pelajaran, setiap mata pelajaran yang berkaitan dengan norma-norma perlu dikembangkan dan dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. 

Di era digital ini peran keluarga, pendidik, dan masyarakat sekitar sangatlah penting dalam meningkatkan karakter calon penerus bangsa. Keluarga sebagai tempat utama dan pertama bagi peserta didik menjalani kehidupannya dan pendidikannya, hendaklah mengawasi dan membimbing dengan penuh kasih sayang, tegas, dan cermat. Peran pendidik di sekolah bukan hanya mengajar tetapi juga mendidik. Guru tidak hanya mengajarkan konsep karakter yang baik saja, tetapi bagaimana mengarahkan peserta didik untuk dapat mengimplementasikan pada kehidupan sehari-harinya. Masyarakat sekitar juga berperan dalam mengawasi dan memberi motivasi perkembangan karakter peserta didik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun